|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 09 Desember 2012

Makna Dari Penderitaan Sepotong Besi Dalam Kehidupan

 

Dalam menjalani kehidupan ini, banyak cobaan yang menyakitkan dalam peningkatan watak dan moral kita. Yang terkadang akan sangat membuat kita menderita, tersiksa, kesakitan baik lahir maupun batin yang tidak akan dilupakan seumur hidup.

Kita akan selalu menyalahkan hambatan yang membuat kehidupan kita jauh lebih sulit lagi.

Namun setelah semua hal itu berlalu, kita memalingkan kepala melihat kembali kehidupan yang telah kita lalui. Jika dalam perjalanan tersebut tidak ada batu sandungan, maka hidup kita akan hambar dan tidak akan memiliki pengalaman hidup yang kaya, sudah tentu tidak akan memiliki kebijaksanaan yang lebih tinggi untuk mengatasi kesulitan di masa yang akan datang.

Ada sepotong besi, yang pada mulanya hidup dengan tenang dan tenteram. Namun pada suatu hari majikannya tiba-tiba melemparkannya ke dalam tungku api. Dia sangat menderita dalam kepanasan, lalu dia memohon kepada bara api, “Bara api yang baik, dapatkah engkau menurunkan sedikit suhu panasnya?” Bara api tidak tahan melihat penderitaan besi dan permohonannya, akhirnya dia menurunkan sedikit suhu panasnya.

Tidak lama kemudian, besi ini diangkat dari tungku api dan ditaruh diatas plat baja.Lalu palu dengan keras memukul kearah besi panas. Besi panas tidak tahan lagi, dia memohon sekali lagi kepada palu,
“Dapatkah engkau memukul dengan agak perlahan dan lambat sehingga penderitaan saya agak berkurang, pukulanmu menyakiti saya!”

Palu juga tidak tahan melihat besi yang terus menerus memohon, akhirnya menuruti permintaannya. khirnya besi tersebut setelah berkali-kali dimasukkan ke tungku api dan ditempa oleh palu dapat keluar dari pabrik.

Namun tak lama kemudian, dengan sekujur tubuh penuh dengan karat dia dikembalikan ke pabrik. Ketika sekali lagi dia sampai di pabrik melihat api di tungku, dengan menyesal dia berkata, “Sekarang saya baru mengerti, kesulitan dalam proses kehidupan ini, tidak dapat dihindari, kehidupan terus berlanjut, dan akhirnya setelah masanya habis akan lenyap."

Coba kita pikirkan dari titik lain, yang disebut kesulitan, kesakitan hanyalah suatu batu loncatan yang akan meningkatkan watak dan moral kita. Meskipun prosesnya sulit, tetapi hal itu dapat memoles terang kepribadian kita dan meningkatkan kemampuan yang tersimpan di dalam jiwa kita.

Potongan besi ini harus berterima kasih kepada palu dan bara api, dan kita juga harus berterima kasih kepada orang, benda, dan segala hal yang memberi kita ujian dalam kehidupan kita! Kita tidak boleh karena hambatan dan kesulitan didalam kehidupan ini lalu  mengeluh, menyalahkan, menyesali hal yang sudah lewat, karena mereka dapat meningkatkan pahala kebajikan kita apabila kita bisa menghadapinya dengan maha sabar. { Erabaru }


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel. 

Tidak ada komentar:
Write komentar