Sejatinya berbagi dan memberi adalah kewajiban yang melahirkan
kebahagiaan. Pasti Tuhan tidak menghendaki kita menjadi peminta-minta.
Tetapi menginginkan setiap umat-Nya untuk saling memberi.
Berbagi dan memberi dalam pengertian yang luas tentu bukan sekadar dalam bentuk materi. Tetapi lebih dari itu adalah berbagi kebaikan dan kasih sayang. Memberi dalam arti perhatian dan kepedulian.
Kita tentu paham makna yang sesungguhnya dalam hal berbagi dan memberi. Bukan berapa banyak yang bisa kita bagikan atau berikan. Tetapi berapa besar ketulusan kita dalam hal ini.
Bisa memiliki keinginan yang disertai ketulusan untuk berbagi. Sungguh merupakan kebahagiaan. Padahal apa yang kita berikan tak seberapa dan dalam kekurangan.
Pernah suatu kali. Seorang anak mendekati mobil yang saya tumpangi. Kebetulan kaca jendela sengaja saya buka. Anak itu menadahkan tangannya. Tentu saya paham maksudnya. Saya tergerak untuk memberi. Tapi saat itu dalam sekantong permen.
Apa yang terjadi? Wajah bocah itu tampak begitu ceria mengucapkan terima kasih. Setelah itu ia berlari begitu girangnya menunjukkan permen itu ke ibunya sambil menunjukkan ke arah mobil yang saya tumpangi. Hanya sekantong permen yang tak seberapa harganya. Tapi ditangan bocah di jalanan sungguh menghadiri kegembiraan.
Satu lagi soal berbagi yang sangat berkesan. Saat saya masih membantu di yayasan sosial. Suatu kali, kami yang bagian muda-mudi mengadakan acara bakti sosial ke panti asuhan yatim-piatu.
Kami memilih sebuah panti yang ada sekolah Madrasahnya. Bayangkan, kami yang semuanya bermata sipit berkunjung ke panti yang islami. Tetapi itulah tujuan kami untuk berbaur.
Kami menyiapkan acara yang terbaik. Bernyanyi dan bermain-main. Berbagi kegembiraan dan kebahagiaan. Bergandengan tangan dan berpelukan. Terus terang melihat anak-anak yatim-piatu itu begitu gembira bermain. Terasa ada kebahagiaan yang tak terkatakan.
Kami tidak banyak memberi dalam bentuk fisik. Tetapi kepedulian dan perhatian dari hati yang tulus tanpa membedakan. Betapa kami merasa begitu berarti. Ketika waktunya untuk berpisah. Wajah anak-anak itu penuh harap untuk merasakan suasana yang sama. Tidak sedikit yang meneteskan air mata melepaskan kepergian kami.
Sekali lagi. Dengan berbagi dan memberi. Sungguh menjadikan hidup kita lebih bahagia dan bahagia. (Sumber)
Berbagi dan memberi dalam pengertian yang luas tentu bukan sekadar dalam bentuk materi. Tetapi lebih dari itu adalah berbagi kebaikan dan kasih sayang. Memberi dalam arti perhatian dan kepedulian.
Kita tentu paham makna yang sesungguhnya dalam hal berbagi dan memberi. Bukan berapa banyak yang bisa kita bagikan atau berikan. Tetapi berapa besar ketulusan kita dalam hal ini.
Bisa memiliki keinginan yang disertai ketulusan untuk berbagi. Sungguh merupakan kebahagiaan. Padahal apa yang kita berikan tak seberapa dan dalam kekurangan.
Pernah suatu kali. Seorang anak mendekati mobil yang saya tumpangi. Kebetulan kaca jendela sengaja saya buka. Anak itu menadahkan tangannya. Tentu saya paham maksudnya. Saya tergerak untuk memberi. Tapi saat itu dalam sekantong permen.
Apa yang terjadi? Wajah bocah itu tampak begitu ceria mengucapkan terima kasih. Setelah itu ia berlari begitu girangnya menunjukkan permen itu ke ibunya sambil menunjukkan ke arah mobil yang saya tumpangi. Hanya sekantong permen yang tak seberapa harganya. Tapi ditangan bocah di jalanan sungguh menghadiri kegembiraan.
Satu lagi soal berbagi yang sangat berkesan. Saat saya masih membantu di yayasan sosial. Suatu kali, kami yang bagian muda-mudi mengadakan acara bakti sosial ke panti asuhan yatim-piatu.
Kami memilih sebuah panti yang ada sekolah Madrasahnya. Bayangkan, kami yang semuanya bermata sipit berkunjung ke panti yang islami. Tetapi itulah tujuan kami untuk berbaur.
Kami menyiapkan acara yang terbaik. Bernyanyi dan bermain-main. Berbagi kegembiraan dan kebahagiaan. Bergandengan tangan dan berpelukan. Terus terang melihat anak-anak yatim-piatu itu begitu gembira bermain. Terasa ada kebahagiaan yang tak terkatakan.
Kami tidak banyak memberi dalam bentuk fisik. Tetapi kepedulian dan perhatian dari hati yang tulus tanpa membedakan. Betapa kami merasa begitu berarti. Ketika waktunya untuk berpisah. Wajah anak-anak itu penuh harap untuk merasakan suasana yang sama. Tidak sedikit yang meneteskan air mata melepaskan kepergian kami.
Sekali lagi. Dengan berbagi dan memberi. Sungguh menjadikan hidup kita lebih bahagia dan bahagia. (Sumber)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar