KEBAJIKAN (De 德) - Kegagalan adalah suatu kata yang sangat tidak enak didengar, sangat menyakitkan dan tidak sedikit pula kita mulai menghakimi diri sendiri dengan merasa tidak mampu maupun bodoh atau bahkan malah mulai menyinggung eksistensi Yang Kuasa dengan merasaa tidak direstui, tidak digubris, atau tidak didengar doa – doanya sehingga dia mengalami yang namanya Kegagalan.
Apakah kegagalan ini sebagai tanda bodoh atau tidak berbakatnya seseorang? Bagaimana kita menyikapi kegagalan ini dalam aspek kehidupan kita?
Ada sebuah pepatah dari Tiongkok yang intinya sebagai berikut, “Kayu yang baik berasal dari pohon yang sering kali terkena terpaan angin, guyuran hujan dan teriknya sinar matahari.“
Pepatah ini memberikan kita makna hidup yang sangat dalam, dengan seringnya kita mengalami kegagalan bukan berarti kita bodoh atau tidak berbakat, tetapi ini sebetulnya justru memberikan pelajaran yang berharga. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru sebenarnya membuat kita semakin matang dalam memapaki kehidupan, menjadikan kita semakin lebih berhati-hati, lebih bijaksana, dalam bersikap.
Yang perlu diperhatikan disini adalah adanya pembelajaran dari kegagalan kita terdahulu, sehingga seminimal mungkin akan menghindarkan kita untuk terperosok di lubang yang sama.
Apakah masalah ini juga berkaitan dengan tidak direstui, tidak didengar nya doa – doa kita oleh Yang Kuasa seperti yang dikemukakan di awal tulisan ini ? Kita tidak usah berpikir terlampau jauh mengenai hal ini, karena satu hal yang perlu kita pegang teguh dan ingat – ingat adalah, “ bukannya Yang Kuasa menghalangi atau tidak mengijinkan, akan tetapi Dia mempunyai rencanaNya sendiri yang terindah sendiri bagi kita “
Mari kita bangkit dari kegagalan kita, jangan sampai karena gagal membuat kita sedih, semakin terpuruk dan tidak ada semangat lagi untuk bangkit. Ingat bahwa :
• “Sukses berjalan dari suatu kegagalan ke kegagalan yang lain.”
• ”Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.” Salam kebajikan (Sumber/Lily)
Tidak ada komentar:
Write komentar