Janganlah berusaha menjadi orang yang berhasil saja, tapi berusaha menjadi orang yang bernilai juga. (不要尝做一个成功的人,要尽力去做一个有价值的人).
Pengorbanan kita mungkin tak dapat dinikmati hasilnya saat ini. Setiap perbuatan kita adalah karma kita.
Hiduplah yang berarti hari ini, karena yang ada hanyalah hari ini hari yang abadi. Besok siapa yang tahu??? Hiduplah sedemikian, sehingga saat kita meninggal, orang-orang masih mengenang kehidupan kita.
Gajah mati tinggalin gading, manusia meninggal tinggalin nama.......................... MENABUR BENIH
Disebuah kaki gunung yang gundul dan tandus, tinggal seorang bapak tua yang memikul kantung berisi bibit pohon kayu di bahunya, dan cangkul berada di bahunya yang lain.
Sepanjang hari pak tua itu menggali lubang, memasukan bibit-bibit pohon. Begitulah kerja pak tua setiap hari. Ketika malam tiba, ia memetik sayur-sayur yang bertumbuh liar di kaki gunung untuk menjadi santapannya dimalam hari.
Suatu hari sejumlah murid sekolah datang berpiknik di gunung tersebut, mereka begitu heran melihat pak tua yang seakan-akan melakukan suatu pekerjaan yang amat tak berarti, karena tempat itu tandus dan tak mungkin bibit-bibit akan tumbuh subur.
Aku hidup di sini, aku telah menaburkan jutaan benih pohon kayu. Tapi hanya 1 persen saja yang tumbuh, aku sudah bahagia. Aku tak akan berputus asa, dihari tuaku aku ingin terus menaburkan benih disini.
Tahun terus beralih. Anak-anak sekolah telah bertumbuh dewasa. Ketika mereka datang lagi ke kaki gunung tersebut. WAH..!! Mereka semua tercengang dan kagum. Betapa indahnya pemandangan di sana setelah diwarnai pohon-pohon hijau serta merdunya nyanyian burung.
Bapak tua itu sudah pergi, ia meninggalkan harta karun tak ternilai. Percayalah, ada saatnya bibit memunculkan tunasnya. Ini buktinya ada usaha pasti ada hasil.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Pengorbanan kita mungkin tak dapat dinikmati hasilnya saat ini. Setiap perbuatan kita adalah karma kita.
Hiduplah yang berarti hari ini, karena yang ada hanyalah hari ini hari yang abadi. Besok siapa yang tahu??? Hiduplah sedemikian, sehingga saat kita meninggal, orang-orang masih mengenang kehidupan kita.
Gajah mati tinggalin gading, manusia meninggal tinggalin nama..........................
Disebuah kaki gunung yang gundul dan tandus, tinggal seorang bapak tua yang memikul kantung berisi bibit pohon kayu di bahunya, dan cangkul berada di bahunya yang lain.
Sepanjang hari pak tua itu menggali lubang, memasukan bibit-bibit pohon. Begitulah kerja pak tua setiap hari. Ketika malam tiba, ia memetik sayur-sayur yang bertumbuh liar di kaki gunung untuk menjadi santapannya dimalam hari.
Suatu hari sejumlah murid sekolah datang berpiknik di gunung tersebut, mereka begitu heran melihat pak tua yang seakan-akan melakukan suatu pekerjaan yang amat tak berarti, karena tempat itu tandus dan tak mungkin bibit-bibit akan tumbuh subur.
Aku hidup di sini, aku telah menaburkan jutaan benih pohon kayu. Tapi hanya 1 persen saja yang tumbuh, aku sudah bahagia. Aku tak akan berputus asa, dihari tuaku aku ingin terus menaburkan benih disini.
Tahun terus beralih. Anak-anak sekolah telah bertumbuh dewasa. Ketika mereka datang lagi ke kaki gunung tersebut. WAH..!! Mereka semua tercengang dan kagum. Betapa indahnya pemandangan di sana setelah diwarnai pohon-pohon hijau serta merdunya nyanyian burung.
Bapak tua itu sudah pergi, ia meninggalkan harta karun tak ternilai. Percayalah, ada saatnya bibit memunculkan tunasnya. Ini buktinya ada usaha pasti ada hasil.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar