|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 19 Juli 2013

Daun Bambu Ajaib dari Negeri China

 

Di sebuah desa di negeri China, hiduplah seorang lintah darat yang sangat kejam. Demi menumpuk kekayaannya sendiri, ia meminjamkan uang ke penduduk desa, dan menagih bunga sangat tinggi untuk setiap pinjamannya. Karena penduduk desa di sana sangat miskin, akhirnya mereka terpaksa meminjam dari lintah darat tersebut.

Setiap hari, ada saja ulah si lintah darat ini. Saat menagih bunga pinjaman, ia akan menggunakan kekerasan.


Jika si peminjam tak bisa mengembalikannya, maka ia akan mengambil barang apa saja yang berharga di rumah orang itu. Jika tak ada barang berharga yang bisa dijual, maka ia akan memukuli orang itu sampai tak sadarkan diri.

Tindakan kejam ini sudah diketahui semua penduduk desa, sehingga mereka sangat takut pada lintah darat tersebut. Suatu hari, ada seorang kakek tua yang miskin hendak melintasi desa. Si lintah darat timbul pikiran piciknya dan menghadang kakek tua itu. Ia meminta uang lewat kepada si kakek.

"Maaf nak, aku tak punya uang sepeserpun...!!!" kata kakek tua.

Si lintah darat itupun segera menghujani si kakek dengan pukulannya. Untuk menyelamatkan nyawanya, si kakek kemudian mengarang sebuah cerita. "Nak, aku tak punya uang. Satu-satunya yang saya milki adalah cuma sebatang bambu ajaib ini...!!!" kata kakek.

"Bambu ajaib, apa maksudmu...???" jawab sang lintah darat.

Kakekpun menjelaskan bahwa ia membawa sebatang bambu ajaib, yang daunnya bisa membuat si pemilik tak terlihat. Caranya sangat mudah, cukup memetik sehelai dan menempelkannya di dahi.

Si lintah darat menjadi berseri-seri wajahnya, tanpa ba... bi... bu... lagi dia segera merampas bambu ajaib yang dibawa kakek ke rumahnya. Sesampai di rumah, ia memetik selembar daun, dan menempelkan di dahinya. 


Ia pun bertanya pada istrinya untuk mencoba khasiat kesaktian daun tersebut, "Istriku, apakah sekarang aku tak terlihat...???"

"Tentu saja aku bisa melihatmu...!!!"

Merasa tak puas dan penasaran, ia memetik selembar daun lagi dan bertanya pada istrinya.
"Istriku, apakah sekarang aku tak terlihat...???"

"Apa sih yang kau lakukan...??? Tentu saja aku bisa melihatmu...!!!"

Oleh karena merasa masih penasaran, si lintah darat memetik daun bambu itu berkali-kali hingga menyisakan daun yang terakhir. Kemudian, dipakainya daun terakhir tersebut di dahinya. Dan ia kembali bertanya pada istrinya, "Istriku, apakah sekarang aku tak terlihat...???"

Istrinya yang sudah lelah, akhirnya menjawab, "Aku tidak bisa melihatmu suamiku. Di mana kau...!!!?"

Kegirangan melihat respon istrinya, ia pun lalu pergi ke kota. Dia menghampiri semua toko dan merampas uang serta makanan di sana. Ia pun kagum pada dirinya, karena tak ada seorang pun yang menegur atau melihatnya. Tetapi sebenarnya tanpa ia sadari, ternyata penduduk di sana memang merasa takut kepadanya, sehingga mengabaikan semua tingkah lakunya.

Suatu hari, ada seorang pangeran yang sedang lewat di desa tempat tinggal si lintah darat itu. Mendengar pangeran akan lewat, si lintah darat yang haus kekayaan itu timbul niatnya yang jahat. Karena ia merasa bahwa dirinya tidak akan terlihat, maka ia pasti bisa melucuti semua harta kekayaan pangeran.

Lantas, ia bergegas menghadang pangeran di tempat yang sepi. Di sana ia mengendap-ngendap menjalankan aksinya. Tetapi belum sempat dia mengambil apa-apa, ia telah disergap oleh para prajurit pengawal pangeran.

"Beraninya kau hendak merampok pangeran. Kau akan dihukum mati karena ulahmu itu...!!!", hardik pangeran. Kemudian Ia pun dibawa oleh para pengawal pangeran ke ibukota untuk diadili.

Di tengah jalan, ia mengenali sosok kakek tua yang pernah dirampoknya itu. Saat itu sang Kakek tengah asyik bercerita pada kawannya, bahwa ia telah menipu seorang lintah darat kejam dengan pohon bambu yang ditanam di pekarangan rumahnya.

Orang cina kuno dulu mengatakan, "Mereka yang serakah dan bodoh, mudah tergiur oleh harta sehingga akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta tersebut, tetapi mereka tak akan pernah berhasil." 


Oleh karena itu, ambillah apa yang menjadi hakmu dan jangan menghalalkan segala cara untuk memuaskan diri sendiri dengan harta.......Semoga Bermanfaat. (Maria Chow)




Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar