|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 27 Juni 2013

Membuat Hidup Bermanfaat Pada Orang Lain

 

Bob Butler kehilangan kakinya terkena ranjau di Vietnam tahun 1965. Dua puluh tahun kemudian, ia membuktikan bahwa kepahlawanannya berasal dari hati. Ketika Butler sedang bekerja di rumahnya di Arizona, ia mendengar suara jeritan seorang wanita dari sebuah rumah di dekatnya. 

Ia mulai menggulirkan kursi rodanya menuju rumah tersebut, tetapi semak-semak membuatnya tidak bisa masuk.
Lalu ia turun dari kursi rodanya dan mulai merangkak melewati semak-semak tersebut. “Aku harus kesana,” katanya. “Tidak peduli betapa sakitnya.” 

Ketika Butler tiba di kolam renang ada seorang gadis yang berumur 3 tahun, Stephanie Hanes sedang tercebur ke dalamnya. Anak itu lahir tanpa lengan dan jatuh ke dalam kolam tersebut. Ibunya berdiri sambil berteriak panik. Butler terjun ke dasar kolam dan membawa anak itu naik. 

Wajahnya membiru, tidak ada denyut dan tidak bernapas. Butler segera melakukan pernapasan buatan untuk membuatnya bernapas kembali. Sementara, ibu Stephanie menelepon paramedis. Karena merasa tak berdaya, ibunya menangis sambil memeluk bahu Butler. 

Butler melanjutkan memberikan napas buatan dan dengan tenang dia meyakinkan si ibu. "Jangan khawatir, Saya sudah menjadi tangannya untuk keluar dari kolam renang. Kini, saya akan menjadi paru-parunya."

Beberapa detik kemudian, gadis kecil itu batuk-batuk, sadar kembali, dan mulai menangis. Sang ibu langsung memeluk anaknya. Sambil berpelukan, ibu Stephanie bertanya kepada Butler bagaimana anda tahu kalau anakku akan baik-baik saja. “

Saya tidak tahu,” katanya. “Tapi ketika kaki saya meledak di Vietnam, saya sendirian. Tidak ada seorang pun disana yang membantu saya, kecuali seorang gadis Vietnam. Ia berjuang menyeret saya ke desanya, ia berbisik dalam bahasa Inggris yang terpatah-patah, "Tidak apa-apa, Anda dapat hidup lagi. Saya akan menjadi kaki Anda. Kata-kata itulah yang membawa harapan bagi jiwa saya dan saya ingin melakukan hal yang sama untuk Stephanie.“

Ada saat-saat ketika kita tidak bisa berdiri sendiri. Ada saat-saat ketika kita membutuhkan seseorang untuk menjadi kaki kita, tangan kita, teman kita. Jadi, janganlah sombong... Tetapi ada saatnya juga kita menjadi kaki / tangan bagi orang lain. Pastikan hidup kita berdampak bagi orang lain...That's a real life..!!



Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.  

Tidak ada komentar:
Write komentar