Setiap orang punya kekurangan dan juga kelebihan masing-masing. Setiap diri juga mempunya sisi baik dan juga sisi buruk dalam bersikap.
Jika kita berbicara masalah keburukan, kekurangan, kejelekan diri sendiri, apalagi orang lain, memang tidak ada habisnya sobat. Mana waktu yang lebih banyak sobat habiskan untuk menuliskan selembar folio penuh kelebihanmu atau selembar folio penuh keburukanmu?
Rupanya jawaban sobat atas pertanyaan tadi mencerminkan seberapa percaya dirinya sobat semua. Setiap orang sepertinya selalu menginginkan kesempurnaan. Dan ya, menjadi perfeksionis bukanlah hal buruk. Buruk itu adalah ketika kamu salah mengartikan apa itu sempurna. Sempurna bukan menjawab semua soal matematika dengan benar dan mendapat seratus.
Sempurna yang dimaksud disini adalah sempurnanya diri ketika kamu berhasil menerima ketidaksempurnaan diri sobat sendiri. Setidaknya keburukan yang ada pada sobat itu membantu membentuknya menjadi sempurna. Membantu membentuk dirimu menjadi sepertimu, apa adanya dirimu.
Kesempurnaan ialah sepaket dari kekurangan dan kelebihan dirimu. Jika sobat mengatakan kalau tidak ada yang sempurna, maka jawabannya adalah ADA! Kamu begitu sempurna dan terlihat keren setelah mengalahkan Ego-mu sendiri, menerima Keburukanmu sendiri.
Untuk apa memandangi sebagian kecil keburukanmu di saat kamu sendiri bisa menikmati sebagian besar yang lain dari kelebihanmu? Sobat masih suka membicarakan keburukan orang lain? Hmmm… Mungkin itu adalah salah satu kegiatan yang mengasyikkan, namun kurang kerjaan. (Lily)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar