Menurut legenda ada sejenis burung, burung ini disebut burung Han
hao. Burung ini berbeda dengan jenis burung yang lain, dia mempunyai
empat buah kaki, 2 buah sayap dan ekor yang sangat indah, tidak sama
dengan jenis burung yang lain yang bisa terbang, dia tidak bisa terbang.
Pada musim panas, badan diseluruh tubuh burung Han Hao ditumbuhi bulu yang indah, terlihat sangat indah. Burung Han Hao sangat sombong, menganggap dirinya adalah burung yang paling cantik didunia, burung phoenix juga kalah olehnya.
Oleh sebab itu setiap hari dia memamerkan bulunya, dia sengaja berjalan mondar-mandir memamerkan bulunya, dan masih dengan sombong bernyayi, “Tidak ada yang bisa secantik saya, burung phoenix saja kalah!”
Musim panans telah berlalu, musim gugur telah tiba, semua burung-burung lain sibuk bekerja, diantara mereka ada yang mulai migrasi ke selatan, membuat persiapan menghangatkan diri menghadapi musim dingin; ada juga yang masih menetap, tetapi mereka semua bekerja keras setiap hari mencari makanan, memperbaiki sarang, membuat persiapan menghadapi musim dingin. Hanya burung Han Hao karena tidak dapat terbang ke daerah selatan, dia juga tidak rajin bekerja, setiap hari kerjanya hanya mondar mandir memamerkan bulunya yang indah.
Akhirnya musim dingin tiba, cuaca sangat dingin, semua burung pulang dan beristirahat disarang mereka yang hangat. Sedangkan burung Han Hao, bulu ditubuhnya mulai rontok semua. Pada malam hari dia bersembunyi dicelah sebuah batu, seluruh badannya menggigil kedinginan, dia terus-menerus berteriak “Sangat dingin, aduh sangat dingin, jika pagi tiba saya harus segera membuat sebuah sarang!”
Ketika pagi hari tiba, matahari mulai terbit, sinar matahari yang menghangatkan membuat burung Han Hao lupa pada malam hari dingin yang menusuk tulang, oleh sebab itu dia mulai bernyanyi lagi, “Sinar matahari sangat hangat! Sinar matahari sangat hangat!”
Beginilah setiap hari burung Han Hao melewati harinya, hari demi hari berlalu, tetapi dia tetap tidak membuat sarang untuk dirinya sendiri. Akhirnya dia tidak dapat melewati musim dingin yang membekukan seluruh badannya sampai akhirnya dia mati dicelah batu.
Tidak membuat persiapan masa depan, hanya hidup bersenang-senang, orang yang malas tidak mau bekerja keras dan berusaha keras untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, akhirnya akan sama dengan burung Han Hao.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Pada musim panas, badan diseluruh tubuh burung Han Hao ditumbuhi bulu yang indah, terlihat sangat indah. Burung Han Hao sangat sombong, menganggap dirinya adalah burung yang paling cantik didunia, burung phoenix juga kalah olehnya.
Oleh sebab itu setiap hari dia memamerkan bulunya, dia sengaja berjalan mondar-mandir memamerkan bulunya, dan masih dengan sombong bernyayi, “Tidak ada yang bisa secantik saya, burung phoenix saja kalah!”
Musim panans telah berlalu, musim gugur telah tiba, semua burung-burung lain sibuk bekerja, diantara mereka ada yang mulai migrasi ke selatan, membuat persiapan menghangatkan diri menghadapi musim dingin; ada juga yang masih menetap, tetapi mereka semua bekerja keras setiap hari mencari makanan, memperbaiki sarang, membuat persiapan menghadapi musim dingin. Hanya burung Han Hao karena tidak dapat terbang ke daerah selatan, dia juga tidak rajin bekerja, setiap hari kerjanya hanya mondar mandir memamerkan bulunya yang indah.
Akhirnya musim dingin tiba, cuaca sangat dingin, semua burung pulang dan beristirahat disarang mereka yang hangat. Sedangkan burung Han Hao, bulu ditubuhnya mulai rontok semua. Pada malam hari dia bersembunyi dicelah sebuah batu, seluruh badannya menggigil kedinginan, dia terus-menerus berteriak “Sangat dingin, aduh sangat dingin, jika pagi tiba saya harus segera membuat sebuah sarang!”
Ketika pagi hari tiba, matahari mulai terbit, sinar matahari yang menghangatkan membuat burung Han Hao lupa pada malam hari dingin yang menusuk tulang, oleh sebab itu dia mulai bernyanyi lagi, “Sinar matahari sangat hangat! Sinar matahari sangat hangat!”
Beginilah setiap hari burung Han Hao melewati harinya, hari demi hari berlalu, tetapi dia tetap tidak membuat sarang untuk dirinya sendiri. Akhirnya dia tidak dapat melewati musim dingin yang membekukan seluruh badannya sampai akhirnya dia mati dicelah batu.
Tidak membuat persiapan masa depan, hanya hidup bersenang-senang, orang yang malas tidak mau bekerja keras dan berusaha keras untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, akhirnya akan sama dengan burung Han Hao.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar