|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 22 Desember 2012

Anak Yang Tega Membiarkan Ibunya Tinggal Di Kandang Babi

 


Seorang ibu rela melakukan dan mengorbankan segalanya demi anak-anaknya. Seringkali saat kita masih kecil, kita tidak tahu penderitaan yang telah dilakukannya demi kita. 

Ketika kita telah dewasa, bukankah sudah seharusnya kita menunjukkan terima kasih pada ibu kita dengan membahagiakannya. Tapi hal ini berbeda dengan apa yang terjadi di China masa sekarang ini.

Sudah begitu bobrokkah moral anak di zaman sekarang ini?. Sehingga anak-anaknya telah begitu tega membiarkan ibunya yang sudah tua dan berumur 100 tahun itu tinggal sendirian di kandang babi. Hal ini kemudian membuat anak laki-lakinya Chen Shoutian Guanyun County, Provinsi Jiangsu menjadi bulan-bulanan di media sosial China karena dia telah membiarkan ibunya tinggal di kandang babi dan hal ini sudah berlangsung selama dua tahun lamanya.

Ibu malang yang lahir pada masa runtuhnya Dinasti Qing ini menggunakan tumpukan jerami sebagai tempat tidurnya. Ibu delapan anak itu mengaku senang dan kerasan tinggal di kandang babi yang bau dan dikerumuni lalat. Mungkin sang ibu mengaku kerasan karena dia adalah seorang ibu yang terus berkorban dan tak mau menyusahkan anak-anaknya.

Kepada stasiun televisi lokal, Chen mengatakan bahwa "Ibunya memang ingin tinggal di situ, karena kata ibunya nyaman." Chen juga mengatakan bahwa sudah tidak ada ruangan lagi di rumahnya, padahal ada enam kamar di dalam rumahnya. "Saya sebenarnya tidak keberatan dia tinggal di sini. kata Chen berdalih.

Tindakan Chen yang membiarkan ibunya tinggal di kandang babi ini menuai kecaman di media sosial Weibo. Banyak yang mengatakan bahwa ini adalah bentuk anak durhaka terhadap orang tua. Banyak juga yang menggambarkan bahwa inilah realita saat ini, sehingga seorang anak tidak lagi peduli pada orangtuanya.

"Apakah yang mengaku 'manusia' yang tega melakukan hal ini? Harusnya ibunya bisa merasakan hari-hari tuanya dengan bahagia setelah 100 tahun bekerja keras," kata seorang pengguna Weibo.

Seorang kerabat Chen yang berkunjung ke kandang babi itu juga mengaku tidak kuat mencium baunya. "Sangat bau, bau sekali sampai saya tidak berani masuk," Begitu juga dengan yang dikatakan Liu Zhanbing, salah seorang cucu nenek tersebut.

Seorang putri ibu malang ini yang bernama Gu Yuqing, mengaku sudah mencoba meyakinkan ibunya untuk pindah dari kandang babi tersebut. Namun, dia sulit meyakinkannya karena ibunya mengaku kerasan tinggal disana. 


"Banyak lalat dan nyamuk di musim panas dan ibu saya tinggal di situ. Hal ini sangat menyakitkan hati saya. Dia sangat tua tetapi tinggal dengan babi ! Bagaimana kami tidak sedih?" kata Gu. 


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.  

Tidak ada komentar:
Write komentar