|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 09 Agustus 2016

Bagaimana Mendidik Anak yang Keras Kepala ?

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Apa yang akan Anda lakukan sebagai orang tua ketika anak Anda yang keras kepala itu tetap bersikukuh dengan kemauannya dan sama sekali tidak mendengar nasihat Anda? Apakah Anda menyerah begitu saja? Bingung dan kehabisan akal, atau menuruti keinginannya? Tapi, jika pada saat seperti ini Anda selalu menuruti keinginannya, maka perlu diketahui, anak Anda akan memanfaatkan kelemahan Anda itu untuk mendapatkan keiginannya pada kesempatan lain, ia akan mengulang kembali dengan cara seperti ini, lalu apa yang akan Anda lakukan ?

Anak yang terlalu keras kepala itu tidak akan mendengar nasihat apa pun, ia akan ngambek dan menangis jika tidak menuruti keinginannya, tetap bersikukuh dengan kehendaknya. Sebenarnya, anak-anak yang keras kepala seperti ini, apakah karena ia yakin bahwa Anda pasti akan menuruti keinginnnya ? Aa tahu hati Anda akan luluh saat melihatnya menangis, Anda akan kalang kabut dan bingung ketika melihatnya ngambek, lalu menuruti keinginannya. Sehingga sifat keras kepala nya pun menjadi senjata andalan anak-anak

Kasih sayang orang tua yang berlebihan terhadap anak-anak adalah salah satu faktor yang menyebabkan si anak menjadi bandel (keras kepala), sebagian besar orang tua umumnya tidak berdaya ketika menghadapai anak dengan karakter tersebut, lalu bagaimana menghadapi (mendidik) anak-anak yang keras kepala ?

1. Mengalah untuk menang

Orang tua bisa mengalah dulu. Misalnya, ketika tidak bisa memberikan sesuatu yang diinginkannya, Anda bisa mengatakan : “ini punya ibu, kebetulan ibu tidak memakainnya, sekarang kamu boleh pakai buat main dulu, tapi besok harus dikembalikan pada ibu ya.” Kemudian Anda bisa praktekan strategi mundur untuk maju—keesokannya ingatkan padanya : “Nak, kembalikan barang ibu ya, lain kali kamu bilang sama ibu kalau kamu mau.”

2. Jelaskan lebih dulu

Anak-anak umumnya mudah lupa dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya, karena itu dianjurkan sebaiknya tetapkan aturannya padanya, berikan sanksi atau apa pun itu apabila si anak melanggar peraturan tersebut. Misalnya isi perjanjian dengan anak-anak seperti ini : pagi hari ayah akan berangkat kerja, jadi kamu harus bangun dan sarapan tepat waktu, dengan begitu ayah baru bisa mengantarmu ke sekolah. Jika bangun terlambat, maka terpaksa tidak sarapan, karena kamu harus bertanggung jawab atas sikap dan perilakumu sendiri. Apabila anak-anak masih bermalas-malasan atau enggan untuk bangun dari tempat tidur, maka sarapannya terpaksa harus disingkirkan dan katakan kepadanya : “Maaf nak, kita terikat perjanjian, tidak boleh dilanggar begitu saja.”

3. Mengalihkan target

Cara ini cocok untuk anak-anak yang relatif lebih belia usianya. Orang tua bisa mengaburkan fokus perhatian anak-anak pada sesuatu yang diinginkannya, dan dialihkan ke hal-hal lain yang unik atau sesuatu yang menarik perhatiannya.

4. Bersikap dingin

Ketika anak-anak ngambek dan berguling-guling di lantai, karena tidak mendapatkan keinginannya, Anda abaikan saja, jangan memperlihatkan wajah sedih, kasihan atau tidak tega dihadapannya, apalagi tawar menawar dengannya. Anda bisa menghindarinya, meninggalkannya untuk sementara waktu. Ketika tidak ada yang peduli padanya, si anak ini lama-lama akan merasa bosan sendiri dan mereda. Setelah itu, Anda bisa jelaskan kepadanya secara sederhana dan sungguh-sungguh alasan mengapa hal itu tidak boleh dilakukan, dan katakan kepadanya : Saya yakin kelak kamu akan taat dan tidak bendel lagi atau kata-kata semacamnya untuk mendorong semangatnya.

5. Hukuman yang sesuai

Hanya mengandalkan pendidikan positif saja tidak cukup terhadap anak-anak yang masih kecil usianya, hukuman yang sesuai juga merupakan suatu bentuk pendidikan yang sangat efektif. Misalnya ketika anak-anak mulai bandel tidak mau sarapan, sementara sebagai orang tua yang sayang pada buah hatinya, tidak tega memarahi dan juga tidak perlu mengancamnya, Anda cukup menyimpan semua makanan di meja itu setelah makan. Dan ketika ia merasa lapar, Anda jelaskan kepadanya, itulah akibatnya kalau kamu tidak sarapan tadi pagi, sehingga dengan demikian ia akan makan secara teratur dan tepat waktu karena telah merasakan betapa tidak enaknya siksaan rasa lapar itu. Salam kebajikan  (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar