|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 21 November 2013

Esok Masih Ada Matahari ( Rahasia Kehidupan dan Kematian )

 


Dalam ajaran agama Khonghucu ada penjelasan tentang kehidupan abadi yang sangat menonjol, tetapi kurang diperhatikan dan kurang dibicarakan. Kebanyakan orang hanya menganggap agama Khonghucu hanya mengajarkan keharmonisan dalam masyarakat saja. 
 
Agama Khonghucu memang untuk orang hidup, namun penjelasan tentang keabadian roh adalah kebutuhan orang beragama. Ada orang mendefinisikan agama sebagai keyakinan yang dibela mati-matian oleh pengikutnya. Sydney Hooks menyebut agamanya adalah demokrasi, dan dia sedia mati untuk membela demokrasi itu. Agama bukan keyakinan seperti itu. Agama adalah keyakinan yang menjelaskan tentang keberadaan Tuhan Sang Pencipta dan rahasia kehidupan manusia agar umatnya memperoleh ketenangan jiwa.

Agama Khonghucu bukan ideologi seperti demokrasi atau sejenisnya. Agama Khonghucu menuntun umatnya untuk memahami rahasia kehidupan dan melaksanakan kehidupan dengan benar. Agama Khonghucu mengajarkan bahwa manusia hidup ini atas kehendak Tuhan disebut Tian Ming (   天  命 ). 

Manusia hidup bukan “ terlemparkan” tanpa sengaja, lalu manusia mencari tahu dari mana asalnya ? Mengapa bisa terlempar ke dunia ini?. Pemikiran ini dikemukakan oleh filsuf bernama Martin Heidegger. Dia menganggap manusia telah “putus asa”. Dalam keputusasaannya itu manusia “merekayasa” kebudayaan  yang tidak jelas arahnya. Menurutnya, “Kebudayaan” ciptaan manusia itu tidak memberi jalan keluar bagi manusia untuk memahami dirinya sendiri, dan manusia telah masuk dalam “ketersesatan masa”. 

Dengan kata lain, manusia sebenarnya tidak tahu arah hidup yang benar. Mereka bersenang-senang, apabila kesenangan itu dianggap tidak benar mereka mencari bentuk kesenangan yang lain. Dalam gambaraanya kehidupan manusia benar-benar mengerikan.

Agama Khonghucu mengajarkan bahwa manusia lahir ke dunia karena kehendak Tuhan. Agama Khonghucu mengajarkan bahwa alam semesta ini mempunyai keteraturan yang dikendalikan oleh hukum tertentu. Di bumi, tempat hidup manusia dan makhluk hidup lain juga ada keteraturan yang dikendalikan oleh hukum tertentu. Manusia dalam menjalani kehidupannya juga membuat hukum yang wajib ditaati oleh sesama manusia.

Manusia adalah makhluk yang mempunyai roh yang menyatu dengan badannya. Roh mempunyai komponen dalam raga manusia hidup. Komponen roh itu mengatur bekerjanya organ tubuh agar manusia tetap hidup. Dalam ilmu pengobatan Tionghoa diakui adanya Jing Lu ( 经 路 ), atau meridian yang melilit seluruh organ tubuh manusia. 

Jing Lu itu diumapamakan sebagai saluran yang berisi Qi atau enegi vital yang mengatur semua organ tubuh. Jing Lu ini tidak tampak meskipun dilihat dengan mikroskop yang dapat memperbesar jutaan kali. Jing Lu bukan materi, tetapi bagian dari roh. Pada Jing Lu itu terdapat banyak “ lubang” atau “ danau” yang dapat dijangkau dari permukaan kulit. Apabila tubuh orang sakit “lubang” tertentu  dapat ditusuk dengan jarum atau benda lain agar organ yang sakit berfungsi kembali.

Jing Lu itu bagian dari roh, dan dapat dilihat dari hubungan antara perasaan dan kesehatan. Orang yang menyimpan rasa takut dalam waktu lama akan menyebabkan salah satu organ penting tidak berfungsi alias sakit. Perasaan atau emosi adalah bagian dari roh, apabila roh tidak sehat menyebabkan komponen roh dalam tubuh itu tidak bekerja dengan baik. Komponen pokok atau pusat-pusat dari Jing Lu itu disebut “Bunga Emas” dalam bahasa Hindu disebut Cakra. Dalam ilmu pengobatan Tionghoa ada namanya sendiri dengan jaringannya yang rumit.

Manusia mempunyai kesadaran, mempunyai kecerdasan, mempunyai emosi, dan mempunyai kepribadian yang menjadi milik dari roh. Xun Zi menjelaskan bahwa kepribadian manusia tidak ada hubungannya dengan bentuk tubuh. Orang yang berkepribadian baik bias memiliki bentuk tubuh yang tidak menarik, sebaliknya ada orang mempunyai tubuh yang indah tetapi kepribadiannya buruk. 

Dengan kata lain, kepribadian bukan milik tubuh, tetapi milik roh. Ada anak yang masih kecil, tetapi kecerdasaanya melebihi orang tua, anak ini rohnya telah mempunyai potensi lebih baik dari anak kecil yang lain. Ada teori yang mengatakan bahwa anak cerdas karena gizinya baik. 

Namun banyak anak orang kaya dengan gizi baik tetapi otaknya tidak cerdas. Banyak pula anak cerdas berasal dari daerah yang gizinya seadanya. Mahatma Gandhi tidak makan daging seumur hidupnya. Orang Inggris mengatakan bahwa orang India bodoh karena tidak makan daging. Ternyata Gandhi juga tidak bodoh meskipun tidak makan daging.

Bing Cu menulis (Bab VIIA), orang yang menyelami hati dapat mengenal watak sejati. Watak sejati adalah bagian dari roh, dan roh itu sudah ada sebelum orang dilahirkan. Xun Zi menulis, kelahiran adalah pintu masuk ke dunia, dan kematian adalah pintu keluar dari dunia. 

Roh masuk kedunia perlu memiliki tubuh sendiri, yaitu bayi yang baru dilahirkan. Setelah tubuh itu rusak roh itu keluar dari dunia kembali ke asal roh itu datang. Dari mana asal roh itu dating ke mana roh itu pergi tidak dijelaskan dalam Kitab Wu Jing dan kitab lain. Namun, dapat kita simpulkan bahwa dalam alam arwah (roh setelah meninggalkan tubuh) juga ada keteraturan seperti juga di bumi dan di alam semesta.

Tempat arwah berada tidak dapat diketahui manusia karena berada dalam dimensi yang berbeda. Dalam alam semesta ini banyak dimensi yang belum diketahui manusia. Saat ini manusia baru mengenal lima dimensi, yaitu dimensi ruang, wktu, cahaya, ether, dan elektromagnetik.

Pada suatu hari seorang murid Nabi Khongcu bertanya tentang keadaan orang setelah meninggal dunia. Nabi menjawab, "Wei Zhi Sheng Yan Zhi Si." (Belum mengetahui hidup mengapa ingin mengetahu kematian).

Mendengar jawaban tersebut sang murid terdiam dan tidak bertanya lagi.

Kebanyakan orang mendengar kisah ini lalu berkesimpulan bahwa Nabi Khongcu tidak mengetahui jawabannya. Orang yang berkesimpulan sesederhana itu karena  orang tersebut  tidak berpikir kritis kritis, seperti juga anak kecil yang tidak dapat menganalisis kata-kata tersebut secara mendalam.

Bagi orang yang cerdas tentu mencari inti dari jawaban tersebut dengan menganalisis pernyataan-pernyataan Nabi Khongcu yang lain, misalnya nabi bersabda:”Bila pagi mengerti Dao sore matipun ikhlas”. Sabda lainnya:” Bila bersembahyang kepada arwah yakinlah bahwa arwah itu datang kehadapanmu”

Sabda lain : “ Perlakkuan arwah manusia yang sudah meninggal seperti juga orang hidup”. Dalam kitab Li Ji (Lee Ki) dijelaskan tentang upacara yang harus dilakukan untuk memperlakukan  upacara sembahyang kepada arwah.
 
