Perjalanan Ke 49, Mengunjungi Penjara Neraka Kecil Digiling Mobil. Tanggal 7 April 1978 ( " Sha Gwee - Ce It " ).
Chi Kung Huo Fo : Saya sudah menerima Titah pemberitahuan dari Penguasa Langit bahwa Kitab Berkeliling ke Alam Neraka ini harus selesai ditulis pada bulan delapan ini. Sehingga saya menjadi sedikit gelisah, ibaratnya seperti membeli tiket pesawat. Kalau tiket pesawat sudah dibeli, apabila tidak mengikuti jadwal penerbangan maka tiketnya tidak akan berlaku lagi. Mengunjungi alam neraka juga demikian, apabila sudah lewat waktunya, begitu Titah dari Penguasa Langit dicabut dari alam baka maka Yang Sheng tidak dapat pergi ke alam baka lagi.
Yang Sheng : Alam baka bukan tempat untuk bermain-main. Jika kita dapat menyelesaikan penulisan dari kitab ajaran kebaikan ini sesuai dengan jadwal Titah dari Penguasa Langit maka hal itu berarti tugas kita sudah selesai.
Chi Kung Huo Fo : Apabila tidak berhutang akan terasa bebas. Setelah kita melunasi hutang kita kepada para umat manusia, kita baru bisa merasa tenang. Para umat manusia di dunia tidak tahu, apabila semua umat manusia bisa tertolong maka gelar Huo Fo atau Buddha Hidup yang diberikan oleh umat manusia kepada saya akan dilepaskan karena kedudukan kita sudah sama, sudah sama-sama menjadi Buddha.
Yang Sheng : Mengapa bisa demikian ?
Chi Kung Huo Fo : Seorang Buddha tidak akan pernah meningalkan para makhluk hidup, jika seorang Buddha meninggalkan para makhluk hidup, maka tidak lagi disebut Buddha. Sebutan Buddha adalah berupa gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah mencapai penerangan sempurna. Sebenarnya para Buddha tidak berbeda dengan umatnya, karena semua makhluk hidup adalah calon Buddha dan semua makhluk hidup memiliki sifat KeBuddhaan di dalam hatinya. Maka itu umat manusia di dunia harus berjuang uintuk mengembangkan hati Buddhanya agar dapat menjadi Buddha dan apabila semua makhluk hidup telah menjadi Buddha maka sebutan Buddha itu tidak ada lagi, karena semua orang telah mencapai penerangan sempurna. Waktunya sudah tiba, kita harus bersiap-siap untuk meninjau ke alam baka lagi, Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba. Yang Sheng, cepat turun.
Yang Sheng : Saya sudah turun. Saya belum tahu hari ini kita akan mengunjungi penjara neraka yang mana ?
Chi Kung Huo Fo : Coba kamu lihat di depan, api itu sedang menyala sampai menjulang ke langit. Itulah Neraka Besar Yang Sangat Panas.
Yang Sheng : Memang hawa disini terasa sangat panas dan menyesakkan dada, saya pikir lebih baik kita mengunjungi tempat yang lain.
Chi Kung Huo Fo : Hari itu kita meninjau " Neraka Batu Bata Merah Yang Sangat Panas " di wilayah Pengadilan Tingkat Ketujuh, keadaaanya hampir sama dengan neraka ini hanya bedanya api disini jauh lebih besar. Mari kamu ikuti saya berjalan ke depan.
Yang Sheng : Baik. Guru saya melihat para prajurit alam baka sedang mengawal para roh dosa berjalan dan sambil marah-marah. Saya mau bertanya kepada guru, mengapa prajurit alam baka wajahnya bisa berubah-rubah. Kadang-kadang mereka berbentuk seperti jenderal berkepala kerbau dan berkepala kuda dan kadang-kadang mereka berubah menjadi bentuk seperti manusia biasa ?
Chi Kung Huo Fo : Prajurit alam baka biasanya disebut Si hitam dan Si putih, ada yang memanggilnya "Tuan Ketujuh" dan "Tuan Kedelapan", ada juga yang menyebut nama aslinya " Fan Wu Jin " dan " Sie Pi An ". Terhadap orang-orang yang berdosa, prajurit alam baka akan mewujudkan wajahnya yang berwarna hijau dengan taring giginya yang panjang utnuk menakuti para roh yang jahat agar mereka merasa ketakutan sehingga kaki mereka akan menjadi lemas dan mudah ditangkap. Tetapi bagi umat manusia yang tidak berdosa, walaupun bertemu muka dengan mereka tidak akan diganggu.
Maka itu dikatakan " Bagi Yang Tidak Berbuat Kejahatan walaupun mendengar suara ketukan pintu di tengah malam pun tidak akan merasa takut ", seperti di dunia jika seseorang penjahat bertemu dengan polisi, dia akan merasa ketakutan karena polisi memegang borgol dan membawa senjata. Kalau di alam neraka, si hitam dan si putih akan membawa rantai besi atau alat-alat hukuman yang lain. Apabila berjumpa dengan orang yang tidak berdosa, mereka akan tetap tenang saja. Hal ini sama seperti seorang buronan atau orang yang berdosa jika bertemu dengan para polisi pasti akan segera kabur. Karena itulah orang yang baik tidak akan merasa takut bila berjumpa dengan prajurit alam baka, sebaliknya orang yang jahat akan merasa gemetar. Sekarang kita sudah tiba di penjara neraka kecil " Digiling Mobil ", mari kita masuk.
Jenderal : Dewa dari mana ? Mengapa membawa manusia dari alam dunia datang kemari, kalian tidak diijinkan masuk.
Chi Kung Huo Fo : Saya adalah Buddha Chi Kung dan atas Titah dari Penguasa Langit untuk mengajak seorang manusia dari alam dunia untuk meninjau keadaan di penjara neraka, cepat lapor kepada pejabat dan jangan melanggar perintah.
Jenderal : Oh, saya tidak tahu anda adalah Buddha Chi Kung. Saya yang berpangkat rendah tidak tahu maksud dari kedatangan anda, tunggu sebentar saya masuk kedalam untuk melapor.
Yang Sheng : Apakah mereka tidak tahu bahwa kita akan berkunjung kemari ?
Chi Kung Huo Fo : Karena kita barusan mengambil keputusan untuk datang kemari, maka jenderal itu tidak mengetahuinya.
Jenderal : Harap kalian bersedia memaafkan saya, pejabat dari penjara neraka akan segera menuju kemari bersama barisan bawahannya untuk menyambut anda berdua.
Pejabat : Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng, jika ada kekurangan dalam penyambutan kami harap dimaafkan karena kami tidak tahu kedatangan kalian, sekarang silakan kalian masuk ke dalam untuk meninjaunya.
Yang Sheng : Terima kasih, saya melihat keadaan di penjara neraka ini sungguh menyedihkan. Para roh dosa telah hancur badannya karena digiling oleh mobil.
Pejabat : Neraka ini disebut Neraka Digiling Mobil, para roh dosa yang telah dihukum di Penjara Neraka Pengadilan Tingkat Pertama sampai ke Pengadilan Tingkat Ketujuh masih ada juga yang harus diserahkan ke penjara neraka ini untuk menerima hukuman tambahan untuk melunasi semua hutang karma atas perbuatan jahat mereka.
Yang Sheng : Mobil ini rodanya dua, tetapi tidak memakai ban mobil namun diganti roda bergerigi yang bagaikan pisau dan mobil ini ditarik oleh empat ekor keledai. Para roh dosa berbaring di tanah. Keledai setelah dicambuk akan merasa kesakitan, maka mereka akan berlari dengan kencang. Waktu itu terdengarlah suara jeritan dan badan dari para roh dosa akan menjadi hancur lebur karena digiling oleh mobil itu. Oh, sungguh kasihan keadaan mereka.
Chi Kung Huo Fo : Coba kamu lihat, badan yang telah hancur lebur itu begitu ditiup oleh angin neraka akan kembali menjadi utuh dan para roh dosa akan terus menerus menjalani hukuman yang sama tanpa berhenti sedetikpun.
Yang Sheng : Dosa apa yang telah mereka lakukan sehingga mereka harus dihukum disini ?
Pejabat : Mereka kebanyakan adalah para roh dosa dari para penghianat, seks maniak, anak durhaka dan para pembunuh. Setelah mereka dihukum di penjara neraka Pengadilan tingkat yang lain, kebanyakan dari mereka harus diserahkan kemari untuk dihukum lagi. Maksud dari hukuman ini adalah untuk Memperbaiki Wujud Jasmani karena umat manusia yang berbuat Zinah atau bersifat Durhaka atau pernah Membunuh Orang semuanya telah kehilangan wujud kemanusiaannya sehingga mereka harus diserahkan kemari untuk menjalani hukuman ini. Para roh dosa digiling sampai menjadi bubur, setelah itu baru dibentuk kembali.
Chi Kung Huo Fo : Karena waktu kami sudah habis dan kami sudah memahami penjelasan tentang hukuman digiling mobil ini maka pada kesempatan ini saya ingin menasehati uamt manusia yang pernah berbuat jahat agar cepat-cepatlah menyesali perbuatannya. Apabila umat manusia bersedia menyatakan pertobatannya didepan altar Dewa atau Buddha dan berjanji untuk menjadi manusia yang baik serta bersedia mencetak kitab ajaran kebaikan ini untuk turut menasehati para uamt manusia di dunia, maka mereka tidak akan dihukum di penjara neraka ini. Yang Sheng, bersiaplah utnuk pulang.
Yang Sheng : Terima kasih atas petunjuk dari pejabat dan jenderal, karena waktu kami sudah habis maka kami minta permisi.
Pejabat : Perintahkan para jenderal berbaris untuk mengantarkan tamu kita.
Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Sungguh bahagia apabila umat manusia dapat hidup tanpa sifat keserakahan, kebencian dan tidak terikat oleh rasa memiliki. Umat manusia akan hidup bahagia bagaikan dewa-dewi di alam surga, maka itu janganlah melekat pada apa yang dicintai atau apa yang tidak dicintai. Tidak bertemu dengan apa yang dicintai dan bertemu dengan apa yang tidak dicintai, kedua-duanya merupakaan penderitaan. Oleh sebab itu janganlah mencintai apa pun secara terikat, karena berpisah dari apa yang dicintai adalah menyakitkan. Tiada lagi kemelekatan atau ikatan bagi mereka yang telah bebas dari mencintai dan tidak mencintai. Dari yang disayangi timbullah kesedihan, ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan.
Bagi orang yang telah bebas dari yang disayangi, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan. Yang Sheng, saya harap kamu dapat selalu mengingat hal ini dengan baik-baik. Jadilah cahaya bagi diirmu sendiri dan pelajarilah Dharma ( Hukum Alam Semesta ) untuk memperoleh Kebijaksanaan. Ketika seseorang bebas dari kegelapan bathin artinya dia telah menjauhkan diri dari perbuatan jahat yaitu : Perbuatan yang merugikan diri sendiri dan para makhluk hidup dan hanya melakukan perbuatan yang Bermanfaat bagi diri sendiri dan semua makhluk hidup, terutama turut menganjurkan para umat manusia jangan berbuat jahat atau perbuatan yang dapat mengganggu ketenangan dari makhluk yang lain serta mendorong umat manusia untuk menjalankan Sila, Berdana, Berbakti dan Meditasi. Maka ia akan melampaui kematian dan kelahiran karena tidak perlu Tumimbal Lahir lagi. Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemduia rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung ke : Perjalanan Ke 50, Mengunjungi Penjara Neraka Memotong Tangan Dan Kaki.
Chi Kung Huo Fo : Saya sudah menerima Titah pemberitahuan dari Penguasa Langit bahwa Kitab Berkeliling ke Alam Neraka ini harus selesai ditulis pada bulan delapan ini. Sehingga saya menjadi sedikit gelisah, ibaratnya seperti membeli tiket pesawat. Kalau tiket pesawat sudah dibeli, apabila tidak mengikuti jadwal penerbangan maka tiketnya tidak akan berlaku lagi. Mengunjungi alam neraka juga demikian, apabila sudah lewat waktunya, begitu Titah dari Penguasa Langit dicabut dari alam baka maka Yang Sheng tidak dapat pergi ke alam baka lagi.
Yang Sheng : Alam baka bukan tempat untuk bermain-main. Jika kita dapat menyelesaikan penulisan dari kitab ajaran kebaikan ini sesuai dengan jadwal Titah dari Penguasa Langit maka hal itu berarti tugas kita sudah selesai.
Chi Kung Huo Fo : Apabila tidak berhutang akan terasa bebas. Setelah kita melunasi hutang kita kepada para umat manusia, kita baru bisa merasa tenang. Para umat manusia di dunia tidak tahu, apabila semua umat manusia bisa tertolong maka gelar Huo Fo atau Buddha Hidup yang diberikan oleh umat manusia kepada saya akan dilepaskan karena kedudukan kita sudah sama, sudah sama-sama menjadi Buddha.
Yang Sheng : Mengapa bisa demikian ?
Chi Kung Huo Fo : Seorang Buddha tidak akan pernah meningalkan para makhluk hidup, jika seorang Buddha meninggalkan para makhluk hidup, maka tidak lagi disebut Buddha. Sebutan Buddha adalah berupa gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah mencapai penerangan sempurna. Sebenarnya para Buddha tidak berbeda dengan umatnya, karena semua makhluk hidup adalah calon Buddha dan semua makhluk hidup memiliki sifat KeBuddhaan di dalam hatinya. Maka itu umat manusia di dunia harus berjuang uintuk mengembangkan hati Buddhanya agar dapat menjadi Buddha dan apabila semua makhluk hidup telah menjadi Buddha maka sebutan Buddha itu tidak ada lagi, karena semua orang telah mencapai penerangan sempurna. Waktunya sudah tiba, kita harus bersiap-siap untuk meninjau ke alam baka lagi, Yang Sheng, naiklah ke atas bunga teratai.
Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Kita sudah tiba. Yang Sheng, cepat turun.
Yang Sheng : Saya sudah turun. Saya belum tahu hari ini kita akan mengunjungi penjara neraka yang mana ?
Chi Kung Huo Fo : Coba kamu lihat di depan, api itu sedang menyala sampai menjulang ke langit. Itulah Neraka Besar Yang Sangat Panas.
Yang Sheng : Memang hawa disini terasa sangat panas dan menyesakkan dada, saya pikir lebih baik kita mengunjungi tempat yang lain.
Chi Kung Huo Fo : Hari itu kita meninjau " Neraka Batu Bata Merah Yang Sangat Panas " di wilayah Pengadilan Tingkat Ketujuh, keadaaanya hampir sama dengan neraka ini hanya bedanya api disini jauh lebih besar. Mari kamu ikuti saya berjalan ke depan.
Yang Sheng : Baik. Guru saya melihat para prajurit alam baka sedang mengawal para roh dosa berjalan dan sambil marah-marah. Saya mau bertanya kepada guru, mengapa prajurit alam baka wajahnya bisa berubah-rubah. Kadang-kadang mereka berbentuk seperti jenderal berkepala kerbau dan berkepala kuda dan kadang-kadang mereka berubah menjadi bentuk seperti manusia biasa ?
Chi Kung Huo Fo : Prajurit alam baka biasanya disebut Si hitam dan Si putih, ada yang memanggilnya "Tuan Ketujuh" dan "Tuan Kedelapan", ada juga yang menyebut nama aslinya " Fan Wu Jin " dan " Sie Pi An ". Terhadap orang-orang yang berdosa, prajurit alam baka akan mewujudkan wajahnya yang berwarna hijau dengan taring giginya yang panjang utnuk menakuti para roh yang jahat agar mereka merasa ketakutan sehingga kaki mereka akan menjadi lemas dan mudah ditangkap. Tetapi bagi umat manusia yang tidak berdosa, walaupun bertemu muka dengan mereka tidak akan diganggu.
Maka itu dikatakan " Bagi Yang Tidak Berbuat Kejahatan walaupun mendengar suara ketukan pintu di tengah malam pun tidak akan merasa takut ", seperti di dunia jika seseorang penjahat bertemu dengan polisi, dia akan merasa ketakutan karena polisi memegang borgol dan membawa senjata. Kalau di alam neraka, si hitam dan si putih akan membawa rantai besi atau alat-alat hukuman yang lain. Apabila berjumpa dengan orang yang tidak berdosa, mereka akan tetap tenang saja. Hal ini sama seperti seorang buronan atau orang yang berdosa jika bertemu dengan para polisi pasti akan segera kabur. Karena itulah orang yang baik tidak akan merasa takut bila berjumpa dengan prajurit alam baka, sebaliknya orang yang jahat akan merasa gemetar. Sekarang kita sudah tiba di penjara neraka kecil " Digiling Mobil ", mari kita masuk.
Jenderal : Dewa dari mana ? Mengapa membawa manusia dari alam dunia datang kemari, kalian tidak diijinkan masuk.
Chi Kung Huo Fo : Saya adalah Buddha Chi Kung dan atas Titah dari Penguasa Langit untuk mengajak seorang manusia dari alam dunia untuk meninjau keadaan di penjara neraka, cepat lapor kepada pejabat dan jangan melanggar perintah.
Jenderal : Oh, saya tidak tahu anda adalah Buddha Chi Kung. Saya yang berpangkat rendah tidak tahu maksud dari kedatangan anda, tunggu sebentar saya masuk kedalam untuk melapor.
Yang Sheng : Apakah mereka tidak tahu bahwa kita akan berkunjung kemari ?
Chi Kung Huo Fo : Karena kita barusan mengambil keputusan untuk datang kemari, maka jenderal itu tidak mengetahuinya.
Jenderal : Harap kalian bersedia memaafkan saya, pejabat dari penjara neraka akan segera menuju kemari bersama barisan bawahannya untuk menyambut anda berdua.
Pejabat : Selamat datang Buddha Chi Kung dan Yang Sheng, jika ada kekurangan dalam penyambutan kami harap dimaafkan karena kami tidak tahu kedatangan kalian, sekarang silakan kalian masuk ke dalam untuk meninjaunya.
Yang Sheng : Terima kasih, saya melihat keadaan di penjara neraka ini sungguh menyedihkan. Para roh dosa telah hancur badannya karena digiling oleh mobil.
Penjara Neraka Digiling Mobil |
Yang Sheng : Mobil ini rodanya dua, tetapi tidak memakai ban mobil namun diganti roda bergerigi yang bagaikan pisau dan mobil ini ditarik oleh empat ekor keledai. Para roh dosa berbaring di tanah. Keledai setelah dicambuk akan merasa kesakitan, maka mereka akan berlari dengan kencang. Waktu itu terdengarlah suara jeritan dan badan dari para roh dosa akan menjadi hancur lebur karena digiling oleh mobil itu. Oh, sungguh kasihan keadaan mereka.
Chi Kung Huo Fo : Coba kamu lihat, badan yang telah hancur lebur itu begitu ditiup oleh angin neraka akan kembali menjadi utuh dan para roh dosa akan terus menerus menjalani hukuman yang sama tanpa berhenti sedetikpun.
Yang Sheng : Dosa apa yang telah mereka lakukan sehingga mereka harus dihukum disini ?
Pejabat : Mereka kebanyakan adalah para roh dosa dari para penghianat, seks maniak, anak durhaka dan para pembunuh. Setelah mereka dihukum di penjara neraka Pengadilan tingkat yang lain, kebanyakan dari mereka harus diserahkan kemari untuk dihukum lagi. Maksud dari hukuman ini adalah untuk Memperbaiki Wujud Jasmani karena umat manusia yang berbuat Zinah atau bersifat Durhaka atau pernah Membunuh Orang semuanya telah kehilangan wujud kemanusiaannya sehingga mereka harus diserahkan kemari untuk menjalani hukuman ini. Para roh dosa digiling sampai menjadi bubur, setelah itu baru dibentuk kembali.
Chi Kung Huo Fo : Karena waktu kami sudah habis dan kami sudah memahami penjelasan tentang hukuman digiling mobil ini maka pada kesempatan ini saya ingin menasehati uamt manusia yang pernah berbuat jahat agar cepat-cepatlah menyesali perbuatannya. Apabila umat manusia bersedia menyatakan pertobatannya didepan altar Dewa atau Buddha dan berjanji untuk menjadi manusia yang baik serta bersedia mencetak kitab ajaran kebaikan ini untuk turut menasehati para uamt manusia di dunia, maka mereka tidak akan dihukum di penjara neraka ini. Yang Sheng, bersiaplah utnuk pulang.
Yang Sheng : Terima kasih atas petunjuk dari pejabat dan jenderal, karena waktu kami sudah habis maka kami minta permisi.
Pejabat : Perintahkan para jenderal berbaris untuk mengantarkan tamu kita.
Yang Sheng : Saya sudah duduk dengan baik. Guru, silakan berangkat.
Chi Kung Huo Fo : Sungguh bahagia apabila umat manusia dapat hidup tanpa sifat keserakahan, kebencian dan tidak terikat oleh rasa memiliki. Umat manusia akan hidup bahagia bagaikan dewa-dewi di alam surga, maka itu janganlah melekat pada apa yang dicintai atau apa yang tidak dicintai. Tidak bertemu dengan apa yang dicintai dan bertemu dengan apa yang tidak dicintai, kedua-duanya merupakaan penderitaan. Oleh sebab itu janganlah mencintai apa pun secara terikat, karena berpisah dari apa yang dicintai adalah menyakitkan. Tiada lagi kemelekatan atau ikatan bagi mereka yang telah bebas dari mencintai dan tidak mencintai. Dari yang disayangi timbullah kesedihan, ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan.
Bagi orang yang telah bebas dari yang disayangi, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan. Yang Sheng, saya harap kamu dapat selalu mengingat hal ini dengan baik-baik. Jadilah cahaya bagi diirmu sendiri dan pelajarilah Dharma ( Hukum Alam Semesta ) untuk memperoleh Kebijaksanaan. Ketika seseorang bebas dari kegelapan bathin artinya dia telah menjauhkan diri dari perbuatan jahat yaitu : Perbuatan yang merugikan diri sendiri dan para makhluk hidup dan hanya melakukan perbuatan yang Bermanfaat bagi diri sendiri dan semua makhluk hidup, terutama turut menganjurkan para umat manusia jangan berbuat jahat atau perbuatan yang dapat mengganggu ketenangan dari makhluk yang lain serta mendorong umat manusia untuk menjalankan Sila, Berdana, Berbakti dan Meditasi. Maka ia akan melampaui kematian dan kelahiran karena tidak perlu Tumimbal Lahir lagi. Kita sudah tiba di Vihara Sheng Sien. ( Yang Sheng turun dari bunga teratai, kemduia rohnya masuk kembali ke badannya ).
Bersambung ke : Perjalanan Ke 50, Mengunjungi Penjara Neraka Memotong Tangan Dan Kaki.
Tidak ada komentar:
Write komentar