Hidup ini singkat, jadi cobalah
menikmatinya dan memanfaatkannya...! Hal terindah dan terbaik di dunia
ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di
relung hati kita.
Manusia selalu ingin hidup sesuai dengan caranya sendiri, ingin lain daripada orang lain dan merasa senang jika lebih beruntung daripada orang lain, berharap diri sendiri mendapatkan lebih banyak dari orang lain.
Suka mendengar kata-kata pujian, suka berfoya-foya, ini adalah sifat manusia, beginilah menjadi manusia. Manusia berbuat baik kepada orang lain karena ingin mendapatkan, dan berbuat jahat kepada orang lain karena takut kehilangan. Bahkan di zaman sekarang ini, lebih baik menyakiti orang lain daripada diri sendiri disakiti, lebih baik mati daripada melepaskan semua kesenangannya.
Manusia selalu ingin hidup sesuai dengan caranya sendiri, ingin lain daripada orang lain dan merasa senang jika lebih beruntung daripada orang lain, berharap diri sendiri mendapatkan lebih banyak dari orang lain.
Suka mendengar kata-kata pujian, suka berfoya-foya, ini adalah sifat manusia, beginilah menjadi manusia. Manusia berbuat baik kepada orang lain karena ingin mendapatkan, dan berbuat jahat kepada orang lain karena takut kehilangan. Bahkan di zaman sekarang ini, lebih baik menyakiti orang lain daripada diri sendiri disakiti, lebih baik mati daripada melepaskan semua kesenangannya.
Setiap orang isi yang dipikulnya berbeda-beda, besar
kecilnya juga tidak sama, ada orang yang di perjalanan kultivasinya dapat
berjalan dengan cepat bagaikan terbang. Tapi ada orang yang berjalan sangat lamban,
karena bebannya sudah terlalu berat, maka otomatis dia tidak dapat berjalan dengan
cepat.
Ada beban yang berisi uang, ketenaran, berbagai jenis cinta, keinginan, nafsu, kebencian, dendam, kepahitan dan luka-luka hati sehingga kita selalu pesimis dengan masa depan. Ada juga beban yang tak terselesaikan tentang masalah, tekanan, kekuatiran, ketakutan, trauma, depresi bahkan stress dan berbagai keterikatan yang sudah berakar, semua ini adalah 7 keinginan 6 nafsu dari manusia itu sendiri yang bagaikan mata rantai yang akan merantai manusia itu sendiri.
Ada beban yang berisi uang, ketenaran, berbagai jenis cinta, keinginan, nafsu, kebencian, dendam, kepahitan dan luka-luka hati sehingga kita selalu pesimis dengan masa depan. Ada juga beban yang tak terselesaikan tentang masalah, tekanan, kekuatiran, ketakutan, trauma, depresi bahkan stress dan berbagai keterikatan yang sudah berakar, semua ini adalah 7 keinginan 6 nafsu dari manusia itu sendiri yang bagaikan mata rantai yang akan merantai manusia itu sendiri.
Tetapi manusia tidak menyadari beban yang harus dipikulnya, malahan
mereka beranggapan beban ini adalah barang yang sangat berharga bagi
mereka, tidak dapat ditinggalkan dan tidak dapat dilepaskan, jika
kehilangan sedikit merasa sangat sedih.
Setiap orang mempunyai
banyak keterikatan, dan keterikatan inilah yang akan menjadi beban
bagaikan sebuah beban yang harus dipikul manusia, semakin berat beban
ini maka langkah kakinya akan semakin lambat.
Tetapi semua ini tidak abadi bagi manusia, apapun keinginan manusia,
kegunaan utama nya hanya mata rantai yang mengikat manusia,
yang terkadang akan menindih manusia itu sendiri. Tetapi ketika manusia
meninggal, Semua barang yang menurut manusia “barang yang paling
berharga“, tidak satupun bisa dibawa pergi, tetapi demi mendapatkan
barang tersebut waktu yang dihabiskan, hutang yang tersisa terus melilit
orang tersebut. Oh manusia, sadarkah manusia akhirnya apa yang akan diperolehnya?
Terkadang beban seseorang ini sangat berat, sehingga
menghimpitnya dan membuatnya tidak bisa bernafas. Walaupun dia mencoba
melepaskannya, tetapi tidak berdaya. Ada yang bebannya sangat banyak, begitu
telah melepaskan satu, datang lagi yang satu mengikatnya bagaikan mata
rantai yang panjang yang mengikatnya terus menerus.
Ada orang yang merasa dirinya sangat lelah memikul beban tersebut,
nafasnya sudah ngos-ngosan memikul beban tersebut, tetapi sama sekali
tidak berkeinginan untuk melepaskannya mata rantai ini.
Apapun beban kita, letakkanlah itu di bawah kaki Tuhan, serahkanlah dan biarkan Ia yang menyelesaikannya. Hanya menjadi seorang kultivatorlah yang telah melepaskan semua keterikatan dan keingian duniawi ini yang bisa membuatnya mendapatkan kebahagiaan yang abadi
Tidak ada komentar:
Write komentar