Nabi Khongcu mengatakan bahwa muridnya belum mengetahui hidup, artinya belum memahami hidup dengan sepenuhnya. Pada umumnya orang mengartikan hidup dengan bernafas, makan, dan minum serta melakukan aktivitas lainnya. Yang dimaksud Nabi Khongcu hidup bukan hanya itu, orang harus memahami hidup sepenuhnya, karena kematian tidak lain adalah kelanjutan dari hidup. 

Menurut Nabi Khongcu kehidupan itu abadi, suatu perjalanan panjang yang tidak ada batasnya. Kelahiran adalah pintu masuk ke dunia, sedangkan kematian adalah pintu keluar dari dunia. Orang yang hanya memahami hidup seperti yang dialami sehari-hari tentu tidak tepat, dan jauh dari kebenaran.

Manusia dalam hidup ini mempunyai naluri, mempunyai perasaan mempunyai pikiran, mempunyai nafsu dan keinginan, semuanya itu sebagai tanda-tanda kehidupan manusia. Apabila orang sudah mati apakah semua yang dimiliki manusia hidupitu masih dibawa.

Nabi Khongcu tidak membahas masalah dibalik kematian, keberadaan surga dan neraka, nirwana atau reinkarnasi. Nabi Khongcu mengajarkan bahwa realitas adalah proses yang tidak pernah berhenti, dan tidak akan berhenti, seperti air sungai yang selalu mengalir. 

Kehidupan juga proses yang tidak berhenti, orang tidak perlu takut pada hasil proses, yang penting bagi manusia hidup adalah berbuat kebajikan dengan harapan proses ini menuju hasil yang baik (wei de dong Tian, xian you yi de).

Kelahiran adalah hasil proses, perkawinan adalah hasil proses, kematian juga hasil proses. Namun harus diingat bahwa proses itu tidak dapat ditelusuri kembali, proses bukan sebab akibat, semua hasil proses terjadi karena bekerjanya berbagai faktor, dan tidak dapat ditentukan faktor mana yang paling dominan.

Dalam istilah agama, hasil proses itu disebut nasib. Demikian juga setelah orang meninggalkan dunia ini masih menjalani proses yang panjang, andaikata ke neraka atau ke surga atau ke nirwana tidak bisa menjadi tujuan akhir karena proses itu tidak punya tujuan akhir, tidak finalistis.

Reinkarnasi masih menjadi kemungkinan bagi arwah orang yang telah meninggal karena reinkarnasi masih merupakan lanjutan dari proses. Namun Nabi Khongcu juga tidak pernah membahas masalah reinkarnasi karena reinkarnasi adalah proses di kemudian hari yang belum akan dijalani sekarang. 

Apakah kehidupan sekarang ini adalah hasil dari reinkarnasi dari kelahiran masa lalu? Orang tidak dapat memberikan jawaban yang pasti karena orang tidak dapat mengingat pengalaman kehidupan masa lalu. Apabila diibaratkan komputer yang lahir kembali berreinkarnasi adalah programnya saja, sedangkan datanya hilang. 

Andaikata orang dapat mengingat kembali pengalaman kelahiran yang lalu tidak menguntungkan bagi kehidupannya sekarang karena zaman sudah berubah banyak, pengetahuan yang dia miliki pada kehidupan yang lalu sekarang sudah ketinggalan model, bahkan mengganggu proses kehidupan yang sedang dijalani sekarang.

Nabi bersabda : wei zhi sheng, yan zhi si ( 未 知 生, 焉 知 死 ) artinya Belum memahami kehidupan mengapa ingin mengetahui kematian. 

Bagi manusia yang masih hidup Nabi Khongcu mengajarkan supaya memperhatikan arwah orang yang sudah meninggal, perlakukanlah para arwah itu seperti pada waktu mereka masih hidup ji shen ru shen zai ( 祭 神 如 神 在 ), didoakan dan diberi sesaji makanan yang disukai pada saat hidupnya. 

Perhatian orang hidup kepada para arwah ini sebagai dasar pembinaan religiusitas dan moralitas manusia, orang yang religius dan bermoral menghormati para leluhur yang menjadi pendahulunya, yang telah menyiapkan segala sesuatu demi terwujudnya keadaan dunia sekarang.

Nabi Khongcu mengajarkan kepada umat manusia supaya berjuang untuk hari esok karena esok matahari masih terbit. Kehidupan manusia mengalami penderitaan dan kebahagiaan, ada kesedihan, ada kegembiraan.

Sebelum saya mulai dengan penjelasan saya, perlu dijelaskan dulu beberapa asumsi yang ada pada diri saya, yaitu :

1. Jagat alam semesta ini adalah sesuatu yang sistemik dan sangat teratur, dan ada yang mengatur, yaitu Yang Maha Pengatur dan Maha Kuasa, disebut Tian.

2. Dalam alam semesta ini ada benda dan energi yang saling terkait dan bisa berubah bentuk. 

3. Energi dapat menyatu dengan benda, dan juga dapat berpisah dengan benda. Energai dan benda dapat berubah karena energi dan benda adalah bagian dari realitas, dan realitas itu mengalami proses yang tidak pernah berhenti.

4. Roh adalah energi yang sangat kompleks dan unik struktur dan komposisinya, dan merupakan kesatuan yang mempribadi, sehingga sangat berbeda kualitas dan karakter masing-masing

5. Roh itu berada di luar dunia, di suatu tempat yang sangat teratur. Roh itu akan turun ke dunia karena ada kekuatan di bumi yang menariknya karena persamaan gelombang atau frekuensinya. Di bumi roh itu menyatu dalam tubuh bayi dan membentuk manusia baru.

6. Jiwa adalah kesadaran manusia sebagai wujud dari persatuan badan dan roh. Jiwa itu milik roh dan juga milik badan, dan jiwa itu menyatukan badan dan roh membentuk manusia pribadi. Potensi yang dibawa oleh roh dan oleh badan disatukan dalam jiwa, maka dalam jiwa itu ada naluri dan nafsu, ada hati nurani dan ada kecerdasan. Watak sejati manusia ( Xing ) adalah milik roh, tetapi dalam jiwa manusia bisa tertutup oleh unsur-unsur yang dimiliki oleh badan.

7. Pembinaan diri dalam kehidupan manusia adalah untuk menjaga agar badan, jiwa dan roh itu tetap bersih dari kejahatan, sehingga tidak merusak watak sejati. Dengan pendidikan dan membiasakan berbuat kebajikan tujuannya adalah supaya watak sejati dapat diwujudkan dalam kehidupan sehingga hidup manusia dapat sejalan dengan Dao ( Tao). Dao adalah jalan yang harus dijalani oleh roh, apabila roh tidak berjalan sesuai dengan Dao maka energinya akan rusak, komposisi dan strukturnya kacau.

8. Manusia hidup harus berlatih agar jiwanya menyatu dengan rohnya, banyak orang tidak menyadari adanya roh dalam badannya, karena dia banyak berpikir mencari cara agar lebih banyak menikmati kesenangan duniawi.

9. Jiwa yang mengabdi pada badan yang mengejar kesenangan duniawi, pada suatu saat merasa ketakutan, dia sudah tidak mengenal rohnya sendiri maka dia mencari sandaran lain untuk menyelamatkan hidupnya, menyelamatkan jiwanya setelah dia mati. Jiwa yang sudah terikat pada dunawi dan tidak mengenal rohnya sendiri, pada waktu mati jiwa itu tidak ikut rohnya, tetapi lepas sendiri dan pada saatnya lenyap.

10. Orang yang sudah mati rohnya kembali pada kepada Tuhan atau disebut Gui Yi Tian ( 归 以 天 ). Akan tetapi, ada kemungkinan roh itu diperintahkan Tuhan untuk kembali lahir ke dunia. Namun, kelahirannya ini bukan sebagai karma atas perbuatannya pada kehidupan yang lalu, melainkan perintah Tuhan atau Tian Ming ( 天 命). 

Xun Zi menyebutkan bahwa manusia mendapatkan tubuh jasmani dari orang tua, dan mendapatkan roh dari Tuhan. Apabila roh manusia bisa kembali ke dunia dengan tubuh yang lain menjadi manusia yang lain, tidak ada hubungannya dengan kehidupan yang lalu 

Jiwa yang menyatu dengan rohnya pada saat manusia masih hidup, setelah mati jiwa itu tetap ikut pada roh, maka ada kesadaran roh, pada orang suci yang meninggal. Keadaan ini disebut keabadian hidup, atau hidup abadi. Roh yang memiliki kesadaran ini dapat hidup kembali ke dunia atas perintah Tuhan, bukan mekanisme karma. 

Orang yang pernah lahir ke dunia setelah mati lalu kembali lahir lagi ke dunia pada umumnya orang tidak mengetahui kehidupan masa lalunya, namun orang-orang tertentu dengan rajin berlatih dapat mengetahuinya. Yang dimaksud orang tertentu adalah orang yang spirituaslnya terbina pada kehidupan masa lalunya, jiwa dan rohnya masih menyatu, ibaratnya memori dalam hardisc-nya tidak hilang.

Pencapaian tingkat spiritual manusia memang sangat individual, sangat terbatas jumlahnya. Nabi Khongcu menganjurkan muridnya untuk mendalami spiritual melalui semua ajarannya, tetapi yang bodoh tidak sampai, yang pandai kebablasan dan tidak sampai juga. Ajaran spiritual selalu diajarkan dengan perlambang yang imaginatif. Orang yang tidak mampu menggunakan imaginasinya pasti tidak akan memahami.

11. Dalam Agama Khonghucu, latihan menyatukan jiwa dengan roh itu penting, caranya yaitu jangan mengingkari suara hatinya sendiri. Dalam bahasa Agama Khonghucu disebut jangan melanggar Dao, jangan berbuat yang berlawanan dengan watak sejati. 

Penjelasannya demikian, badan yang berbuat, yang memutuskan jiwa ( keasadaran ), apabila perbuatan badan itu bertentangan dengan watak sejati maka roh itu tidak lagi serasi dengan jiwa. Jiwa dan roh itu bertentangan, orangnya bisa sakit dan mati, roh meninggalkan badan dan jiwa. 

Manusia mempunyai kesadaran disebut mempunyai jiwa. Roh dan badan menyatu yang diwujudkan sebagai jiwa. Manusia bisa berpikir, merasakan, dan berkehendak itu karena mempunyai jiwa. 

Dalam Ilmu pengobatan tusuk jarum, titik-titik akupuctur itu sebagai titik simpul yang menghubungkan roh (bagian yang tidak tampak) dan badan jasmani (bagian yang tampak). Titik akupunctur itu menghubungkan jaringan Jing Luo yang melilit tubuh manusia sampai ke organ dalam dengan permukaan kulit. 

Jing Luo adalah saluran energi (Qi ) yang dimiliki manusia yang tidak tampak meskipun dilihat dengan pembesaran jutaan kali. Jing luo bukan benda melainkan unsur non-materi yang mengendalikan hidup manusia. Dalam Yi Jing dikatakan bahwa manusia hidup ini memiliki empat unsur non-materi, yaitu Qi , Ling , Hun, dan Bo. (Penulis : Ws Dr Oesman Arif, MPd ( Liem Liang Gie )


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar