|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 24 Desember 2013

Sikap Memberi Hormat Dengan Sujud ( Kowtow / 叩頭 )

 


Kowtow (叩頭) adalah suatu cara memberi hormat dalam budaya Cina yang hampir hilang di jaman sekarang ini. Dikatakan bahwa sejarah kowtow dapat ditelusuri kembali dalam legendaris Kaisar Xuan Yuan. Bagaimana kebiasaan ini berasal dan bagaimana hal ini bisa bertahan sepanjang sejarah tentunya memiliki hubungan dengan standar hidup dan kebiasaan orang Cina kuno. 

Kowtow dilakukan dengan cara berlutut dan bersujud sampai kepala menyentuh tanah. Istilah lainnya adalah "ketou", dan artinya sedikit berbeda dari istilah kowtow. Jika kowtow/kòu tóu bermakna "mengetukkan kepala", maka kē tóu bermakna "menyentuhkan kepala" (pada sebuah permukaan).

Dalam budaya Cina, kowtow adalah bentuk penghormatan yang tertinggi, dan biasanya dilakukan terhadap orang tua dan orang yang dihormati. Dalam tatacara kekaisaran pada masa lampau, kowtow juga dilakukan terhadap kaisar. 

Terdapat beberapa tingkatan kowtow yang dilakukan berdasarkan kekhidmatan suatu upacara dalam istana. Contohnya dalam penobatan kaisar baru, para bawahan dan anggota istana harus memberi gerakan, "Tiga kali berlutut dan sembilan kali bersujud," (三拜九叩頭禮, sān bài jiǔ kòu tóu lǐ). 

Ini dianggap sebagai kowtow yang paling tinggi tingkatannya. Karena pejabat pemerintahan juga dianggap mewakili kekuasaan kaisar, rakyat jelata diharuskan memberi kowtow kepada mereka.

Dalam ajaran Kong Hu Chu, seseorang diwajibkan berbakti pada orang tua. Hal itu dilakukan dengan memberi sujud, terutama pada saat peristiwa-peristiwa istimewa seperti pada saat upacara perkawinan dan upacara keagamaan. Pada saat acara pernikahan, kedua mempelai diwajibkan bersujud kepada orang tua masing-masing sebagai tanda terima kasih atas jasa membesarkan mereka. 

Menurut Kong Hu Chu, terdapat harmoni yang alami antara tubuh dan pikiran. Jika sebuah gerakan diekspresikan oleh tubuh, maka gerakan tersebut akan ditransfer kepada pikiran. Pada saat bersujud, tubuh diletakkan ke posisi yang terendah, maka perasaan hormat dapat langsung diberikan sehingga berpengaruh terhadap pikiran. 

Hal itulah yang menyebabkan sikap memberi hormat dalam masyarakat Cina dianggap sangat penting, sebab sikap hormat diperlukan untuk membentuk masyarakat yang baik.
Kowtow sudah banyak berubah semenjak peristiwa Pergerakan Empat Mei. 

Dalam banyak hal, tradisi demikian mungkin sudah dianggap kuno dan kurang memenuhi tuntutan era modern, sehingga saat ini kowtow sudah digantikan dengan hormat membungkuk saja.


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar