Pandangan dan Pikiran yang di hadapkan pada kenyataan yang terus terang dan
dengan apa adanya, itu sering menimbulkan ketidak serasian dalam hidup kita. Karena
dalam hidup manusia terdapat beragam perbedaan dan sentuhan warna kehidupan
yang memberikan kita pelajaran yang akan membuat kita jadi dewasa dan bijaksana
dalam menghadapi kenyataan sebagaimana adanya.
dengan apa adanya, itu sering menimbulkan ketidak serasian dalam hidup kita. Karena
dalam hidup manusia terdapat beragam perbedaan dan sentuhan warna kehidupan
yang memberikan kita pelajaran yang akan membuat kita jadi dewasa dan bijaksana
dalam menghadapi kenyataan sebagaimana adanya.
Memang melihat kenyataan dengan terus terang dan apa adanya adalah berat dan pahit, karena tidak sesuai dengan pendapat/pandangan/selera kita. Selera/pandangan/ pendapat kita menginginkan kenikmatan, kesenangan, kebahagiaan, kesuksesan, kesehatan yang terus menerus.
Siapakah yang senang dengan sengsara, kecewa, menderita, tertekan, sakit? Tapi kenyataan itu berbeda. Suatu saat kita kecewa dikhianati oleh teman baik, kita sengsara karena usaha kita gagal, kita tertekan karena anak kita menjadi nakal/tidak berbakti.
Karena teman, lingkungan, keluarga, tidak akan selamanya cocok dengan pendapat/
pandangan/selera kita. Ketika orang yang kita hormati merendahkan kita dan menganggap tak memiliki kemampuan. Ketika orang yang kita tahu berbuat tidak jujur malah mendapatkan kesuksesan dan disukai banyak orang.
pandangan/selera kita. Ketika orang yang kita hormati merendahkan kita dan menganggap tak memiliki kemampuan. Ketika orang yang kita tahu berbuat tidak jujur malah mendapatkan kesuksesan dan disukai banyak orang.
Ketika kejujuran dan kebenaran yang kita katakan hanya berbuah kepahitan, ketidak adilan dan pengucilan. Hal itu bisa saja terjadi. Semua itu membuat kita belajar tumbuh dalam kedewasaan kita. "Belajar" Bagaimana kita harus mengalah. Bagaimana kita harus memahami apa yang tak terpahami oleh logika dan nalar kita.
Bagaimana harus tersenyum mesti hati ini menangis. Bagaimana kita belajar mencintai
dalam ketulusan. Bagaimana kita melihat apa yang tak terlihat, mendengar apa yang tak
terdengar, merasakan apa yang tak terasakan. Kita tak pernah tau apa yang sesungguhnya tersimpan dan terasakan oleh orang lain.
dalam ketulusan. Bagaimana kita melihat apa yang tak terlihat, mendengar apa yang tak
terdengar, merasakan apa yang tak terasakan. Kita tak pernah tau apa yang sesungguhnya tersimpan dan terasakan oleh orang lain.
Ketika mereka melakukan hal-hal tertentu pada diri kita. Janganlah menilai secara sepihak apalagi menghakimi mereka. Karena masing-masing orang memiliki proses dan pengalaman hidup yang berbeda, kisah kehidupan yang menyimpan rahasia kepahitan maupun kebahagiaan hidupnya.
Karena mungkin kita tak akan pernah tahu. Maka cobalah untuk memahami dan
memaafkan orang lain, mesti kita tak mengetahui apa sebab dari perbuatan - perbuatannya
itu... Karena demikian juga dengan diri kita sendiri, tak ada yang sempurna.
memaafkan orang lain, mesti kita tak mengetahui apa sebab dari perbuatan - perbuatannya
itu... Karena demikian juga dengan diri kita sendiri, tak ada yang sempurna.
Sebaik apapun kita berusaha berkata dan berprilaku, mungkin saja ada yang merasa
tersakiti oleh kita. Inilah kehidupan......Salam Kebajikan (Disaring dari kata teman teman/Budi Kuku)
tersakiti oleh kita. Inilah kehidupan......Salam Kebajikan (Disaring dari kata teman teman/Budi Kuku)
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar