Satu hari saya berada di salah satu hotel berbintang di kota
Jakarta.Ketika masuk dalam lift hotel, mata saya tertuju pada promosi
pihak hotel yang menawarkan 1 porsi ayam bakar Kalasan seharga Rp 90.000
++.
Saya kaget dan hampir tidak percaya, karena harga 1 paket ayam bakar Kalasan di pinggir jalanan kota Jakarta harganya tidak lebih dari Rp 10.000,-.
Suatu perbedaan yang sangat mencolok, di hotel berbintang tersebut harganya bisa 10 kali lipat lebih mahal.
Tidak ada perbedaan yang saya temukan, ternyata yang membedakan hanya tempat ayam bakar tsb dijual, yang satu di hotel berbintang, sedangkan yang lainnya di lesehan pinggir jalan. Tempat menentukan nilai dan harga. Lingkungan mempengaruhi nilai dan harga sesuatu.
Dari kejadian di atas kita dapat menarik kesimpulan demikian, mungkin kita bertanya apa hubungannya dengan kehidupan kita ?
Lingkungan atau komunitas di mana kita hidup sangat mempengaruhi nilai kehidupan, pola pikir, prinsip hidup, kebiasaan hidup, perkataan, sikap kita.
Jika kita bergaul dengan orang negatif, maka lama kelamaan, cepat atau lambat, kita akan menjadi orang yang negatif juga.
Sebaliknya apabila kita bergaul dengan komunitas orang yang penuh berpikiran positif, penuh harapan. Lama kelamaan kita pasti akan "tertular" penuh pikiran positif, penuh harapan juga.
Mari kita cek,apakah orang-orang yang setiap hari bergaul dengan kita dan bersentuhan dengan kita adalah orang-orang yang akan membuat "Nilai kehidupan" kita menjadi naik atau sebaliknya, kita bergaul dengan orang-orang yang justru membuat nilai kehidupan kita menjadi turun.
Siapa kita dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, dapat dilihat dari dengan siapa kita bergaul sekarang ini.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Saya kaget dan hampir tidak percaya, karena harga 1 paket ayam bakar Kalasan di pinggir jalanan kota Jakarta harganya tidak lebih dari Rp 10.000,-.
Suatu perbedaan yang sangat mencolok, di hotel berbintang tersebut harganya bisa 10 kali lipat lebih mahal.
Tidak ada perbedaan yang saya temukan, ternyata yang membedakan hanya tempat ayam bakar tsb dijual, yang satu di hotel berbintang, sedangkan yang lainnya di lesehan pinggir jalan. Tempat menentukan nilai dan harga. Lingkungan mempengaruhi nilai dan harga sesuatu.
Dari kejadian di atas kita dapat menarik kesimpulan demikian, mungkin kita bertanya apa hubungannya dengan kehidupan kita ?
Lingkungan atau komunitas di mana kita hidup sangat mempengaruhi nilai kehidupan, pola pikir, prinsip hidup, kebiasaan hidup, perkataan, sikap kita.
Jika kita bergaul dengan orang negatif, maka lama kelamaan, cepat atau lambat, kita akan menjadi orang yang negatif juga.
Sebaliknya apabila kita bergaul dengan komunitas orang yang penuh berpikiran positif, penuh harapan. Lama kelamaan kita pasti akan "tertular" penuh pikiran positif, penuh harapan juga.
Mari kita cek,apakah orang-orang yang setiap hari bergaul dengan kita dan bersentuhan dengan kita adalah orang-orang yang akan membuat "Nilai kehidupan" kita menjadi naik atau sebaliknya, kita bergaul dengan orang-orang yang justru membuat nilai kehidupan kita menjadi turun.
Siapa kita dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, dapat dilihat dari dengan siapa kita bergaul sekarang ini.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar