Nelson Mandela di penjara selama 27 tahun oleh lawan politiknya, ia dituduh dengan dakwaan palsu dan penuh rekayasa.
Ketika Mandela keluar dari penjara dan kemudian berhasil menjadi presiden Afsel, dia tidak dikuasai kebencian dan niat untuk balas dendam terhadap lawan-lawan politiknya yang dulu memenjarakannya.
Mandela bahkan menolak usul dari panglima tentaranya untuk menangkap lawan-lawan politiknya. Mandela mengajarkan bagaimana membalas kejahatan dengan kebaikan dan kebencian dengan kasih.
Sobat, Apa yang kita lakukan ketika kita sudah begitu dilukai oleh seseorang dan kini kita memiliki kesempatan untuk balas dendam? Mampukah kita mengampuni? Seberapa luas dan lapang ukuran hati kita?
Jika kita ingin menjadi orang besar, maka kita harus memiliki hati dan jiwa yang besar.
Ini ditunjukkan melalui sikap kita yang mau mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita.
Memaafkan memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan. Kebencian dan sikap tidak mau mengampuni sebenarnya sedang menutup jalan untuk masa depan kita sendiri, dan menutup pintu berkat kita.
Ketika kita mengampuni, kita sedang membuka jalan yang lapang untuk masa depan kita dan terutama sedang membuka keran pengampunan dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan kita sendiri...
Orang yang paling diuntungkan ketika kita mengampuni adalah diri kita sendiri, bukan orang yang kita ampuni. Pengampunan adalah hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada diri kita sendiri..
Jadilah seperti pohon mangga yang tumbuh dipinggir jalan, walau dilempari dengan batu tetapi dibalas dengan buah. Memaafkan dan mengampuni adalah sumber kebahagiaan dan pemadam api penderitaan. Memaafkan mendatangkan kedamaian dalam hati, menumbuhkan kearifan dan kasih sayang.
Semakin besar rasa pemaafan dan pengampunan, semakin besar kebahagiaan dan suka cita dalam hati. Sungguh memaafkan adalah berkah. Salam kebajikan (Sukiran S.H)
Ketika Mandela keluar dari penjara dan kemudian berhasil menjadi presiden Afsel, dia tidak dikuasai kebencian dan niat untuk balas dendam terhadap lawan-lawan politiknya yang dulu memenjarakannya.
Mandela bahkan menolak usul dari panglima tentaranya untuk menangkap lawan-lawan politiknya. Mandela mengajarkan bagaimana membalas kejahatan dengan kebaikan dan kebencian dengan kasih.
Sobat, Apa yang kita lakukan ketika kita sudah begitu dilukai oleh seseorang dan kini kita memiliki kesempatan untuk balas dendam? Mampukah kita mengampuni? Seberapa luas dan lapang ukuran hati kita?
Jika kita ingin menjadi orang besar, maka kita harus memiliki hati dan jiwa yang besar.
Ini ditunjukkan melalui sikap kita yang mau mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita.
Memaafkan memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan. Kebencian dan sikap tidak mau mengampuni sebenarnya sedang menutup jalan untuk masa depan kita sendiri, dan menutup pintu berkat kita.
Ketika kita mengampuni, kita sedang membuka jalan yang lapang untuk masa depan kita dan terutama sedang membuka keran pengampunan dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan kita sendiri...
Orang yang paling diuntungkan ketika kita mengampuni adalah diri kita sendiri, bukan orang yang kita ampuni. Pengampunan adalah hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada diri kita sendiri..
Jadilah seperti pohon mangga yang tumbuh dipinggir jalan, walau dilempari dengan batu tetapi dibalas dengan buah. Memaafkan dan mengampuni adalah sumber kebahagiaan dan pemadam api penderitaan. Memaafkan mendatangkan kedamaian dalam hati, menumbuhkan kearifan dan kasih sayang.
Semakin besar rasa pemaafan dan pengampunan, semakin besar kebahagiaan dan suka cita dalam hati. Sungguh memaafkan adalah berkah. Salam kebajikan (Sukiran S.H)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar