KEBAJIKAN ( De 德 ) - Saat berwisata ke pantai, seorang ibu memanggil anak-anaknya yang sedang bermain dengan riang sambil berlarian. Anak-anak itu tidak menghiraukan panggilannya sehingga menaikkan emosinya.
Hal ini semata-mata dilakukannya ketika melihat ada seorang kakek tua lusuh dengan goni di punggung yang semakin mendekati mereka.
Kakek itu pakaiannya kelihatan kotor. Dengan tongkat di tangannya, sebentar-bentar dia menunduk dan kelihatan memunggut sesuatu dari tepian pantai. Sebentar-bentar dia memperhatikan anak-anak yang sedang bermain.
Karena berprasangka buruk, ibu itu segera menarik anak-anaknya menjauh dari kakek yang sedang menghampirinya. Beberapa hari kemudian, Ibu itu kebetulan membaca berita di koran berjudul “Kakek Berhati Emas Itu Telah Tiada”.
Ternyata ada seorang kakek yang sepanjang hidupnya, selama lebih dari 31 tahun, setiap harinya menyusuri pantai mengutip potongan kayu, kaca, paku, botol, kaleng, barang-barang berbahaya dan membersihkan sampah-sampah yang setiap harinya dibuang oleh pengunjung pantai tersebut.
Kalau bertemu dengan anak kecil, kakek itu suka sekali memberikan permen atau mainan buatan tangannnya. Kakek itu ketika masih muda memiliki seorang anak yang ternyata meninggal dunia akibat tertusuk ranting tajam di pantai tersebut, sehingga dia menghabiskan sisa hidupnya untuk membersihkan pantai itu.
Ibu itu terhenyak ketika memperhatikan foto kakek tua itu dengan seksama. Itulah wajah kakek yang dia lihat di pantai beberapa hari yang lalu. Ia sangat menyesalinya karena malah telah berprasangka buruk pada kakek berhati emas itu, hanya karena penampilan kakek yang lusuh itu.
Mari hindari menilai orang dari penampilannya dan hindari berburuk sangka, apalagi menanam benih kecurigaan. Karena kecurigaan hanya akan merapuhkan jiwa kita dengan menyalahkan bahkan menghakimi org lain. Baik buruknya orang adalah dinilai dari pikiran, ucapan dan perbuatannya. Jauhi hati diskriminasi, maka hidup akan berlimpah sukacita. Salam kebajikan
Tidak ada komentar:
Write komentar