KEBAJIKAN ( De 德 ) - Setelah Kevin Biantoro dan ibunya, Ernawati disemayamkan di persemayaman Adi Jasa, Surabaya sejak Senin, (16/2/2015) maka akhirnya ibu dan anak tersebut dikebumikan bersama secara tradisi Tionghoa di pemakaman, di Sentong Baru, Malang, Jatim, Rabu, (18/2/2015), seperti dikutip dari Tempo.co.
Suasana haru menyelimuti pemakaman Ernawati dan anaknya Kevin Biantoro, penumpang pesawat AirAsia QZ8501, ketika tiba di area pemakaman di Sentong Baru, Malang, Jatim.
Sejumlah buah, makanan, dan pakaian di persembahkan ke mendiang Ernawati dan anaknya Kevin Biantoro.
Sejumlah kerabat dan keluarga Ernawati dan anaknya Kevin Biantoro, memberi penghormatan terakhir dengan tradisi adat Tionghoa saat pemakaman di Sentong Baru, Malang.
Sejumlah kerabat dan keluarga Ernawati dan anaknya Kevin Biantoro, membakar uang kertas saat prosesi pemakaman di Sentong Baru, Malang, Jatim.
Teman Sekolah Kevin Biantoro Ikut Mengantarnya ke Persemayaman
Suasana haru menyelimuti ruangan Anggrek tempat jenazah ibu dan anak Ernawati (54) dan Kevin Biantoro (16) disemayamkan. Puluhan kawan Kevin Biantoro dari SMA Katolik Kolese Santo Yusuf ikut menyambut kedatangan kawan satu sekolah mereka. Meski pulang dalam keadaan meninggal, namun kawan sepermainan Kevin lega temannya bisa diketahui keberadaanya, seperti dilansir dari viva.co.id.
"Siang tadi kami mendengar pengumuman dari pengeras suara. Jasad Kevin sudah ditemukan dan akan diserahkan pada keluarga," kata Indra Kristianto, teman sekolah Kevin Biantoro, Senin 16 Februari 2015. Saat jasad Kevin tiba di persemayaman, Hendra ikut mengusung peti jenazah Kevin bersama beberapa kawannya yang lain. "Kami gembira bisa mengantarkan Kevin dengan layak ketempat peristirahatan terakhir," katanya.
Indra yang juga teman Kevin sejak SMP merasa lega telah mengetahui kabar sahabatnya sejak pesawat AirAsia hilang kontak pada 28 Desember 2014 lalu. Indra yang menyapa Kevin dengan sapaan akrab Toro merasa dikenalinya Kevin adalah jawaban dari doa yang dipanjatkan seluruh pelajar di SMA Kolese Santo Yusuf setiap hari.
"Setiap pagi di awal pelajaran kami berdoa bersama, mendoakan para korban, kerabat dan petugas evakuasi AirAsia ini. Kami lega doa kami didengar," katanya, melanjutkan.
Indra yang mengaku berkomunikasi intens dengan Kevin mengingat percakapan terakhir berlangsung lewat BBM pada Sabtu malam, sehari sebelum sahabatnya pergi bersama pesawat AirAsia. Saat itu Kevin berencana ingin membeli iPhone 6 yang saat itu belum masuk Indonesia.
"Dia cerita ingin beli iPhone 6 di Singapura, karena belum masuk Indonesia, tapi takdir berkata lain. Kami tetap bahagia meskipun dia mendahului kami tapi kami sekarang bisa lega mengetahui kepastiannya," ujarnya.
"Siang tadi kami mendengar pengumuman dari pengeras suara. Jasad Kevin sudah ditemukan dan akan diserahkan pada keluarga," kata Indra Kristianto, teman sekolah Kevin Biantoro, Senin 16 Februari 2015. Saat jasad Kevin tiba di persemayaman, Hendra ikut mengusung peti jenazah Kevin bersama beberapa kawannya yang lain. "Kami gembira bisa mengantarkan Kevin dengan layak ketempat peristirahatan terakhir," katanya.
Indra yang juga teman Kevin sejak SMP merasa lega telah mengetahui kabar sahabatnya sejak pesawat AirAsia hilang kontak pada 28 Desember 2014 lalu. Indra yang menyapa Kevin dengan sapaan akrab Toro merasa dikenalinya Kevin adalah jawaban dari doa yang dipanjatkan seluruh pelajar di SMA Kolese Santo Yusuf setiap hari.
"Setiap pagi di awal pelajaran kami berdoa bersama, mendoakan para korban, kerabat dan petugas evakuasi AirAsia ini. Kami lega doa kami didengar," katanya, melanjutkan.
Indra yang mengaku berkomunikasi intens dengan Kevin mengingat percakapan terakhir berlangsung lewat BBM pada Sabtu malam, sehari sebelum sahabatnya pergi bersama pesawat AirAsia. Saat itu Kevin berencana ingin membeli iPhone 6 yang saat itu belum masuk Indonesia.
"Dia cerita ingin beli iPhone 6 di Singapura, karena belum masuk Indonesia, tapi takdir berkata lain. Kami tetap bahagia meskipun dia mendahului kami tapi kami sekarang bisa lega mengetahui kepastiannya," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Write komentar