Suatu hari dua orang sahabat baik sedang duduk di bawah pohon rindang sembari berkhayal.
A Cong : Seandainya saya punya uang banyak, saya akan membeli sebidang tanah yang luas... lalu saya akan berkebun disana...
A cay : Wah... kalau saya punya uang untuk sebidang tanah... saya lebih senang membeli beberapa ekor kambing, sapi dan lembu untuk saya ternak...
A Cong : Wah.. itu asyik sekali... kita akan bertetangga lagi, kebun saya akan menghasilkan palawija terbaik..
A Cay : Tentu saja... ternakku akan menjadi pasokan ternak terbaik di desa kita...Sesaat mereka tertawa bahagia.... membayangkan ternak dan kebun mereka berdampingan. Tapi tak berapa lama kemudian, A Cong mulai berpikir..
A Cong : Eh... Tidak bisa begini... kalau kita bertetangga...ternakmu akan memakan tanaman saya...
A Cay : Mengapa kamu menuduh ternak saya?? Kan kamu sendiri yang memilih berkebun.... Jangan salahkan ternak saya dong, tidak sopan. Begitulah akhirnya mereka berdua berdebat sampai sampai ingin berkelahi. Kepala desa yang bijak kemudian melerai mereka.
Kepala Desa : Apa sebenarnya yang kalian debatkan?
A Cong : Ternaknya hendak memakan tanaman saya pak kepala desa...
A Cay : Enak saya... sembarangan menuduh, Tidak kepala desa,,, ternak saya tidak menyentuh kebunnya... Siapa suruh berkebun di samping peternakan saya???
Kepala Desa : Tenang dulu,, A Cong...mana kebunmu? dan kau A Cay, dimana ternak mu??
A Cong dan Acay : Tidak ada kepala desa, kan kami sedang berkhayal....
Kepala Desa : Bila Kebun dan ternak itu tidak ada... lantas apa yang kalian ributkan????
Terkadang manusia tenggelam dalam pikirannya sendiri, masa depan adalah misteri, bagaimana mungkin anda meributkan sebuah misteri ?? (Sida Yang)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
A Cong : Seandainya saya punya uang banyak, saya akan membeli sebidang tanah yang luas... lalu saya akan berkebun disana...
A cay : Wah... kalau saya punya uang untuk sebidang tanah... saya lebih senang membeli beberapa ekor kambing, sapi dan lembu untuk saya ternak...
A Cong : Wah.. itu asyik sekali... kita akan bertetangga lagi, kebun saya akan menghasilkan palawija terbaik..
A Cay : Tentu saja... ternakku akan menjadi pasokan ternak terbaik di desa kita...Sesaat mereka tertawa bahagia.... membayangkan ternak dan kebun mereka berdampingan. Tapi tak berapa lama kemudian, A Cong mulai berpikir..
A Cong : Eh... Tidak bisa begini... kalau kita bertetangga...ternakmu akan memakan tanaman saya...
A Cay : Mengapa kamu menuduh ternak saya?? Kan kamu sendiri yang memilih berkebun.... Jangan salahkan ternak saya dong, tidak sopan. Begitulah akhirnya mereka berdua berdebat sampai sampai ingin berkelahi. Kepala desa yang bijak kemudian melerai mereka.
Kepala Desa : Apa sebenarnya yang kalian debatkan?
A Cong : Ternaknya hendak memakan tanaman saya pak kepala desa...
A Cay : Enak saya... sembarangan menuduh, Tidak kepala desa,,, ternak saya tidak menyentuh kebunnya... Siapa suruh berkebun di samping peternakan saya???
Kepala Desa : Tenang dulu,, A Cong...mana kebunmu? dan kau A Cay, dimana ternak mu??
A Cong dan Acay : Tidak ada kepala desa, kan kami sedang berkhayal....
Kepala Desa : Bila Kebun dan ternak itu tidak ada... lantas apa yang kalian ributkan????
Terkadang manusia tenggelam dalam pikirannya sendiri, masa depan adalah misteri, bagaimana mungkin anda meributkan sebuah misteri ?? (Sida Yang)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar