|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Jumat, 22 November 2013

Mencari Tahu Arti Kehidupan

 



Pernah tidak Anda merenung dan bertanya pada diri sendiri apa tujuan Anda dilahirkan ke dunia ini? Karena sesungguhnya sebagai manusia Anda memiliki dua hal terpenting dalam kehidupan Anda. Saat di mana Anda dilahirkan, dan saat di mana Anda mencari tahu alasan di balik kehidupan Anda.

Semua orang di universitas memanggilnya Grandma. Yah, tak banyak mahasiswa yang benar-benar tahu nama asli wanita berusia 86 tahun tersebut. Sesuai nama panggilannya, Grandma merupakan sosok yang paling tua sekaligus disegani di kampus tersebut. Bukan hanya karena usianya, tapi pengalaman hidupnya sudah dapat dikategorikan sebagai master of life.

Ia merupakan satu dosen yang sangat ditakuti oleh banyak mahasiswa di kampus itu. Bukan, bukan karena killer maupun judes, tapi perannya sebagai master itulah yang terkadang membuat beberapa mahasiswa kerap merasa terintimidasi. Grandma merupakan wanita tua yang sudah berkali-kali menginjakkan kakinya di berbagai lapisan dunia. Bangku kuliah yang ia ambil pun menjadikan dirinya sebagai dosen yang sangat mementingkan kualitas dibandingkan kuantitas.

Sehingga jangan heran jika wanita tua ini benar-benar akan memberikan mahasiswa nilai A, jika ia merasa bahwa mahasiswa tersebut berkualitas. Alhasil? 90% mahasiswa di sana hanya akan mendapatkan nilai C bahkan D dalam mata kuliah puisi yang disebut Poetry. Dan benar saja, mereka yang sudah merasa minder dari awal pun memutuskan untuk tak mengambil kelas Grandma dibandingkan harus merasa terpojok dengan nilai pas-pas an.

Namun saya berbeda, entah apa yang ada di benak saya saat itu. Saya memberanikan diri untuk mengikuti kelas Grandma walau saya sadar bahwa otak dalam kepala ini sangatlah pas-pas an. Namun jauh dengan perkiraan saya dan tanggapan orang mengenai Grandma.

Setelah mengetahui sosok seorang Grandma dalam beberapa hari, saya menjadi benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin wanita dengan usia setua itu masih memiliki jiwa dan semangat yang besar dalam mengajar.

Grandma kerap bernyanyi dan melakukan gerakan-gerakan aneh di dalam kelas. Seakan berusaha untuk membangun suasana dalam kelas, tak ada sedikitpun gerutan lelah pada wajahnya. Setiap penggalan puisi yang ia bacakan, tak pernah lupa ia tambahkan dengan berbagai ilustrasi dari mimik wajahnya. Yah, tanpa bertanya saya pun tahu bahwa Grandma berharap para muridnya mengerti benar makna dan nilai puisi yang ia bacakan.

Dan dari sini pula saya mencoba untuk mendekati wanita tua yang sangat menginspirasi ini. Menarik, di usianya yang tak lagi muda, Grandma masih gemar menggunakan kendaraan publik ketika pulang dari mengajar. Hal ini membuat saya memutuskan untuk mengantar Grandama dan seketika menjadi antar jemput pribadi wanita itu.

Grandma seringkali memberi beberapa nasihat dan pembelajaran hidup yang telah ia tempuh dari usianya yang hampir mencapai satu abad. Namun satu hal yang tak pernah saya mengerti dari wanita yang selalu meluangkan harinya untuk membaca buku itu.

Apa motivasi di balik usaha beliau dalam mengajar dengan semangat sementara beberapa dosen terlihat tak pernah memperdulikan para muridnya.

Wanita itu tersenyum sekaligus terkejut dengan pertanyaan aneh yang saya lontarkan. Dengan santai namun tegas, ia pun mengatakan sesuatu yang bahkan setelah setahun lalu masih terngiang di benak saya hingga kini. " Kita hidup di dunia bukan hanya untuk dilahirkan saja, namun juga untuk mencari tahu apa alasan di balik semua itu," kata Grandma.

"Dan bagi Grandma, tak ada yang lebih baik ketika dilahirkan ke dunia ini selain untuk berguna bagi orang lain, dan Grandma tak ingin menghabiskan sedikit waktu pun sebagai manusia yang tak memiliki arti to each other."

Perkataan Grandma yang dikatakan dengan suara khas serak dan logat bahasa inggrisnya saat itu membuat saya berdebar. Dan semenjak itulah, saya pun kerap mendatangi rumah Grandma yang sangat sederhana namun hangat.

Grandma, dengan tubuhnya yang renta dan rapuh masih saja selalu membuat cokelat panas nikmat untuk saya setiap kali berkunjung ke rumahnya hingga detik ini.

Dan masih, dengan tangan-tangan keriputnya, Grandma kerap bercerita banyak hal sembari memberi ilustrasi ala dirinya. Mimik yang lucu, semangat yang tak terkalahkan dan juga gerakan tubuhnya yang masih sangat lincah.

" Keep on dreaming and be usefull to people around you, life is worth it if you become a worthy person" -Grandma A.k.a Roembilin- (Sumber)
 

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar