|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 04 April 2015

Anak Autis Kemungkinan Memiliki Masalah Pencernaan Sejak Lahir?

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Sebuah studi baru menunjukkan bahwa anak-anak autis kemungkinan memiliki masalah pencernaan pada awal kehidupannya, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki kondisi tersebut, dilansir Livescience.

Peneliti menganalisis informasi dari anak-anak di Norwegia dimana ibunya telah menjawab pertanyaan tentang kesehatan anak mereka selama masa bayi dan anak usia dini. Penelitian tersebut melibatkan 195 anak-anak dengan kelainan spektrum autisme ; 4.636 anak-anak yang memiliki jenis lain dalam “keterlambatan perkembangan”; dan lebih dari 40.000 anak-anak dengan perkembangan biasa (yang tidak memiliki autisme). Banyak anak-anak dengan autisme telah didiagnosis setelah ibu mereka menyelesaikan survei studi.

Dari hasil laporan para ibu menunjukkan bahwa anak-anak autis memiliki peluang lebih tinggi mengalami gejala seperti sembelit, intoleransi makanan dan alergi makanan pada usia 6 sampai 18 bulan dibanding anak-anak dengan perkembangan biasa. (Intoleransi makanan adalah suatu kondisi yang mirip dengan alergi makanan, tetapi biasanya kurang parah).

Pada usia 18 bulan sampai 3 tahun, anak-anak autis lebih mungkin terserang diare, selain sembelit dan alergi makanan atau intoleransi,dibandingkan anak-anak biasa, juga ditemukan dalam studi tersebut.

Penelitian menunjukkan, bahwa anak-anakautis juga dua kali lebih banyak kemungkinan  untuk memiliki setidaknya satu gangguan gastrointestinal (GI), selama kedua rentang usia tersebut, dibandingkan dengan anak-anak dengan keterlambatan perkembangan atau anak-anak umumnya.

“Tidak jelas mengapa gangguan gastrointestinal lebih sering terjadi pada anak-anak autis. Beberapa orang telah menyarankan bahwa diet untuk anak-anak autisme mungkin berbeda dari anak-anak kondisi biasa, karena anak-anak autis dapat memilih makanan yang berbeda. Meskipun studi menunjukkan bahwa diet anak-anak autis mungkin berbeda dari anak-anak lain, asupan gizi mereka secara keseluruhan belum terbukti berbeda,”kata para peneliti.

Para peneliti yang lain mengatakan bahwa genetika mungkin memainkan peran pada keduanya,autisme dan gangguan gastrointestinal, atau mungkin dua kondisi tersebutmenggunakan mekanisme dasar yang lain.

Penelitian selanjutnya sedang menguji hubungan antara autisme dan gangguan GI yang seharusnyafokus pada kehidupan awal.

"Meskipun gangguan GI terjadi umum pada anak usia dini, dokter harus sadar bahwa anak-anak dengan ASD mungkin mengalami kesulitan GI lebih dalam pada tiga tahun pertama kehidupan pada anak-anak dengan perkembangan biasa maupun keterlambatan perkembangan lainnya,” kata para peneliti, dari Universitas Columbia, yang menulis hasil penelitiannya pada jurnal “JAMA Psychiatry”, 25 Maret yang baru lalu.

"Perawatan yang menangani gejala GI dapat secara signifikan berkontribusi pada kesejahteraan anak-anak penderita ASD dan mungkin berguna dalam mengurangi perilaku yang sulit," kata mereka.

Para peneliti mencatat bahwa ada kemungkinan bahwa ibu dari anak autis cenderung melaporkan gangguan GI pada anak-anak mereka lebih sering daripada gangguan tersebut benar-benar terjadi, yang akan mempengaruhi hasil. Tetapi para peneliti juga mengatakan bahwa kemungkinan ini tidak mungkin, satu studi sebelumnya menemukan bahwa laporan orang tua tentang masalah pencernaan anak-anak mereka cenderung setuju dengan diagnose dokter, terlepas dari apakah anak-anak tersebut menderita autisme atau tidak.

Para peneliti juga mencatat bahwa penelitian lebih konklusif harus dilakukan di masa depan, ketika lebih banyak kasus autisme telah terdeteksi di kalangan anak-anak dalam penelitian ini. Anak-anak yang lahir antara tahun 2002 dan 2008, dan memiliki tindak lanjut untuk mencari tanda-tanda autisme hingga 2013, tetapi beberapa dari anak-anak ini mungkin belum dapat didiagnosis autisme.

Sekilas tentang autisme

 
Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan. Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosial,berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi sertaperasaan orang lain.

Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari Kelainan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder (PDD).

Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. Autisme adalah yang terberat di antara PDD.

Sekilas tentang gastrointestinal (GI)

Gastrointestinal berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan intestinal yang artinya usus. Jadi, gastrointestinal adalah hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama lambung dan usus.

Gastrointestinal merupakan suatu saluran pencernaan yang panjangnya sekitar 9 meter mulai dari mulut sampai anus, meliputi oropharing, esophagus, stomach(lambung), usus halus dan usus besar. Di mulut makanan dikunyah dan dicampur dengan sekresi kelenjar saliva sehingga menjadi bolus. Esophagus mengantarkan bolus dari mulut ke stomach (lambung), Lambung, usus halus dan usus besar sebagai tempat penampung makan/bolus dan produk akhir dari pencernaan.

Tidak ada komentar:
Write komentar