|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Senin, 11 Mei 2015

Sampai Kapan Kami Harus Mendayung untuk ke Sekolah?

 



KEBAJIKAN ( De 德 ) Mendapat pendidikan adalah hak semua anak. Sayangnya, tak semua anak bisa mendapat akses atau fasilitas pendidikan yang mereka butuhkan. Di berbagai tempat masih banyak anak yang harus bersusah payah untuk sampai ke sekolah.

Sekitar 100 anak TK dan SD yang tinggal di dekat waduk Huilong, provinsi Sichuan harus menggunakan perahu untuk sampai ke sekolah. Dilansir dari shanghaiist.com, anak-anak itu akan diantar orang tua atau saudara mereka untuk sampai ke sekolah. Pemerintah setempat telah menyewa lima perahu untuk mengantar jemput anak-anak ke sekolah. Hanya saja karena jumlahnya kurang memadai, banyak keluarga yang akhirnya turun tangan mengantar anak mereka sendiri ke sekolah.

Seorang gadis berusia 6 tahun bernama Long Yu akan diantar oleh kakeknya ke sekolah saat orang tuanya sedang berhalangan. Ia mengatakan kalau akses untuk pergi ke sekolah susah sekali. Dari tiga desa terdekat seperti Wujiagou, Wanjiagou, dan Daijialiang, butuh waktu satu jam untuk sampai sekolah.

Setelah turun dari perahu, Long Yu masih harus jalan kaki 10 menit lagi untuk sampai ke sekolah TK-nya. Sementara itu beberapa anak SD lain harus menempuh jarak dua kilometer lagi untuk sampai ke Tianpiang Town Primary School yang terpencil. Wah, butuh perjuangan yang luar biasa untuk ke sekolah, ya Sobat.

vemale.com
Mendayung perahu ke sekolah
Sementara itu, orang tua Long Yu yang sudah mendayung mengantar jemput putrinya ke sekolah dengan perahu mengalami kapalan di tangannya. Saat hujan deras turun, maka mereka harus minta izin tak masuk sekolah. "Beberapa tahun lalu, sejumlah warga desa mengantar anaknya ke sekolah di tengah hujan deras, dan perahunya terbalik," papar ayah Long Yu.


Setelah turun dari perahu, mereka harus berjalan kaki lagi
Anak-anak desa setempat pun harus bisa belajar mendayung sejak usia mereka masih belia. "Ketika saya berusia sepuluh tahun, saya akan mendayung perahu saya sendiri ke sekolah," kata Long Wen, salah satu anak desa yang kini berhasil masuk bangku kuliah.

Dulu sebelum ada perahu, anak-anak harus bangun lebih pagi untuk bisa berangkat lebih awal. Mereka akan mengambil jalan memutar untuk sampai ke sekolah. Setidaknya dengan perahu, kini mereka bisa lebih cepat untuk sampai ke sekolah. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar