|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 20 Oktober 2015

Memegang Teguh Janji

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Suatu malam sekitar tahun 1900, sepasang suami istri asal Hungaria yang baru menikah bersantap malam di sebuah restoran kecil di Paris.

Ketika hendak membayar, sang suami sangat terkejut mengetahui dompetnya telah dicuri. Tiket kapal untuk kembali ke Wina juga ikut raib. Pelayan resto tak percaya kepada mereka dan menghadirkan pemilik resto.

Ada sesuatu dalam diri sang suami yang membuat pemilik resto percaya. Bahkan ia membelikan mereka tiket kapal untuk pulang ke Wina. Pemuda ini lalu berkata, "Tuan, Anda tidak pernah akan menyesali kemurahan hati Anda ini. Saya berjanji akan membuat Anda dan resto Anda terkenal. Saya akan menulis sebuah opera dan memasukkan resto Anda di dalamnya." 

Pemilik resto itu tersenyum dan berkata bahwa dia sudah senang jika uangnya kembali.

Pemuda tersebut, Franz Lehar, komposer opera (1870-1948) memegang teguh janjinya. Ia menulis opera berjudul The Merry Widow yang kemudian terkenal dengan salah satu lagu terkait resto Maxim di dalamnya.

Opera The Merry Widow masih terus ditonton setelah 90 tahun digelar. Dan karena opera itu, hingga sekarang orang-orang yang berkunjung ke Paris menyempatkan mampir ke restoran Maxim. 


Semua itu terjadi karena pemilik resto yang hidup kira-kira seratus tahun silam itu mau percaya dan menjadi sahabat bagi komposer asing yang sedang tak punya uang sepeser pun. (Romance, Rhytm and Ripley)  Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar