KEBAJIKAN (De 德) - Wéi rén zǐ fāng shǎo shí qīn shī yǒu xí lǐ yí (為人子, 方少時; 親師友, 習禮儀). Sebagai anak manusia, sejak dari usia dini seharusnya belajar dari berhubungan dekat dengan guru yang tepat dan teman yang benar. Dari mereka pelajari norma-norma kehidupan dan praktekkan tata susila.
Kongzi sepanjang sejarah tionghua sangatlah dijunjung sebagai seorang suci dan jaman dinasti Ming tahun ke 9 periode Jiajing diberi gelar “至聖先師, Zhìshèngxiānshī” artinya kurang lebih “orang suci teragung, sang guru utama”.
Semua penghargaan itu bukanlah datang begitu saja, akan tetapi datang dari usaha yang giat. Kongzi pada usia 3 tahun telah kehilangan ayahnya yang meninggal karena sakit. Ibunya walau hidup dalam kemiskinan, tetap mendidik Kongzi agar bisa menjadi orang.
Di masa Kongzi, upacara penghormatan terhadap langit dan bumi adalah suatu ritual yang sangat tinggi derajatnya dan bersifat sangat suci nan agung. Maka dari itu sejak kecil Kongzi telah belajar dan berlatih diri dalam tata susila berbagai upacara.
Beliau juga belajar norma-norma sosial, dengan tekun di sekolah dan sangat menghormati guru. Sampai dewasa, beliau kemudian memulai karya agung. Begitulah sekelumit kisah Kongzi sehingga beliau kemudian juga dijuluk i萬世師表,Wànshìshībiǎo, “suri teladan bagi para guru sepanjang masa”.(Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar