KEBAJIKAN ( De 德 ) - Belakangan ini, informasi tentang anak-anak yang diculik dengan cara menipu ramai dibicarakan secara online, tidak hanya ditipu dan diculik pada hari-hari biasa, bahkan saat rekreasi juga tidak dapat menghindari penculikan. Jelaslah bahwa, tindak kriminal penculikan anak-anak ada di mana-mana, dapat dikatakan mereka memanfaatkan setiap kesempatan yang dapat digunakan. Jadi diharap kepada para orangtua jangan sampai lengah, seperti dilansir dari Secretchina.
Anak-anak adalah pusaka orangtua, jika anak-anak diculik tidak hanya berpotensi menyakiti anak, orangtua juga akan merasakan kepedihan dan penyesalan yang mendalam. Untuk mencegah kejadian seperti itu, orangtua harus melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum terjadi. Lalu, bagaimana cara mencegah agar anak-anak tidak tertipu dan diculik?
Dalam lingkungan apa saja anak-anak itu berpotensi tertipu dan diculik ? Apa saja trik para pelaku kriminal itu dalam mengelabui anak-anak ? Apa saja langkah-langkah dan penanggulangannya dalam mencegah agar anak-anak tidak tertipu dan diculik ? Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan orangtua ? Dan bagaimana cara Anak-anak melindungi diri mereka sendiri ? Apa saja kemampuan yang harus dikuasai anak-anak dalam menolong dirinya sendiri ?
Berikut langkah-langkah yang harus selalu diperhatikan orangtua untuk melindugi anaknya dari korban penculikan.
Berjaga-jaga di lingkungan anak-anak yang berpotensi ditipu dan diculik
1. Tempat-tempat keramaian
Di tempat-tempat yang ramai, seperti : Sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, supermarket, taman, taman hiburan, stasiun bis/kereta api, tempat-tempat wisata dan tempat-tempat yang padat pengunjungnya, di mana tempat-tempat seperti ini dapat dikatakan sebagai lautannya manusia, padat dan menyesakkan. Orangtua yang sibuk belanja atau mendadak ada keperluan lain, sehingga perhatiannya menjadi terbelah ; anak-anak suka “bertindak semaunya”, mudah bersemangat dan senang di tempat-tempat yang ramai, dan kerap menjauh dari jarak pandang orangtua, sehingga memberi kesempatan pada orang-orang yang berniat jahat terhadap mereka.
2. Dekat dengan rumah
Tempat yang paling aman adalah tempat yang paling berbahaya. Orangtua biasanya berpikir secara psikologis bahwa tempat yang tidak jauh dari rumah itu lebih aman, sehingga menjadi lengah dan mengendorkan kewaspadaan, lalai dalam mengawasi anak-anak, sehingga menyebabkan orang-orang jahat mudah melakukan aksinya menipu dan menculik anak-anak di depan rumahnya sendiri.
3. Tempat lalu lintas yang mudah diakses
Di sejumlah jalan, ada beberapa supir dari “gang motor/mobil” bersekongkol melakukan perdagangan manusia, aksinya gesit dan cepat, dengan lancar tanpa halangan membawa orang yang diculiknya, lalu melesat pergi.
Diharap kepada para orangtua agar mneingkatkan kewaspadaan dan hati-hati terhadap tempat-tempat yang disebutkan seperti tersebut di atas ini, jangan sampai anak-anak keluar dari jarak pandangan Anda, sebaiknya pegang dengan erat tangan buah hati Anda.
Pahami cara pelaku kriminal yang hendak menipu dan menculik anak anak
Untuk mengajarkan anak-anak mengantisipasi aksi penipuan dan penculikan, pertama-tama anak-anak harus tahu cara orang jahat yang berniat menipu dan menculik mereka. Tanamkan dulu dengan pengetahuan pencegahan, untuk meningkatkan kesadaran perlindungan diri dan pertahanan psikologis anak-anak.
Ajarkan anak-anak tentang cara dalam menghadapi aksi kejahatan
Seperti kata pepatah : “Kenalilah dirimu dan lawanmu, maka Anda akan selalu menang”. Untuk mengajarkan anak-anak cara-cara mengantisipasi dan mencegah agar tidak tertipu dan diculik orang jahat, terlebih dahulu anak-anak harus tahu akan trik orang-orang jahat yang bermaksud menipu, tingkatkan daya tahan anak-anak, dan mengambil langkah-langkah pencegahan ; kemudian ajarkan kepada anak-anak menghadapi trik penipu, dan tingkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, agar dapat mengubah kemalangan menjad kemujuran, sehingga terhindar dari bencana.
Singkatnya, bagaimana mencegah penipuan dan penculikan terhadap anak-anak? Orang tua perlu mengajarkan kepada anak-anak tentang perlindungan dan pengetahuan penyelamatan diri, meningkatkan kesadaran keselamatan anak-anak, membimbing kemampuan anak-anak menahan godaan dan kemampuan menyelamatkan diri saat dalam bahaya. Salam kebajikan
Anak-anak adalah pusaka orangtua, jika anak-anak diculik tidak hanya berpotensi menyakiti anak, orangtua juga akan merasakan kepedihan dan penyesalan yang mendalam. Untuk mencegah kejadian seperti itu, orangtua harus melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum terjadi. Lalu, bagaimana cara mencegah agar anak-anak tidak tertipu dan diculik?
Dalam lingkungan apa saja anak-anak itu berpotensi tertipu dan diculik ? Apa saja trik para pelaku kriminal itu dalam mengelabui anak-anak ? Apa saja langkah-langkah dan penanggulangannya dalam mencegah agar anak-anak tidak tertipu dan diculik ? Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan orangtua ? Dan bagaimana cara Anak-anak melindungi diri mereka sendiri ? Apa saja kemampuan yang harus dikuasai anak-anak dalam menolong dirinya sendiri ?
Berikut langkah-langkah yang harus selalu diperhatikan orangtua untuk melindugi anaknya dari korban penculikan.
Berjaga-jaga di lingkungan anak-anak yang berpotensi ditipu dan diculik
1. Tempat-tempat keramaian
Di tempat-tempat yang ramai, seperti : Sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, supermarket, taman, taman hiburan, stasiun bis/kereta api, tempat-tempat wisata dan tempat-tempat yang padat pengunjungnya, di mana tempat-tempat seperti ini dapat dikatakan sebagai lautannya manusia, padat dan menyesakkan. Orangtua yang sibuk belanja atau mendadak ada keperluan lain, sehingga perhatiannya menjadi terbelah ; anak-anak suka “bertindak semaunya”, mudah bersemangat dan senang di tempat-tempat yang ramai, dan kerap menjauh dari jarak pandang orangtua, sehingga memberi kesempatan pada orang-orang yang berniat jahat terhadap mereka.
2. Dekat dengan rumah
Tempat yang paling aman adalah tempat yang paling berbahaya. Orangtua biasanya berpikir secara psikologis bahwa tempat yang tidak jauh dari rumah itu lebih aman, sehingga menjadi lengah dan mengendorkan kewaspadaan, lalai dalam mengawasi anak-anak, sehingga menyebabkan orang-orang jahat mudah melakukan aksinya menipu dan menculik anak-anak di depan rumahnya sendiri.
3. Tempat lalu lintas yang mudah diakses
Di sejumlah jalan, ada beberapa supir dari “gang motor/mobil” bersekongkol melakukan perdagangan manusia, aksinya gesit dan cepat, dengan lancar tanpa halangan membawa orang yang diculiknya, lalu melesat pergi.
Diharap kepada para orangtua agar mneingkatkan kewaspadaan dan hati-hati terhadap tempat-tempat yang disebutkan seperti tersebut di atas ini, jangan sampai anak-anak keluar dari jarak pandangan Anda, sebaiknya pegang dengan erat tangan buah hati Anda.
Pahami cara pelaku kriminal yang hendak menipu dan menculik anak anak
Untuk mengajarkan anak-anak mengantisipasi aksi penipuan dan penculikan, pertama-tama anak-anak harus tahu cara orang jahat yang berniat menipu dan menculik mereka. Tanamkan dulu dengan pengetahuan pencegahan, untuk meningkatkan kesadaran perlindungan diri dan pertahanan psikologis anak-anak.
Ajarkan anak-anak tentang cara dalam menghadapi aksi kejahatan
Seperti kata pepatah : “Kenalilah dirimu dan lawanmu, maka Anda akan selalu menang”. Untuk mengajarkan anak-anak cara-cara mengantisipasi dan mencegah agar tidak tertipu dan diculik orang jahat, terlebih dahulu anak-anak harus tahu akan trik orang-orang jahat yang bermaksud menipu, tingkatkan daya tahan anak-anak, dan mengambil langkah-langkah pencegahan ; kemudian ajarkan kepada anak-anak menghadapi trik penipu, dan tingkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, agar dapat mengubah kemalangan menjad kemujuran, sehingga terhindar dari bencana.
Singkatnya, bagaimana mencegah penipuan dan penculikan terhadap anak-anak? Orang tua perlu mengajarkan kepada anak-anak tentang perlindungan dan pengetahuan penyelamatan diri, meningkatkan kesadaran keselamatan anak-anak, membimbing kemampuan anak-anak menahan godaan dan kemampuan menyelamatkan diri saat dalam bahaya. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar