Pertapa telah ada di China sejak jaman dahulu semenjak ada catatan
tertulis. Mereka menyepi dari duniawi dan pergi ke gunung-gunung dan
hutan-hutan.
Tidak peduli tentang komentar dari masyarakat dan tidak membenarkan apapun bagi diri mereka sendiri. Mungkin mereka adalah orang-orang penganut ajaran Tao asli yang paling awal.
Sistem kepala keluarga dan sistem kerajaan monarki yang didirikan pada tahun-tahun awal dari Dinasti Zhou Barat dan terus berlanjut sampai akhir dinasti Qing, adalah bersifat sosial dan politik menyebabkan munculnya gaya hidup para pertapa ini.
Lebih dari itu, untuk menghormati kebudayaan asli, pelajaran-pelajaran Konghucu, Buddha dan Tao, yang secara mendalam mempengaruhi kebudayaan Tiongkok, semuanya mempunyai nilai lebih dalam menyepi ini.
Para
pertapa hidup dari bahan yang sangat sederhana tetapi sangat bernilai
bagi kehidupan spiritualnya. Seringkali mereka memelihara bunga atau
burung disamping ketertarikan mereka dalam empat bidang seni, yakni
sitar/kecapi China, catur, kaligrafi dan lukisan. Minum teh dengan
secukupnya yang sesuai dengan yang diperlukan dalam kehidupan mereka.
Di dalam hal menghormati tempat tinggal, mereka memilih terutama area pegunungan atau dataran tinggi untuk membangun rumah-rumah mereka. Kenalan mereka kebanyakan adalah pertapa juga,dan kadang-kadang Rahib Tao dan para biksu.
Ketika mereka bertemu bersama, mereka duduk, membaca puisi, membaca buku, melantunkan kitab, memancing ikan, minum anggur atau teh, bermain kecapi atau catur, dan mengumpulkan tumbuh-tumbuhan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak peduli tentang komentar dari masyarakat dan tidak membenarkan apapun bagi diri mereka sendiri. Mungkin mereka adalah orang-orang penganut ajaran Tao asli yang paling awal.
Sistem kepala keluarga dan sistem kerajaan monarki yang didirikan pada tahun-tahun awal dari Dinasti Zhou Barat dan terus berlanjut sampai akhir dinasti Qing, adalah bersifat sosial dan politik menyebabkan munculnya gaya hidup para pertapa ini.
Lebih dari itu, untuk menghormati kebudayaan asli, pelajaran-pelajaran Konghucu, Buddha dan Tao, yang secara mendalam mempengaruhi kebudayaan Tiongkok, semuanya mempunyai nilai lebih dalam menyepi ini.
Di dalam hal menghormati tempat tinggal, mereka memilih terutama area pegunungan atau dataran tinggi untuk membangun rumah-rumah mereka. Kenalan mereka kebanyakan adalah pertapa juga,dan kadang-kadang Rahib Tao dan para biksu.
Ketika mereka bertemu bersama, mereka duduk, membaca puisi, membaca buku, melantunkan kitab, memancing ikan, minum anggur atau teh, bermain kecapi atau catur, dan mengumpulkan tumbuh-tumbuhan.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar