|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 14 Agustus 2012

Takdir Pertemuan

 

Dewa syair Li Bai ( 李白 ) pernah mengatakan : “Manusia hidup bagai tamu yang lewat, manusia mati bagai orang yang pulang. Satu perjalanan singkat langit dan bumi, duka bersama berdebu abadi.” 

Kehidupan manusia singkat dan pendek dan di dalam kehidupan ada banyak pasang surut dan duka nestapa, semuanya ini sebetulnya demi apakah?

 Jikalau kita memiliki peluang membuka pembatas ruang-waktu antara hidup dan mati, bagaikan pemirsa yang menonton segala hal mengenai "Dahulu – Saat ini – Kelak" di dalam 10 penjuru dunia, keseluruhan sebab-akibat barangkali akan terpampang dengan gamblang. 

Setiap orang mengharapkan kebahagiaan dalam percintaan, mendambakan pernikahan yang sempurna. Tetapi di dalam dunia yang bereinkarnasi, segalanya di dalam pengaturan sebab-akibat. Kehidupan manusia singkat dan penuh derita, sedangkan di dalam kehidupan ada banyak pasang surut dan duka nestapa, semuanya ini sebetulnya demi apakah?


Di dalam kehidupan manusia bertemu dengan banyak orang, ada perjumpaan yang sekilas, sesudahnya dengan cepat terlupakan. Sedangkan ada orang yang senantiasa berkaitan dengan diri kita, atau menjadi teman yang hambar bagaikan air tawar, atau menjadi pendamping yang kental. Ketika orang mengeluhkan perjumpaan dan perpisahan dalam kehidupan, kata-kata yang paling sering disebut ialah Takdir Pertemuan / Yuan Fen ( 緣份). 


”Takdir Pertemuan”, kata satu ini yang hanya khusus terdapat di dalam kebudayaan Tionghoa, mengandung kedalaman yang sulit dilukiskan dengan bahasa, di dalam kelompok bahasa lainnya malah sama sekali tidak ditemukan padanan yang memadai. Pemahaman orang Tionghoa terhadap jodoh / Yuan sudah jauh-jauh hari melampaui agama dan ilmu pengetahuan, ia mengalir di dalam rasa dan reflektif hati nurani. Maka dari itu apakah sebetulnya “Yuan Fen / takdir pertemuan” itu?  
 

Hendak menjernihkan “Yuan Fen”, tentu tidak bisa terlepas dari reinkarnasi, tidak bisa terlepas dari sebab-akibat diantara kehidupan masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:
Write komentar