Perbedaan cenderung menjadi penyebab munculnya pertikaian. Demi mempertahankan keyakinan masing-masing pihak bertikai dan merasa dirinya paling benar.
Sebuah realitas bisa dilihat dari berbagai sisi sehingga apabila kita tidak mampu melihat secara menyeluruh dan hanya mempertahankan pendapat kita saja yang melihat realitas dari 1 sisi maka pertengkaran dan peperangan tidak akan pernah bisa dihindari.
Sikap merasa dirinya paling benar seolah menjadi obor yang siap untuk membakar emosi diri. Seperti sebuah kisah dibawah ini yang akan mengajarkan kita arti sebuah kebenaran, agar kita tahu bagaimana makna sebuah kebenaran sehingga kita bisa belajar melihat sebuah realitas lebih menyeluruh dan utuh
Pengadilan..
Tiga penasehat raja menuduh seorang pria bernama Umar menyebarkan aliran sesat, karena hal itu Umar diadili di sebuah pengadilan.
Dalam pembelaannya Umar bertanya kepada penasehat, “Kalian bertiga adalah orang yang pintar dan bijaksana, kalau saya boleh tahu apa menurut anda bertiga roti itu?”
Penasehat pertama, “Roti adalah makanan.”
Penasehat Kedua, “Roti adalah kombinasi campuran dari tepung dan air kemudian dimatangkan di atas panas api.”
Penasehat Ketiga, “ Roti adalah berkat dari Tuhan.”
Setelah mendengar jawaban dari ketiga penasehat Umar berbicara kepada Raja, ” Yang Mulia, bagaimana bisa Engkau mempercayai mereka bertiga yang telah menuduh saya menyebarkan ajaran sesat, sedangkan pandangan mereka terhadap roti yang setiap hari mereka lihat saja berbeda-beda satu dengan yang lain, tapi sekarang mereka yang tidak mengenal saya menuduh saya bersalah?”
Dari kisah inspirasi diatas kita bisa mengetahui bahwa 1 realitas sama yang dilihat bisa menimbulkan berbagai persepsi. Tidak ada yang salah dari jawaban ke tiga orang tersebut. semuanya benar karena memang realitas sama, hanya mereka melihat kurang menyeluruh dan utuh.
Nah sobat, Dengan merasa diri anda paling benar maka anda telah membawa 1 langkah diri anda menjadi orang paling salah. Semoga kisah inspirasi diatas bisa memotivasi kita untuk bersikap lebih bijak. (Lily)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar