|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Sabtu, 30 Mei 2015

Kebahagiaan Berada Dalam Hati Kita

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) Confucius pernah mengatakan, "Hidup ini tidaklah rumit, yang merumitkannya sebenarnya manusia itu sendiri."

Menikmati hidup mestinya tidak sulit. Namun, mengapa banyak orang sulit menikmati hidup? Ini berkaitan dengan “jendela” yang kita gunakan dalam memandang kehidupan. Penyebabnya adalah lima keyakinan atau paradigma yang salah.
 

1. Keyakinan bahwa Anda tidak dapat bahagia tanpa hal-hal yang Anda pandang bernilai dan yang membuat Anda terikat.  

Anda senantiasa merasa kekurangan. Anda merasa akan lebih bahagia kalau memiliki uang lebih banyak, rumah lebih besar, mobil lebih bagus, dan sebagainya.

Padahal, masalah sebenarnya: Anda tidak bahagia karena lebih memusatkan perhatian pada segala sesuatu yang tidak Anda miliki, bukannya pada apa yang Anda miliki sekarang.
 

2. Anda percaya bahwa kebahagiaan ada di masa depan

Kapan Anda bahagia? Nanti, kalau sudah jadi manajer, kata Anda.

Persoalannya, saat menjadi manajer, tugas Anda bertambah banyak. Anda belum bahagia juga. Kebahagiaan Anda letakkan di tempat yang jauh, sebenarnya kebahagiaan berada sangat dekat dan dapat Anda nikmati di sini, sekarang juga.
 

3. Anda tidak bahagia karena selalu membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain

Saya pernah bertemu seorang eksekutif yang berkali-kali pindah kerja hanya karena kawan akrabnya semasa kuliah memperoleh penghasilan yang lebih besar darinya.  Sampai suatu saat, ia sadar tak ada gunanya “mengejar” sahabat karibnya.

4. Anda percaya bahwa kebahagiaan akan datang bila Anda berhasil mengubah situasi dan orang-orang di sekitar Anda

Anda perlu menyadari, sangat sulit mengubah orang lain. Walau demikian, silakan saja kalau Anda ingin meneruskan niat Anda mengubah dunia. Namun, jangan tempatkan kebahagiaan Anda di sana. Jangan biarkan situasi, lingkungan, dan orang-orang di sekitar Anda membuat Anda tidak bahagia. Kalau Anda tidak dapat mengubah mereka, yang perlu Anda ubah adalah diri Anda sendiri.
 

5. Keyakinan bahwa Anda akan bahagia kalau semua keinginan Anda terpenuhi

Padahal, target-target itu membuat kita tegang, frustasi, cemas, dan takut. Terpenuhinya keinginan Anda hanya akan membawa kesenangan sesaat, itu tidak sama dengan kebahagiaan.

Kebahagiaan berada di dalam hati kita, bukannya di luar sana. Oliver Wendell Holmes, penulis asal Amerika Serikat, mengungkapkannya dengan sangat baik: “Apa yang ada di belakang kita dan apa yang ada di depan kita adalah persoalan kecil, dibandingkan dengan apa yang ada di dalam kita.” Salam kebajikan

Tidak ada komentar:
Write komentar