KEBAJIKAN ( De 德 ) - Melansir laporan Thirty Handmade Days, masalah kecil dan sepele terkait urusan rumah tangga selamanya tidak akan pernah habis. Dengan adanya bantuan dari anak-anak, Anda bukan saja bisa dengan cepat dan tidak akan merasakan tekanan dalam menyelesaikan hal-hal sepele. Anda tidak perlu mengajarkan mereka melakukan segala sesuatunya, asalkan bisa membantu menyelesaikan sebagian urusan rumah tangga itu juga sudah cukup.
Dalam rincian di antara 100 alasan Anda harus mengajarkan anak-anak untuk membantu dalam pekerjaan rumah tangga, lima urutan terdepannya adalah seperti berikut ini :
1. Mereka akan merasa berperan serta dalam keluarga
Melatih mereka agar membantu membersihkan, merapikan tempat di sekitar yang berantakan seusai makan, berganti atau mencuci pakaian dan sebagainya terkait hal-hal sepele di rumah.
2. Pelatihan di rumah ibarat mereka sedang belajar ketrampilan hidup yang penting baginya pada masa depan
Ini akan menjadi sebuah tugas penting. Dan rumah merupakan titik awal sekaligus lingkungan belajar yang terbaik. Jika mereka tidak bisa memulai pembelajarannya lebih dulu dari rumah, maka kelak mereka juga harus berganti ke tempat lain untuk belajar. Saya pernah mengatakan kepada anak saya, betapa sulitnya ketika sudah sampai pada tahap usia dewasa baru ingin mempelajari sejumlah ketrampilan hidup!Jadi anak-anak harus dibina lebih dulu ketika masih kanak-kanak, sebagai persiapan untuk kebutuhan pada masa depan.
3. Biarkan merela belajar sikap yang bertanggungjawab
Memiliki rasa tanggungjawab adalah kuncinya. Biarkan mereka tahu atas hal-hal dan peristiwa dalam urusan manusia yang harus dipertanggungjawabkan. Agar mereka tahu lebih jelas dan dapat bertahan.
4. Mereka menjadi tahan terhadap tekanan
Ini adalah poin penting lain. Dan ini merupakan masalah terbesar bagi generasi muda. Kebanyakan orang tidak tahan menghadapi kesulitan (hidup). Meskipun tahu bahwasanya sifat alami manusia itu tidak suka melakukan hal-hal yang melelahkan (pekerjan berat), tapi kita bisa menyukai pekerjaan terkait dan menjadi suatu keahlian dalam praktik belajar yang terus diulang.
5. Mereka belajar bisa merasa bersyukur dan menghargai
Saat setelah anak-anak tahu kesulitan dan tidak gampangnya setiap kali ingin menyelesaikan suatu hal, maka mereka akan menghargainya. Misalnya, ada piring kotor, maka harus ada orang yang mencucinya. Atau sepatu yang ternoda lumpur membekas di atas lantai yang baru dipel, maka bisa dibayangkan betapa jengkelnya!
Sulit dipastikan sebaiknya dimulai dari usia berapa dalam menerapkan pelatihan terkait pada anak-anak. Karena kondisi setiap anak itu tidak sama, dan ini hanyalah sebuah referensi pedoman, ada anak-anak yang bisa belajar dengan cepat dan baik, ada juga yang agak lamban. Tapi itu tidak masalah, lihat situasi dan kondisi,
Sesegera mungkin dimulai dengan praktik langsung di rumah, semakin banyak belajar semakin bai. Dan saat setelah menginjak usia remaja, mereka pasti telah belajar bisa menyelesaikan segala pekerjaan rumahtangga dan mengatasi hal-hal dalam hidup. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar