|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 18 Juni 2015

Demi Biaya Obat Ibu, Selama 14 Tahun Pria Ini Jadi Model Tanpa Busana

 

 

KEBAJIKAN ( De 德 )  --  Menjadi model tanpa busana mungkin dianggap sebagai pekerjaan yang tidak pantas dan tidak wajar di berbagai negara termasuk salah satunya adalah Tiongkok. Meski begitu, seorang pria bernama Li asal Shanxi, Tiongkok telah menekuni pekerjaan sebagai model tanpa busana selama 14 tahun terakhir.

Dilansir dari laman shanghaiist.com, Li mengaku menjalani profesi yang terbilang tak wajar ini lantaran agar dirinya mendapatkan biaya untuk hidup dan juga biaya untuk pengobatan sang ibu yang sedang sakit.

Sehari-hari, Li akan berdiri di depan sejumlah mahasiswa jurusan seni rupa di sebuah universitas di Shanxi, Tiongkok. Li akan berperan sebagai objek yang akan digambar oleh mahasiswa. Baginya, ini adalah cara pria ini mendapatkan biaya untuk hidup.



Li berperan sebagai model tanpa busana di sekolah seni
Dilaporkan, Li terlahir dengan kondisi yang berbeda dari orang lain pada umumnya. Ia terlahir prematur dan sempat mengalami pendarahan di bagian perutnya. Beruntung, dokter masih bisa menyelamatkan nyawanya. Tapi sayang, karena pendarahan ini, ia mengalami sedikit gangguan mental.

Li mengaku sempat bekerja di sebuah pabrik saat ia remaja tepatnya di tahun 1997. Tapi, pabrik tersebut akhirnya tidak beroperasi lagi dan para pegawainya pun harus menerima kenyataan PHK.

Sejak berhenti bekerja dari pabrik, Li merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan baru karena kondisi mentalnya yang cukup terganggu. Hingga akhirnya, ia dipertemukan dengan pekerjaan sebagai model. Awalnya, Li bekerja sebagai model dengan pakaian lengkap. Hingga beberapa tahun kemudian, ayahnya meninggal dan sang ibu mengalami sakit kanker.


Lukisan dengan wajah Li
Mengingat dirinya kini sebagai kelapa keluarga dan harus mendapatkan biaya untuk pengobatan sang ibu, Li memutuskan untuk menjadi model dengan bayaran yang lebih besar yakni menjadi model tanpa busana.

Di Tiongkok, para model tanpa busana mendapatkan bayaran yang cukup besar dan mereka pun cukup dihormati oleh para seniman juga sekolah-sekolah seni. Dengan menjadi model tanpa busana, Li biasa mendapat bayaran 40 - 50 yuan atau setara 100 ribu rupiah. Dari pekerjaannya, dalam sehari Li bisa mendapatkan bayaran hingga 430 ribu rupiah.

Selama ini, Li tak sendirian dalam menjalani profesi sebagai model tanpa busana. Ia memiliki beberapa rekan yang biasanya telah berusia paruh baya, kurang mampu ataupun pengangguran. Karena profesi ini masih dianggap tidak wajar dan memalukan, rekan Li biasanya menyembunyikan identitasnya.

Tapi tidak bagi Li. Meski ia tidak memiliki fisik sempurna seperti orang lain pada umumnya, ia merasa bahagia bisa menjadi tumpuan di keluarganya. Yan Xin, seorang kepala sekolah seni mengatakan, "Li mencintai pekerjaannya. Ia adalah seseorang yang pekerja keras, jujur, percaya diri dan sangat menghargai seni.

Selain bekerja sebagai model tanpa busana, Li juga bekerja membersihkan ruang-ruang kelas di sekolah seni dimana ia menjadi model. Dari pekerjaan tambahannya inilah, Li dibayar 500 yuan atau 1 juta rupiah setiap bulannya.

Uang yang diperoleh dari bekerja digunakan Li untuk biaya pengobatan ibu dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari, termasuk biaya untuk sekolah putrinya yang saat ini masih sekolah dasar.


Sobat, semoga Li selalu diberikan kesehatan dan semangat tinggi untuk terus menjalani hidupnya ya. Semoga pula sang ibu bisa segera sembuh dari sakitnya. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar