|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 19 November 2013

Mengejar Kekayaan

 


Dari dahulu manusia selalu mengejar kekayaan. Dari dahulu manusia selalu tidak merasa puas. Dari dahulu manusia selalu berambisi untuk menjadi yang terkaya dan terkenal.
 
 
Hal ini telah menjadi suatu kecenderungan yang merasuki banyak manusia dan telah menjadi tujuan utama banyak manusia yang seolah - olah telah menjadi mindset dan orientasi hidup apalagi di zaman sekarang ini apapun paradigma kesuksesan itu baginya. 

Kebanyakan manusia, apa pun suku bangsa dan agamanya sudah menempatkan ukuran kesuksesan hidupnya melalui ukuran penguasaan materi atau harta benda. Sehingga manusia berlomba untuk mengejar kekayaan dan meraih kekuasaan materi. Bahkan seringkali untuk mendapatkannya, orang tidak peduli lagi memikirkan cara yang benar atau tidak, layak atau tidak layak dengan status sosial dan kemanusiaannya.

Begitu sibuknya manusia mengejar kekekayaan materi duniawi ini, seringkali menjadikan mereka melupakan hakekat kehidupan dan hakekat kekayaan sejati yang abadi. Mereka menempatkan pusat orientasi hidupnya pada kesuksesan penguasaan materi, bahkan sampai mendewakan materi.

Mereka mengejar keberhasilan materi dengan tidak memperdulikan aturan hukum
alam dan cenderung memutarbalikan hukum alam. Kecenderungan seperti inilah
yang salah dan harus diluruskan kembali.

Tuhan sudah mengingatkan kita bahwa kekayaan itu tidaklah kekal. Orang yang mengejar kekayaan akan jatuh dalam berbagai-bagai masalah. Tetapi mengapa manusia selalu tidak bisa puas dengan apa yang telah dimilikinya ? 

Mengejar karir dan meningkatkan laba kita setiap tahun itu wajar, tetapi kalau kita mencintai uang dan kekayaan, tidak lama lagi kita akan jatuh ke dalam persoalan. Kita memang tidak mau miskin, dan tidak ada di antara kita yang mau miskin, tetapi juga janganlah mengejar kekayaan dengan membabi buta.

Manusia yang hanya menempatkan orientasi hidup pada nilai-nilai duniawi semata - mata, maka mereka akan menjadi manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa
yang dikuasainya. Mereka ingin menambah dan menambah terus. 

Meskipun Anda sudah punya uang segudang, Anda tidak akan puas. Siang malam Anda akan terus berpikir tentang uang, harta, dan kekayaan. Itu tandanya Anda sudah diperbudak uang. Kita harus punya keyakinan bahwa Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kita. Kalau kita puas dengan apa yang Tuhan berikan, maka hidup kita akan bahagia. 

Ini sama halnya dengan jabatan atau kekuasaan yang telah mereka dapatkan. Ketika mereka memiliki kekuasaan atau jabatan, maka cenderung selalu ingin dipertahankan, walaupun misalnya sudah tidak memiliki kemampuan melaksanakannya ataupun sudah terlalu banyak kesalahan yang pernah dilakukannya. 

Seharusnya kita bisa lebih bijak untuk menyikapi kehidupan yang penuh persaingan tanpa terjebak dalam kesalahan paradigma tentang kekayaan materi sehingga hal ini dapat
membantu kita agar tidak tergelincir dalam kesalahan melawan aturan hukum alam.

Hakikat kekayaan itu bukanlah semata-mata banyaknya harta yang dikuasai, akan
tetapi terletak pada kekayaan spiritual yang dimiliki. Orang yang memiliki kekayaan spiritual tidak akan pernah dikendalikan dan dikuasai oleh materi, jabatan, dan kedudukan akan tetapi justru hal-hal tersebutlah yang dikendalikan dan dikuasainya. 

Tidak ada yang kekal di dunia ini. Kekayaan yang dikumpulkan selama bertahun-tahun dapat lenyap dalam sekejap. Atau Anda sedang mengalami hal seperti ini? Jangan putus asa. Kembalilah kepada Tuhan, sebab Ia pasti menyayangi Anda kembali.

Alangkah indahnya hidup ini jika kita dapat mengikuti aturan hukum alam, memiliki
kekayaan materi yang disertai dengan kekayaan spiritual, serta dapat menerima ketentuan Tuhan yang menjadikan kita memiliki kekayaan sejati yang abadi. (Penulis : Kien Guan)


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar