|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 11 Desember 2013

Tolong, Permisi dan Terima Kasih

 


Saya baru saja membaca, 'Choosing Civility : The Twenty-Five Rules of Considerate Conduct' (Memilih Keberadaban : Dua Puluh Lima Aturan dalam Bertindak) oleh P.M. Forni, dan saya kembali diingatkan mengenai sikap baik yang pernah diajarkan oleh orangtua saya ketika masih kecil dan juga kebiasaan-kebiasaan baik yang jika dilatih sungguh-sungguh dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Sedihnya, saya juga diingatkan bahwa pendekatan saya untuk kehidupan modern gaya hidup di dua pesisir New York dan Los Angeles dan menuntut mengatur karier yang membuat saya telah 'melupakan' banyak sikap baik yang dulu pernah saya ketahui.

Seseorang mungkin pernah mengatakan bahwa sekali saja Anda belajar mengatakan, 'Tolong', 'Terima kasih', dan 'Permisi', Anda tidak akan pernah lupa menggunakan beberapa frasa ini. Pengalaman saya sungguh berbeda dan sekarang saya menemukan diri sendiri sungguh-sungguh menyadari bahwa saya tidak sendirian mengenai hal ini.

Kita berada dalam komunitas yang mendukung setiap individu dan memberi penghargaan kepada sikap ambisi dalam rangka mengejar uang. Seringnya, pemenang yang mendapatkan semuanya dan banyak orang telah merasa cukup nyaman dengan pendapat ini untuk bahagia, kita harus mengumpulkan kepemilikan materi, menjadi cantik, dan memiliki tingkatan tertentu mengenai kesehatan.

Tentu saja saya tidak menentang keuntungan dan kesenangan yang datang seiring dengan prestasi yang diraih, tetapi saya juga menyarankan bahwa ketika kita berkonsentrasi dengan apa yang kita inginkan dalam hidup, kita juga cenderung melupakan kebutuhan orang lain di sekitar kita bahkan dalam aspek yang paling sederhana.

Karena sering berlatih di gimnasium, saya menguji berapa banyak orang akan mengatakan terima kasih ketika saya membukakan pintu untuk mereka. Yang mengejutkan adalah adanya persentase tinggi, sekitar 20 persen yang bahkan tidak menyadari sikap sopan saya, baik dengan gerak isyarat atau sekedar berucap 'terima kasih'. Seolah mereka telah gagal untuk melihat keberadaan manusia lain yang melakukan sesuatu untuk mereka.

Berjalan di jalanan New York, atau di kereta bawah tanah, banyak orang sepertinya merasa tidak mengapa bertubrukan dengan orang lain dan terus saja berjalan, bahwa ketergesaan mereka juga milik semua orang maka adalah hal yang wajar untuk mendesak orang lain. 

Banyak orang sepertinya merasa bahwa ketika mereka menggunakan pengeras suara di dalam lubang telinga mereka yang disambungkan dengan telepon genggam atau PDA maka kesakralan ruang telah diciptakan, dan dunianya sendiri yang tanpa kewajiban kepada orang lain di sekitar mereka telah terbentuk.

Saya ingin menawarkan satu pilihan, satu yang telah ada sekian lama, satu yang dapat menciptakan keberadaan yang lebih baik dan lebih lembut untuk setiap dari diri kita semua. Mulai dari sekarang, ingatlah bahwa setiap orang di atas bumi ini memiliki hidup, agenda mereka sendiri, hari baik, hari buruk, keinginan, kebutuhan dan pengharapan – sama seperti Anda dan saya.

Di atas segalanya, hal yang paling penting yang bisa kita lakukan adalah dengan menyadari hal ini dan mengakui bahwa mereka ada. Sadarilah orang-orang di sekitar Anda, berhenti dan sapalah mereka, bukalah pintu untuk orang baru, biarkan seseorang berjalan terlebih dahulu daripada memaksa jalan Anda sendiri di depan mereka, persilahkan orang lain ke luar dari garasi mobil mereka dengan berkendara lebih pelan dan membiarkan mereka ke luar ke jalan lebih dahulu.

Lakukan apa pun yang mengatakan, 'Saya melihat Anda' dan kemudian tersenyumlah. Ini bukan undangan untuk percakapan, hubungan romantis, atau sesuatu yang akan memperlambat perjalanan Anda. Bukan, ini hanya sekedar 'halo' dari satu jiwa kepada jiwa lain yang membuat seseorang tersebut merasa istimewa, yang semoga saja memperindah hari mereka, dan mendukung mereka melakukan yang sama untuk orang lain.

Saya merasa bersemangat dan lebih bahagia setelah melatih sikap dasar sopan santun ini yang dengan penuh pemikiran diperjelas oleh PM Forni. Saya diingatkan kembali akan salah satu kutipan favorit saya yang pernah saya dengar sekian tahun lalu, Think globally and act locally. Mari membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan bersikap ramah untuk Anda dan saya. (Lloyd Princeton /Mil/Yant)


Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar