Kebajikan ( De 德 ) - Banyak orang yang memulai tahun yang baru dengan penuh kebahagiaan, paling tidak memori tentang sederetan perayaan menyambut harapan baru di tahun yang baru masih hangat di benak mereka.
Tentu saja sukaria tersebut bukan mutlak milik semua penduduk Bumi ini. Tentu ada sebagian orang yang justeru merasakan duka di tahun yang baru. Sebuah duka karena anggota keluarga mereka atau orang yang sangat dekat dengan mereka harus pergi untuk selamanya justru di saat mereka merayakan pergantian tahun.
Duka karena kegagalan-demi kegagalan yang
beruntun mendera di penghujung tahun. Dan masih banyak lagi alasan yang
dunia sodorkan sebagai alasan bagi manusia untuk mengenakan kain kabung
mereka.
Bila demikian, bagaimana cara mengatasi duka di awal tahun yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan dan pengharapan?
1. Keadaan fisik diri sendiri harus diawasi.
Bila demikian, bagaimana cara mengatasi duka di awal tahun yang seharusnya penuh dengan kebahagiaan dan pengharapan?
1. Keadaan fisik diri sendiri harus diawasi.
Jangan pernah biarkan duka
malah membunuh diri sendiri karena sudah tidak ada perawatan sama
sekali. Jika tubuh tidak dirawat baik lewat makanan atau istirahat, dan
berujung pada kehilangan kesehatan, duka dan frustasi bisa bertambah
parah.
2. Jangan pendam duka sendirian.
2. Jangan pendam duka sendirian.
Bagikan rasa duka pada orang yang
paling dekat. Bantuan dan dukungan dari orang sekitar akan sangat
membantu seseorang untuk pulih.
3. Tetap pikirkan masa depan.
3. Tetap pikirkan masa depan.
Walau orang yang dikasihi telah pergi,
masa depan orang yang masih hidup masa ada, bahkan penuh harapan bagi
mereka yang dekat pada Tuhan. Karena itu, perencanaan, visi, dan tujuan
hidup di tahun yang baru harus tetap ada supaya hidup tidak “asal
terbang mengikuti angin”.
4. Hibur orang lain.
4. Hibur orang lain.
Ini adalah sesuatu yang sepertinya tidak mungkin,
tapi sangat ampuh khasiatnya jika dilakukan. Yang berduka kehilangan
mungkin bukan satu orang saja. Karena itu, menghibur dan memberi
kekuatan pada orang lain yang sama-sama berduka akan menguatkan kedua
belah pihak dan membuat ketabahan itu semakin kuat.
5. Jangan paksakan diri.
5. Jangan paksakan diri.
Menangis dan berduka karena kehilangan orang
yang dicintai sangatlah wajar. Menyambut tahun baru terasa hambar karena
hal itu, juga merupakan sesuatu yang wajar. Jangan paksa diri untuk
segera pulih jika itu hanya akan membohongi diri sendiri. Take your
time, asal tidak larut dalam kesedihan terlalu lama. Ingatkan diri
sendiri bahwa hidup tetap berlanjut dan di masa yang akan datang,
sukacita itu harus tetap ada untuk bisa menikmati hidup.
6. Jangan tutup diri.
6. Jangan tutup diri.
Orang yang baru kehilangan cenderung menutup diri
dari dunia baru. Pada awalnya ini wajar, tapi jangan berlangsung lama.
Tetaplah bergaul.
7. Lakukan prinsip “sesuatu” dan hindari prinsip “semuanya” atau “tidak sama sekali”.
7. Lakukan prinsip “sesuatu” dan hindari prinsip “semuanya” atau “tidak sama sekali”.
Prinsip “sesuatu” adalah perilaku positif dalam menghadapi
banyak hal. Seseorang yang berduka tidak harus melakukan “semua” karena
kesibukan yang berlebihan malah kadang menjadi pelarian yang tidak
sehat. Seseorang yang berduka juga jangan “tidak sama sekali” melakukan
apapun. Tapi tetaplah berbuat “sesuatu” untuk siapapun dan apapun yang
menghendaki sebuah reaksi.
8. Tetap bersyukur.
8. Tetap bersyukur.
Segala sesuatu yang terjadi pasti dibawah kendali
tangan Tuhan yang Maha Kuasa. Karena itu, tetaplah bersyukur untuk
rencana Tuhan walau ada duka yang harus dialami. Bersyukurlah untuk
kesempatan hidup yang masih diberi Tuhan di tahun yang baru. Karena itu
adalah kesempatan untuk memperbaiki diri menjadi seseorang yang jauh
lebih bak dari tahun sebelumnya.
9. Dekatkan diri pada Tuhan.
9. Dekatkan diri pada Tuhan.
Ini syarat mutlak untuk bisa lepas dari
duka. Tuhan adalah tempat perlindungan yang teduh dan sumber penghiburan
yang sejati. Bersama dengan Tuhan, duka seberat apapun pasti bisa
dilewati. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar