Tak perlu menjadi super hero yang merasa mampu mengerjakan semuanya sendiri, dan janganlah merendahkan kemampuan orang lain karena mereka pun pasti memiliki kelebihan dibidang lainnya.
Saat kekurangan seseorang terkuak, maka kebanyakan dari kita menjadi emosi, dan cepat-cepat menyalahkan orang lain. Untuk itu kita membutuhkan saudara, kerabat, teman dan sahabat untuk membantu, mendukung, dan mengingatkan kita atas perbuataan, ucapan, dan pikiran yang salah.
Masalahnya banyak yang setelah diberi saran, kritik dan masukan menjadi tidak senang, emosi dan menyerang balik, sehingga terjadi kesalahpahaman yang akhirnya menjadi pertengkaran dan permusuhan.
Kebesaran hati terletak pada bagaimana menghadapi, menyikapi semua hal dengan tenang, lapang dada, kepala dingin dan mau membuka hati, meminta maaf atas kesalahan sendiri, dan memaafkan orang lain.
Membuat batu sandungan menjadi batu loncatan untuk maju dan memperbaiki segala kekurangan diri. Belajar dari semut yang senang gotong royong, lebah yang hidup bersama, mereka memiliki keuletan, kesabaran, kepercayaan, semangat dan kerja keras yang juga merupakan kunci dari kesuksesan kita sebagai manusia.
Mereka yang pikirannya kokoh dan tidak tergoyahkan bagaikan batu karang, tidak akan terikat pada benda-benda yang menimbulkan keterikatan, tidak akan marah pada hal-hal ƴang menyebabkan kemarahan.
Apabila pikirannya telah terolah demikian, bagaimana penderitaan dapat mendatanginya?
(Lia)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar