|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Minggu, 09 Desember 2012

Mempertanggungjawabkan Perbuatan Dihadapan Raja Akhirat

 

Ketika manusia hidup didunia ini walaupun pada masa hidupnya betapapun kayanya, terkenal dan berkuasa maka setelah meninggal apapun sudah tidak ada lagi.

Hanya dengan berbuat baik dan mengumpulkan pahala, maka setelah meninggal yang akan mengurangi dosa-dosanya pada kehidupan ini.

Jika kita menanamkan bibit kebaikan maka kita akan memanen kebaikan, jika kita menanamkan bibit kejahatan, maka yang dipanen adalah karma.

Yang Zhaise adalah perdana menteri pada masa awal dinasti Tang, orangnya licik dan tamak. Yang Zhaise akhirnya meninggal dunia, pada hari dia meninggal dunia ada seorang yang bernama Kongsan secara misterius meninggal pada hari dan waktu yang sama dengan Yang Zhaise. Mereka berdua bersama-sama dibawa oleh seorang pengawal menghadap ke raja akhirat.

Raja akhirat bertanya kepada Yang Zhaise, “Selama hidupmu banyak melakukan kesalahan, dengan apa engkau harus membayar semua hutang-hutang karma tersebut?”

Yang Zhaise membantah berkata, “Saya sama sekali tidak pernah melakukan kesalahan.”

Raja Akhirat menyuruh pengawalnya membawa sebuah buku. Beberapa saat kemudian, salah seorang pengawal yang berpakaian hijau membawa sebuah buku catatan, lalu membuka buku catatan itu dapat membaca dari halaman per halaman, “Pada tahun sekian, terjadi pemberontakan di kota M, pemerintah mengutus Yang Zhaise dan banyak tentera menuju tempat terjadi pemberontakan, tetapi sama sekali tidak dapat meredam peperangan tersebut, ada panglima yang menyarankan meminta bantuan ke pusat, tetapi karena gengsi dan tidak bisa menerima saran dari orang lain.

Yang Zhaise bersikeras menyerang pihak pemberontak sehingga menyebabkan ribuan tentera terbunuh; pada tahun sekian di Hebei terjadi hama belalang, gagal panen, Yang Zhaise sebagai menteri pada saat itu, tidak mau mengeluarkan perintah membuka gudang sembako pemerintah untuk membantu rakyat yang ditimpa bencana alam, banyak rakyat yang mengungsi, yang mati kelaparan mencapai 20.000 orang.

Seorang menteri seharusnya bersifat adil dan menyayangi rakyat, tetapi Yang Zhaise sangat tidak adil dan korup menyebabkan hukuman dari para dewa sehingga didaerah tempatnya memerintah terjadi bencana banjir bandang, menyebabkan ribuan orang meninggal.

Pengawal tersebut membaca beberapa kasus besar yang dilakukan Yang zhaise, akhirnya Yang Zhaise tidak bisa berkata apapun, dia hanya bisa berlutut memohon pengampunan kepada raja akhirat.

Tiba-tiba ada sebuah tangan raksasa yang sebesar sebuah ranjang, tangan ini penuh dengan bulu, menerkam kearah Yang Zhaiese, dari jari-jari tangan raksasa ini keluar darah, lalu menghilang dari tempat tersebut.

Raja akhirat bertanya kepada Kongsan, “Kenapa engkau datang ketempat ini?” Pengawal yang mengawal Kongsan yang menjawab, “Ada hal yang perlu ditanyakan kepadanya?”

Raja akhirat berkata, “Dia tidak bersalah, dan belum waktunya meninggal, cepat bawa dia kembali.”

Oleh sebab itu Kongsan hidup kembali, dia menceritakan pengalaman yang disaksikan di neraka kepada banyak orang, akhirnya kabar ini sampai ditelinga seorang penulis sejarah bernama Lie Xien. Lie Xien lalu mengundang Kongsan menanyakan pengalamannya, dan menulis pengalamannya menjadi catatan sejarah.

Yang Zhaise sebagai seorang menteri yang menjabat di pemerintahan selama puluhan tahun, tetapi karena bersifat tidak adil, tamak, licik, mengkhianati rakyat, dan tidak pernah berbakti kepada negara, setelah meninggal dia harus membayar semua dosa-dosanya.  { Erabaru }


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel. 

Tidak ada komentar:
Write komentar