Kebajikan ( De 德 ) - Alkisah, pada jaman dahulu kala, Sang Unta
bisa berbicara dengan manusia, suatu hari Sang Unta diajak majikannya
pergi mengembara, melintasi gurun gurun gersang yang sangat panas pada
siang hari dan dingin menusuk pada malam hari.
Malam itu,
Sang Unta tidur di luar tenda, sedangkan majikannya tidur nyenyak di
dalam. Tengah malam, Sang Unta membangunkan majikannya, dia bilang,
“Tuan, saya kedinginan, ijinkanlah saya menitipkan UJUNG KAKI saya masuk
ke dalam tenda”. Sang majikan tidak keberatan, ujung kaki tentu tidak akan
mengganggu dia sama sekali.
Satu jam kemudian, Sang Unta kembali berkata, “Tuan, saya sangat kedinginan, ijinkanlah KAKI DEPAN saya berada dalam tenda agar besok bisa kuat berjalan membawa tuan di atas punggung saya.”
“Benar juga”, pikir si majikan, maka dia kembali memberikan ijinnya. Satu jam kemudian Sang Unta berkata, “Hidung saya mulai ber-air, besok saya akan sakit dan tidak bisa membawa Tuan di atas punggung saya, ijinkanlah KEPALA saya berada dalam tenda, saya rasa besok saya akan kuat kembali.“
Begitulah jam demi jam, hingga akhirnya pada pagi harinya Sang Unta sedang tidur nyenyak di dalam tenda sedangkan tuannya menggigil kedinginan di luar tenda.
Satu jam kemudian, Sang Unta kembali berkata, “Tuan, saya sangat kedinginan, ijinkanlah KAKI DEPAN saya berada dalam tenda agar besok bisa kuat berjalan membawa tuan di atas punggung saya.”
“Benar juga”, pikir si majikan, maka dia kembali memberikan ijinnya. Satu jam kemudian Sang Unta berkata, “Hidung saya mulai ber-air, besok saya akan sakit dan tidak bisa membawa Tuan di atas punggung saya, ijinkanlah KEPALA saya berada dalam tenda, saya rasa besok saya akan kuat kembali.“
Begitulah jam demi jam, hingga akhirnya pada pagi harinya Sang Unta sedang tidur nyenyak di dalam tenda sedangkan tuannya menggigil kedinginan di luar tenda.
Kita mengenal beberapa “Tipe” Manusia :
- Innovator, hanya 2,5% dari populasi manusia, cepat mengambil keputusan untuk mencoba sesuatu yang baru, termasuk gesit sekali kalau join sesuatu, beli sesuatu.
- Early Adopter, populasi 13,5% manusia, hampir mirip dengan jenis pertama, Cuma agak lambat sedikit, pake mikir beberapa saat dahulu.
- Early Majority, 34% dari populasi, baru bertindak setelah mendapatkan ‘pencerahan’ dua tiga kali.
- Late Majorty, 33% dari populasi, baru akan bertindak untuk join, bangkit, bergerak, membeli kalau sudah di-prospek beberapa kali dan setelah tertanam kepercayaan dalam hatinya.
- Laggard, hanya 16% dari manusia yang ada, sulit berubah, sangat sulit diajak bergabung dalam kegiatan yang baru, mengganti barang yang biasa dipakai-nya setelah hampir semua teman/sanak keluarganya mengganti produk lama dengan tipe baru, selama televisi lama nya masih berfungsi, dia mustahil akan mengantinya dengan televisi yang teletex, surraund atau layar datar atau digital ….masih enak kok, katanya.
Makna dari kisah diatas, menigngatkan bahwa untuk menawarkan sesuatu kepada seseorang memerlukan suatu perjuangan dan masa ‘inkubasi’ serta kecerdikan. Banyak orang yang selalu lupa bahwa FOLLOW UP adalah kunci untuk mencapai sebuah keberhasilan. Salam kebajikan
- Innovator, hanya 2,5% dari populasi manusia, cepat mengambil keputusan untuk mencoba sesuatu yang baru, termasuk gesit sekali kalau join sesuatu, beli sesuatu.
- Early Adopter, populasi 13,5% manusia, hampir mirip dengan jenis pertama, Cuma agak lambat sedikit, pake mikir beberapa saat dahulu.
- Early Majority, 34% dari populasi, baru bertindak setelah mendapatkan ‘pencerahan’ dua tiga kali.
- Late Majorty, 33% dari populasi, baru akan bertindak untuk join, bangkit, bergerak, membeli kalau sudah di-prospek beberapa kali dan setelah tertanam kepercayaan dalam hatinya.
- Laggard, hanya 16% dari manusia yang ada, sulit berubah, sangat sulit diajak bergabung dalam kegiatan yang baru, mengganti barang yang biasa dipakai-nya setelah hampir semua teman/sanak keluarganya mengganti produk lama dengan tipe baru, selama televisi lama nya masih berfungsi, dia mustahil akan mengantinya dengan televisi yang teletex, surraund atau layar datar atau digital ….masih enak kok, katanya.
Makna dari kisah diatas, menigngatkan bahwa untuk menawarkan sesuatu kepada seseorang memerlukan suatu perjuangan dan masa ‘inkubasi’ serta kecerdikan. Banyak orang yang selalu lupa bahwa FOLLOW UP adalah kunci untuk mencapai sebuah keberhasilan. Salam kebajikan
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat
kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk
mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
Tidak ada komentar:
Write komentar