Ketika kita melihat tikus, reaksi
pertama adalah mengusir dan memukulnya, di rumah bila ada tikus pasti
ingin segera diusir keluar.
Dari sini bisa terlihat kesan kita terhadap
tikus semua sangat menjijikan, menganggapnya menyebalkan, licik, jorok,
serta menakutkan.
Walaupun tikus sangat menyebalkan, tetapi di dalam sejarah, terdapat
beberapa cerita yang menarik tentang tikus, salah satunya adalah, “Siapa yang akan menggantungkan lonceng di leher kucing.”
Dahulu di sebuah desa di Amerika, tinggal sebuah keluarga yang kaya.
Karena di rumah orang kaya tersebut banyak tikus, pemilik rumah lalu
membeli seekor kucing untuk menangkap tikus-tikus tersebut.
Memang tidak berapa lama kemudian, tikus mulai berkurang, pemilik rumah
sangat gembira, kucing menjadi idola dirumah tersebut dan terus
melanjutkan pekerjaannya sebagai penangkap tikus.
Pada suatu hari, disalah satu sudut rumah ini, sedang berlangsung sebuah rapat yang seru!
“Para bapak dan ibu sekalian, saya hari ini menyuruh bapak dan ibu
sekalian berkumpul ditempat ini mempunyai satu tujuan, yaitu mencari
sebuah akal untuk menghadapi kucing yang menyebalkan tersebut, dia telah
membunuh banyak teman-teman dan keluarga kita, jika semua ini terus
berlanjut, cepat atau lambat nyawa kita juga akan terancam. Silakan
kalian semua menyampaikan pendapat masing-masing.” Ketua tikus berkata.
Semua tikus mendengar mengangkat tangan berkata. Ketua tikus membiarkan
mereka satu persatu berkata. Yang pertama adalah ksatria A berdiri
berkata, “Saran saya, ketika kucing tersebut sedang mengejar kita, kita sengaja
membawanya ketempat perangkap tikus, sehingga dia terperangkap. Dengan
demikian dia tidak bisa mengejar kita lagi.”
Ksatria B mendengar ide ksatria B tidak setuju lalu berdiri berkata,
“Akal ini sangat berbahaya, bagaimana jika kita belum sampai ditempat
perangkap tikus sudah ditangkap dan ditelan oleh kucing? Saya merasa
ketika dia sedang tidur, kita mengambil api membakarnya.”
Ksatria C berkata, “Tidak, hal ini berbahaya. Saya mempunyai sebuah ide
yang bagus, ketika dia tidur, kita menggantungkan sebuah bel di atas
lehernya. Dengan demikian, kelak kita mendengar suara bel, kita bisa
segera lari, tidak takut ditangkap olehnya lagi. Bagiamana pendapat
kalian?” ksatria C dengan bangga memandang kesemua hadirin yang hadir
disana.
Semua tikus setuju dengan pendapat ksatria C, mereka semua menepuk tangan untuknya.
“Kalian semua sudah setuju, kalau begitu siapa yang akan memasangkan bel tersebut dileher kucing?” ketua tikus bertanya.
“Jika memang tidak ada yang berani, ide ini berasal dari Anda, Anda yang harus melakukannya.” Ketua berkata kepada ksatria C.
“Sss..ssa....saya...tidak berani, lebih baik ketua mencari orang lain
saja!” setelah selesai berkata, ksatria C tidak berani lagi mengucapkan
sepatah katapun.
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar