Fethullah Uzumcuoglu dan Esra Polat menikah di provinsi Kilis, perbatasan Suriah. Dilansir dari i100.independent.co.uk, lokasi tersebut saat ini merupakan rumah dari ribuan pengungsi Suriah yang mencari perlindungan dari konflik yang sedang terjadi di negara mereka. Umumnya pernikahan ala Turki berlangsung dari Selasa hingga Kamis, biasanya di malam puncak akan ada jamuan makan. Namun, Fethullah dan Esra melakukan hal yang berbeda.
Hatice Avci, perwakilan organisasi sosial Kimse Yok Mu memaparkan kalau organisasi tersebut memberi akomodasi makan kepada sekitar 4.000 pengungsi di kota Kilis dan sekitarnya. Kemudian pasangan pengantin Fethullah dan Esra mendonasikan uang yang tadinya dikumpulkan keluarga untuk acara pesta pernikahan mereka pada para pengungsi tersebut.
Pasangan pengantin menjamu para pengungsi |
"Tadinya saya terkejut ketika Fethullah memberitahukan gagasan ini pada saya, tapi kemudian saya pun tersentuh. Itu merupakan pengalaman luar biasa. Saya bahagia bisa berkesempatan berbagi jamuan pernikahan dengan orang-orang yang benar-benar membutuhkan," ujar Esra Polat.
Pengantin asal Turki ini pun kemudian mengoperasikan food truck bersama dan menjamu para pengungsi. Keduanya membagikan makanan dengan tangan mereka sendiri dan mengambil foto dengan orang-orang di penampungan tersebut.
Fethullah memaparkan kalau sebelumnya ia tak pernah mendapat pengalaman seperti ini. Dan hari pernikahannya merupakan hari terindah dan paling membahagiakan dalam hidupnya. "Melihat rona bahagia di mata anak-anak para pengungsi Suriah sungguh tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kami memulai hidup baru bahagia kami dengan membuat orang lain bahagia dan rasanya luar biasa," kata Fethullah.
Ia juga mengatakan kalau teman-temannya juga terinspirasi dengan tindakannya sehingga mereka juga berencana untuk melakukan tindakan yang sama di hari pernikahan mereka. Satu kebaikan memang bisa dengan cepat menghasilkan kebaikan yang lain, ya Sobat.
“We can all make a difference in the lives of others in need, because it is the most simple of gestures that make the most significant of differences.” ( Miya Yamanouchi)
Sobat, semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi kita untuk saling berbagi di hari pernikahan kita, karena kebahagiaan yang kita rasakan tentunya akan makin berlipat ganda saat kita bisa membaginya dengan orang lain. Jadi, kebahagiaan apa yang sudah Anda bagi hari ini? Salam kebajikan (Sumber)
Tidak ada komentar:
Write komentar