|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Rabu, 19 Februari 2014

Tolong, Terima Kasih dan Maaf

 


Kebajikan ( De 德 ) "Tolong, terimakasih, dan maaf," kata-kata itulah, yang menurut Bapak Paus Fransiskus, merupakan resep sederhana agar untuk mempertahankan pernikahan atau perkawinan. 

Disamping itu, "Jangan mengakhiri hari tanpa membuat perdamaian; bila pasangan mengakhiri satu hari saja dalam pernikahan tanpa perdamaian, maka pernikahan tersebut akan menjadi keras dan dingin. Dan menjadi sulit untuk berdamai pada hari berikutnya.

Setiap orang pasti membuat kesalahan dan tak ada satu orang pun yang sempurna, keluarga yang sempurna, maupun suami atau istri yang sempurna. Dan jangan pernah berbicara tentang ibu mertua yang sempurna..

Makna perkawinan di Indonesia, juga mengikuti pemahaman yang universal, adalah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (suami-isteri) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 


Dan itu diatur dalam UU RI No. 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, pasal 1. Selanjutnya, sisi yang tak terpisahkan dari apa yang disebut perkawinan adalah keluarga. Keluarga merupakan persekutuan antara suami dan isteri (dan anak atau anak-anak) yang terbentuk karena ikatan tertentu (misalnya Agama, Adat, Hukum Sipil), serta membangun hidup dan kehidupan bersama pada suatu tempat (tertentu).

Ada syarat mutlak sehingga terjadinya atau terbentuknya perkawinan dan keluarga, yaitu ikatan lahir batin dan cinta serta kasih sayang. Dengan demikian, diharapkan durasi perkawinan bertahan hingga maut yang memisahkan.

Sayangnya, tak sedikit perkawinan berakhir sebelum waktunya, dalam arti bukan maut yang memisahkan, namun perceraian. Ada banyak faktor yang menyebabkan perceraian, sehingga bubarnya hubungan suami-isteri menjadi solusi bersama kedua belah pihak.

Di samping, I Love You, "Tolong, Terimakasih, dan Maaf" adalah kata-kata sederhana namun sangat ampuh untuk meredam ketidaknyamanan, kejengkelan, dan kekesalan pasangan (suami atau pun isteri). Oleh sebab itu, ada baiknya, kata-kata sakti tersebut menjadi semacam ayat suci untuk suami-isteri dalam rangka mengabadikan hubungan mereka.

Namun, banyak pasangan suami-isteri telah melupakan hal-hal tersebut, sehingga perkawinan mereka tidak bertahan lama. Atau, bisa jadi karena sudah sangat sering melanggar komitmen dan janji, maka I Love You, "Tolong, Terimakasih, dan Maaf," justru menjadi racun ..
Semoga Bermanfaat. Salam kebajikan (Sumber/Lia)


 
Jika anda merasa artikel ini bermanfaat dan menurut Anda bisa mengilhami orang untuk menjadi baik dan berbuat kebajikan, maka anda dipersilahkan untuk mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini; Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.

Tidak ada komentar:
Write komentar