|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 18 Januari 2017

Memancing Hadirnya Kegagalan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Dalam hidup ini, tidak ada seorangpun yang menginginkan terjadinya kegagalan, baik dalam karir, pekerjaan maupun dalam rumah tangga. Semua orang mendambakan kelancaran dalam setiap kegiatan dan selalu berhasil menuntaskan pekerjaannya dengan sempurna.

Namun pada kenyataan, kegagalan selalu mengintip dan menghantui kita, menunggu saat tepat untuk muncul ke permukaan. Menampilkan diri saat kita lengah dan melakukan kesalahan, menampakkan wujud saat kita terlalu percaya diri sehingga meremehkan suatu masalah.

Dalam menyikapi kegagalan yang hadir dalam kehidupannya, kebanyakan orang sering bertindak berlebihan, cenderung merasa sangat khawatir dan penuh kecemasan. Sikap yang "over" ini membuat mereka tertekan, depresi dan larut dalam ketakutan. Tidak berani untuk melangkah dan lebih senang berdiam diri, menunggu kegagalan itu menyingkir dengan sendirinya.

Dalam benaknya, sebuah kegagalan adalah hal yang memalukan dan merendahkan harga dirinya. Merasa sebagai sosok yang lemah dan tidak pantas untuk berinteraksi dengan orang lain. Berkubang dalam kesedihan dan penderitaan.

Meskipun cemas dengan dampak negatif sebuah kegagalan, namun masih saja ada orang yang memang merencanakan kegagalannya sendiri. Sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, perbuatan yang dilakukan akan menjerumuskan mereka ke dalam jurang kegagalan.

Beberapa contoh berikut ini menunjukkan bagaimana seseorang merencanakan sebuah kegagalan dalam hidupnya :

1. Menganggap remeh suatu pekerjaan, merasa pasti mampu melakukannya sendiri dan membiarkan jika timbul sedikit masalah.

2. Tidak pernah melakukan persiapan yang cukup, mengabaikan proses pengamatan dan penelusuran akan untung ruginya suatu pekerjaan. Tidak ada tujuan awal yang jelas dan terukur.

3. Terlalu berani mengambil resiko tanpa melalui perhitungan yang matang.

4. Sering berlambat-lambat, manusia "slow motion" dan bahkan menunda-nunda aktivitas penting dengan beribu alasan yang mengada-ada.

5. Mudah frustasi, patah semangat dan akhirnya menyerah saat mengalami kesulitan.

6. Menyombongkan kemampuan yang dimiliki, mengabaikan pendapat orang lain dan pantang dikritik.

7. Membenci pekerjaan yang sedikit melelahkan, membanding-bandingkan apa yang dilakukan secara sepihak dan penuh kedengkian dan tidak mencintai apa yang sedang dikerjakan.

8. Tidak percaya diri dan sangat mudah dipengaruhi (dihasut) oleh orang lain yang bertujuan untuk membuyarkan keberhasilannya. Tidak yakin dengan tujuan akhirnya.

Sobatku yang budiman...

Kegagalan itu adalah sebuah keniscayaan dalam hidup kita. Sesuatu yang wajar dan pasti pernah dialami siapapun sebelum mereka menikmati manisnya kesuksesan.

Kegagalan itu bukan aib, bukan pula musuh yang harus diperangi, sebab kegagalan itu merupakan ujian bagi siapapun untuk naik ke level yang lebih tinggi.

Seharusnya, kekhawatiran akan potensi kegagalan dapat mendorong kita untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Bukan sebaliknya, justru bersikap dan berperilaku negatif untuk memancing hadirnya kegagalan. Salam kebajikan #firmanbossini

Tidak ada komentar:
Write komentar