|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 31 Januari 2015

Belajar Melepaskan

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Dalam kehidupan tidak akan terlepas dari sebuah masalah. Setiap orang pasti mempunyai masalah yang beragam, dari masalah kecil sampai besar sehingga membuat orang tertekan akan masalah tersebut dan membuat pikiran stress.

Meskipun masalah yang dihadapi kecil sekalipun jika masalah tersebut bertumbukan akan mengakibatkan stress juga, sehingga akan mempengaruhi aktifitas keseharian anda, seperti dilansir dari efochtimes.

Pada suatu ketika Willy sedang mengendarai mobil melalui padang gurun, mobilnya tiba-tiba mogok. Ketika dia ingin menggunakan ponsel meminta bantuan, ponselnya sudah habis baterainya. Ketika dia memandang ke depan, keadaan disekelilingnya tampaknya tidak ada tempat tinggal manusia, benar-benar seperti, "Memanggil siapapun tidak ada yang mendengar dan membantunya."

Dia  berpikir tidak mungkin duduk diam saja disini! Tidak memiliki pilihan selain untuk berjalan mencari bantuan, setelah berjalan selama lima atau enam jam kemudian, hari mulai gelap, dan masih tidak melihat tanda-tanda tempat tinggal manusia, semakin lama dia semakin takut, dia berpikir, “Sekali ini saya pasti mati, tidak ada yang bisa menyelamatkan saya.”

Ketika dia sedang dalam keadaan putus asa, tiba-tiba di pinggir jalan di melihat sebuah sepeda tua, dia mencoba untuk naik dan menemukan sepeda tersebut masih bagus, jadi dengan cepat dia naik sepeda mencari seseorang yang bisa menolongnya, tetap tak dijumpainya siapapun. Setengah jam kemudian, ketika dia terengah-engah kecapekan, akhirnya dia melihat ada beberapa rumah.

Setelah kejadian tersebut, dia percaya ketika menyetir mobil harus membawa sepeda, untuk mempersiapkan segala kemungkinan. Oleh sebab itu, dia selalu membawa sepedanya bersama mobilnya. Ketika orang lain bertanya kepadanya mengapa ia selalu membawa sepeda, dia menceritakan pengalaman mengerikan yang pernah dialaminya. Setelah mendengarkan ceritanya banyak orang tidak setuju dengan kelakuannya, menganggap dia karena pengalaman mengerikan berubah menjadi bodoh sehingga dengan keras kepala melakukan hal yang konyol ini.

Setelah membaca cerita ini, mungkin juga Anda juga berpikir bahwa orang ini konyol, sangat bodoh. Tapi setelah direnungkan, tidak jauh berbeda dengan kebanyakan orang. Banyak orang tahu bahwa emosi negatif adalah beban yang tidak perlu, tetapi beban tersebut, bukankah kita terus membawanya?

Seperti pepatah kuno: "Jika sudah takdir pada akhirnya juga akan menjadi milik kita, jika tidak ada dalam takdir jangan terlalu memaksa." 

Mari kita belajar untuk melepaskan, meninggalkan kemarahan, iri hati, mengeluh, dan segala beban yang rumit, hidup dengan tenang dan damai. Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar