KEBAJIKAN ( De 德 ) - Setelah berhasil diidentfiikasi oleh Tim DVI Polda Jatim, Sabtu (31/1/2015), Andrean langsung dibawa ke Persemayaman Adi Jasa, jalan Demak, Surabaya. Setelah disemayamkan selama beberapa hari, maka Andrean akan dikebumikan.
Tangis duka mengiringi pemakaman Andrean Fernando (13) salah satu korban pesawat AirAsia QZ8501 di pemakaman umum Keputih, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/2/2015) siang, seperti dikutip dari liputan6.com.
Lantunan doa keluarga dan teman satu sekolah siswa kelas III SMP Stella Maris Surabaya itu mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. Isak tangis histeris puluhan siswa teman sekolah Adrian juga tak bisa dibendung ketika mengiringi pemakaman Andrean Fernando, korban AirAsia yang masih berusia 13 tahun.
Ibu dan ayah Andrean tak kuasa menahan air mata dan berkali-kali menangis, bahkan sang bunda menjerit histeris saat peti jenazah Andrean dimasukkan ke liang lahat, karena tak kuasa melihat jenazah anaknya dimakamkan.
Di mata teman-temannya, Andrean dikenal sebagai sosok yang sangat baik, suka bergaul. dan dia sangat dicintai teman-temannya karena dikenal pintar, selain itu orangnya ramah, sehingga teman sekolahnya merasa sangat kehilangan dengan kepergian Adrian Fernando.
Andrean Fernando yang masih berusia 13 tahun ikut ke Singapura untuk liburan bersama paman dan tantenya. Sementara ayah dan ibunya tidak ikut pergi. Selamat jalan Andrean....Salam kebajikan
Tangis duka mengiringi pemakaman Andrean Fernando (13) salah satu korban pesawat AirAsia QZ8501 di pemakaman umum Keputih, Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/2/2015) siang, seperti dikutip dari liputan6.com.
Lantunan doa keluarga dan teman satu sekolah siswa kelas III SMP Stella Maris Surabaya itu mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. Isak tangis histeris puluhan siswa teman sekolah Adrian juga tak bisa dibendung ketika mengiringi pemakaman Andrean Fernando, korban AirAsia yang masih berusia 13 tahun.
Ibu dan ayah Andrean tak kuasa menahan air mata dan berkali-kali menangis, bahkan sang bunda menjerit histeris saat peti jenazah Andrean dimasukkan ke liang lahat, karena tak kuasa melihat jenazah anaknya dimakamkan.
Di mata teman-temannya, Andrean dikenal sebagai sosok yang sangat baik, suka bergaul. dan dia sangat dicintai teman-temannya karena dikenal pintar, selain itu orangnya ramah, sehingga teman sekolahnya merasa sangat kehilangan dengan kepergian Adrian Fernando.
Andrean Fernando yang masih berusia 13 tahun ikut ke Singapura untuk liburan bersama paman dan tantenya. Sementara ayah dan ibunya tidak ikut pergi. Selamat jalan Andrean....Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar