Menegur pun kita memerlukan
keahlian. Kenapa? Karena tidak semua orang memahami bahwa teguran adalah
bagian dari kasih sayang sesama manusia.Ini ada tulisan Randy Pausch, dalam bukunya yang sangat terkenal,The Last Lecture.
"Kalau Anda melihat diri Anda melakukan sesuatu yang buruk dan sudah tidak ada lagi orang yang mau repot-repot memberi tahu Anda, maka tempat itu tidak baik untuk Anda.
Anda mungkin tidak ingin mendapat teguran, tapi orang yang menegur Anda kerap kali adalah satu-satunya orang yang memberi tahu bahwa ia masih mengasihi dan memperdulikan Anda, dan ingin melihat Anda menjadi lebih baik."
Jikalau kita mendapat teguran dari siapapun, jangan buru-buru merespons dengan sikap antipati, apalagi marah,sebab bisa jadi teguran itu justru sangat berguna buat kita.Lihat itu sebagai sebentuk cara seseorang peduli dan mengasihi kita.
TEGURAN YANG MEMBANGUN ITU TANDA KASIH SAYANG dan PEDULI."Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, teguran yang mendidik itu jalan kehidupan.
Seharusnya kita berterima kasih kepada orang lain atas segala nasehat atau pengarahannya karena hal ini akan memperindah diri sendiri. Merasa diri sendiri adalah yang terbaik, hanya akan menjadi rintangan dalam bermasyarakat dan untuk menjadi sukses.
Membantu atau dibantu orang mengatasi masalah dengan tulus hati, hati kita bahagia dan nyaman selalu.(用真诚的心,帮助人或被帮助克服困难和问题,我们心中会快乐和舒适的)
Jika kita memandang hidup dengan rasa syukur, maka semuanya akan menjadi indah dan luar biasa.
Renungan Jing Si, "Dengan bersikap rendah hati, lapang dada dalam menerima segalanya dan menghargai orang lain, orang lain juga akan menghormati dan menerima diri kita ( 縮小自己、放大心胸、包容一切、尊重別人，別人也一定會來 尊重你，接受你 ).
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar