|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 03 Mei 2016

Cinta Sejati

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Tidak jarang bagi kita mendengar ungkapan dari para pria lajang : "Saya akan menikah setelah saya mapan. Jika belum mapan, saya takut anak dan isteriku kelak akan menderita dan sengsara".

Atau barangkali kita sendiri, saat ini, yang berpendapat seperti kalimat di atas.

Keputusan para pria untuk melajang lebih lama karena alasan ekonomi, tidaklah sepenuhnya dapat dipersalahkan.

Setelah memiliki rumah dan mobil pribadi serta mempunyai penghasilan yang tinggi, barulah berpikir untuk menikah. Bekerja lebih keras dan menabung demi masa depan keluarga kecil adalah tindakan yang terpuji.

Namun....

Ketika kemampanan itu sudah datang, banyak pria lajang sering terjebak kepada situasi dimana akan datang begitu banyak wanita dari berbagai usia, yang bersedia menjalani kehidupan bersama dengannya.

Perubahan perilaku bagi sebagian wanita yang menghambakan materi dan bersikap hedon ini merupakan dilema bagi para pria.

Banyak wanita, dan juga pria, lebih mengutamakan mendapatkan pasangan hidup yang kaya walaupun jelek atau tua.

Apakah ini yang disebut "cinta sejati"?

Cinta yang berlandaskan keinginan untuk memperoleh kemewahan adalah cinta semu...!!!

Harta dapat memanipulasi perasaan, bukan hanya wanita, bahkan banyak pria yang terjebak kepada situasi yang mengagung-agungkan materi dengan menjadi suami dari wanita yang kurang pantas menjadi isterinya.

Oleh sebab itu, janganlah kita (yang sudah mapan) menjebak perasaan orang lain dengan harta dan kemewahan. Sebab di kemudian hari, kita yang akan menderita karenanya.

Roda selalu berputar, kadang di atas dan kadang di bawah.

Di saat berada "di atas", sangatlah gampang bagi kita untuk mencari seorang pendamping, namun belum tentu dia itu adalah cinta sejati kita.

Cinta sejati biasanya akan diperoleh di saat kita berada di bawah.

Beruntunglah pasangan yang telah menikah di saat mereka merintis karir dari bawah. Mensyukuri harta yang mereka peroleh kelak, sebagai buah pengorbanan atas dasar cinta sejati.

Kerelaan berpanas-panasan, berdesak-desakan dalam angkot dan hanya menyantap makanan sederhana di pinggir jalan, akan menjadi kenangan tak terlupakan. Memori indah ini, kelak dapat dimanfaatkan sebagai "cermin pengingat" di kala sedang berselisih paham. Hal ini tentunya akan lebih mempererat tali kasih yang telah dipersatukan oleh sebuah buku nikah.

Berbahagialah para pria lajang yang memiliki wanita yang tulus mencintainya dengan sepenuh hati dan rela mendampingi sang pria dalam kondisi apa adanya, sebelum dan sesudah menikah.

Bagi pria yang sudah mencapai kemapanan materi, harus mengingatkan diri sendiri untuk selalu setia kepada pasangannya, diantara puluhan rayuan cinta semu dari banyak wanita lain yang menawarkan separuh cintanya.

Sobatku yang budiman...

Janganlah ragu untuk menikah..!!!

Jangan sia-siakan tulusnya cinta sejati dari pasangan terkasih..!!! Salam kebajikan (:#‎firmanbossini‬)

Tidak ada komentar:
Write komentar