KEBAJIKAN ( De 德 ) - Mungkin ada yang beranggapan kalau praktik perjodohan itu termasuk kuno. Tapi pada kenyataannya, banyak orang tua yang masih mengambil peran untuk menjodohkan anak mereka yang sudah dewasa di zaman modern seperti sekarang ini. Bahkan di Shanghai ada pasar yang digelar khusus untuk urusan perjodohan. Wah, seperti apa ya hiruk pikuknya?
Jeffrey Donenfeld, pria petualang asal New York ini dalam suatu kesempatan mencoba untuk melihat lebih jauh tentang pasar jodoh di Shanghai. Dilansir dari dailymail.co.uk, Jeffrey sengaja datang ke pasar jodoh di People's Park dan mendokumentasikan suasananya.
Dengan kameranya, Jeffrey mendokumentasikan aktivitas para orang tua yang membaca berbagai lembaran kertas yang berisi informasi tentang kandidat menantu idaman mereka.
Tujuan dari pasar ini, yang digelar setiap hari Sabtu dan Minggu mulai siang hari hingga pukul 5 sore. Dalam kurun waktu tersebut, para orang tua akan sibuk mencari sosok yang sekiranya cocok untuk jodoh putra-putrinya sendiri.
Acara di pasar tersebut memang jadi ajang yang sempurna untuk para orang tua mengobrol dan bertukar informasi. Mereka saling mencari menantu idaman mereka masing-masing. Di setiap lembaran biodata, tertulis info yang sangat lengkap hingga hal-hal kecil seperti berat badan dan tinggi badan.
Sudah jadi tradisi para orang tua di Tiongkok mengatur pernikahan anak-anaknya. Hanya saja diduga kebanyakan putra-putri mereka tak memberi izin orang tua mereka untuk menghadiri pasar jodoh tersebut untuk mengiklankan diri mereka.
Sementara itu, para orang tua membela diri kalau apa yang mereka lakukan itu demi kebaikan putra-putri mereka sendiri yang sudah terlalu sibuk atau tak punya waktu untuk mencari jodoh mereka sendiri. Hmm, masalah ini jadi dilema tersendiri untuk anak dan orang tua, ya Sobat.
Pasar jodoh di Shanghai ini merupakan satu dari sejumlah pasar jodoh terbuka di Tiongkok. Meski sudah ribuan orang tua mendatangi pasar jodoh tersebut setiap akhir pekan, tapi tingkat keberhasilannya kecil. Banyak orang tua yang sudah menghabiskan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun berjuang menemukan menantu idaman mereka di pasar jodoh ini.
Di Indonesia, ada tidak ya pasar jodoh seperti ini? Wah, tak terbayang ya kalau foto dan biodata kita tersebar di pasar jodoh seperti itu sementara orang tua kita berburu menantu idaman mereka. Tapi namanya orang tua, pasti mereka ingin membantu anaknya mendapat pasangan yang terbaik. Bagaimana menurut Anda, Sobat? Salam kebajikan (Sumber)
Jeffrey Donenfeld, pria petualang asal New York ini dalam suatu kesempatan mencoba untuk melihat lebih jauh tentang pasar jodoh di Shanghai. Dilansir dari dailymail.co.uk, Jeffrey sengaja datang ke pasar jodoh di People's Park dan mendokumentasikan suasananya.
Dengan kameranya, Jeffrey mendokumentasikan aktivitas para orang tua yang membaca berbagai lembaran kertas yang berisi informasi tentang kandidat menantu idaman mereka.
Orang tua mencari menantu idaman |
Acara di pasar tersebut memang jadi ajang yang sempurna untuk para orang tua mengobrol dan bertukar informasi. Mereka saling mencari menantu idaman mereka masing-masing. Di setiap lembaran biodata, tertulis info yang sangat lengkap hingga hal-hal kecil seperti berat badan dan tinggi badan.
Pasar jodoh di Shanghai |
Sementara itu, para orang tua membela diri kalau apa yang mereka lakukan itu demi kebaikan putra-putri mereka sendiri yang sudah terlalu sibuk atau tak punya waktu untuk mencari jodoh mereka sendiri. Hmm, masalah ini jadi dilema tersendiri untuk anak dan orang tua, ya Sobat.
Biodata di Pasar jodoh di Shanghai |
Di Indonesia, ada tidak ya pasar jodoh seperti ini? Wah, tak terbayang ya kalau foto dan biodata kita tersebar di pasar jodoh seperti itu sementara orang tua kita berburu menantu idaman mereka. Tapi namanya orang tua, pasti mereka ingin membantu anaknya mendapat pasangan yang terbaik. Bagaimana menurut Anda, Sobat? Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar