KEBAJIKAN (De 德) - Perkawinan membutuhkan usaha untuk tetap bahagia. Penulis mengusulkan delapan langkah yang dapat membantu mencapai kebahagiaan ini.
Saya merasa beruntung mempunyai pasangan hidup yang sangat cocok. Waktu pertama kali berkenalan dan waktu berkencan kami melihat bahwa kami memiliki begitu banyak persamaan dan hampir selalu sepakat dalam banyak hal. Menurut kami ini sesuatu yang unik dan istimewa karena semasa lajang kami masing-masing jarang menemukan calon pasangan yang sesuai.
Memang enak dan menyenangkan kalau perkawinan kita bahagia dan pasuri saling mendukung, tetapi ada banyak hal yang dapat dilakukan pasuri (tua dan muda) untuk membuat pernikahan lebih bermakna dan berjalan lancar.
1. Jangan membeberkan apa yang terjadi dalam perkawinan kita
Saya dan suami sudah berjanji sejak kami bertunangan bahwa apa pun yang terjadi dalam perkawinan kami adalah suci dan merupakan masalah pribadi dan akan tetap begitu selamanya. Tidak saja kami tidak akan membahas perbedaan pendapat kami dengan orang luar, tetapi kami juga akan menyimpan baik-baik pendapat dan pengalaman pribadi kami.
2. Jangan pernah meremehkan-berikan pujian
Kami tidak pernah saling meremehkan dalam perkawinan kami. Khususnya di depan umum kami tidak pernah saling mengecam. Kami selalu memberikan dukungan satu kepada yang lain dalam semua tindakan kami yang menyangkut orang luar.
3. Kami juga bermurah hati dalam memberikan pujian
Tidak sulit bagi saya untuk menemukan hal-hal yang dapat saya puji dalam diri suami saya dan hal-hal untuk mana saya merasa berterima kasih kepadanya. Dia juga orang yang paling banyak mendukung saya, memberi semangat, percaya kepada kemampuan saya dan mengingatkan saya akan semua kebaikan yang saya lakukan. Kami lebih memusatkan perhatian kami terhadap hal-hal yang baik dan berusaha mengabaikan kekurangan pasangan hidup kami supaya perkawinan kami positif. Kami sadar semua itu membuat perkawinan kami lebih menyenangkan.
4. Gunakan suara yang lemah lembut
Sungguh luar biasa perbedaannya bila kita memakai suara yang lemah lembut dalam berumahtangga. Bilamana ada perbedaan pendapat, salah mengerti, atau satu dari kami mengalami hari yang buruk, suara yang lemah lembut mengurangi kemungkinan ribut mulut dan memperkecil sikap negatif.
5. Lakukan hobi yang sama untuk rekreasi
Salah satu bagian yang paling kami sukai dalam pernikahan kami ialah banyaknya persamaan kami. Berusahalah sebaik mungkin untuk menemukan hal-hal yang dapat dilakukan dan dinikmati oleh kedua pihak. Bila kita tidak mempunyai banyak persamaan dalam hal ini, masing-masing hendaklah meluangkan waktu dan usaha untuk menghargai hobi pihak yang lain.
6. Berundinglah dalam mengambil keputusan
Saya dan suami memiliki peraturan yang tidak tertulis bahwa kami harus berunding dulu sebelum mengambil keputusan apapun, terutama yang menyangkut hal-hal yang penting. Kami memastikan bahwa kami bekerja sama dalam segala hal yang terjadi di rumah tangga kami. Baik itu mengenai anggaran belanja bulanan maupun masalah penting seperti sekolah atau pekerjaan. Tetapi kami selalu memastikan bahwa kami sependapat sebelum menentukan keputusan.
7. Jangan membanding-bandingkan
Kami sadar bahwa membanding-bandingkan hanyalah menghabiskan waktu dan menimbulkan suasana buruk di rumah. Ini termasuk membandingkan diri dengan pasangan hidup kita atau membandingkan rumah tangga kita dengan rumah tangga orang lain. Kita tidak bisa melihat semua fakta yang terlibat dan setiap orang diciptakan berbeda dari yang lain.
8. Pelayanan dan perhatian
Cinta dapat berkembang dengan mudah bila masing-masing meluangkan waktu untuk melayani dan membantu pasangan hidupnya. Salah satu caranya ialah memberi perhatian kepada pasangan kita. Akan ada perbedaan besar dalam rumah tangga bila kita mau sungguh-sungguh memperhatikan pasangan kita.
9. Sikap romantis
Jangan lupa pergi berkencan seperti dulu sebelum menikah, luangkan waktu untuk berdandan bagi pasangan kita. Hidupkanlah suasana romantis dalam rumah tangga dengan pergi nonton bioskop atau makan-makan di luar. Dalam perkawinan kami cinta berkembang (bukannya pudar) dengan berputarnya waktu. Saya yakin ini disebabkan oleh rasa hormat yang kami miliki buat pasangan kami dan waktu yang kami luangkan untuk rekreasi bersama dan saling memperhatikan.
Perkawinan diuji oleh semua tekanan dalam hidup kita, namun seperti yang saya sadari dalam hidup saya, dengan menggunakan langkah-langkah di atas, perkawinan menjadi benteng pengaman dalam menghadapi tekanan-tekanan dari luar. Salam kebajikan (Sumber/Lia)
Tidak ada komentar:
Write komentar