|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Selasa, 13 Oktober 2015

Misteri Bakat

 


KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Kent berpendapat, “Bakat adalah pembawaan yang dianugerahkan alam semesta kepada orang tertentu.” Keyakinan yang tersirat dalam kalimat tersebut adalah : Prestasi luar biasa yang dicapai seseorang berasal dari bakat khusus atau pembawaan.

Kumpulan sajak Faust Jerman karya Goethe, bukan hanya sebagai seorang sastrawan yang agung, dia juga seorang ahli yang memiliki niat sangat besar terhadap ilmu pengetahuan. Goethe berkata: “Bakat itu dipupuk dari ketenangan, sedangkan watak itu terlahir dari torrent.”

Ketika orang lain mendesak Taine seorang pelukis Inggris yang agung untuk mengungkap rahasia keberhasilannya, dia menjawab dengan tegas: “Satu-satunya rahasia yang saya dapatkan adalah berusaha keras sekuat tenaga.”

Seorang yang sezaman dengan Newton juga menggambarkan Newton sebagai orang yang sangat fokus, jika bukan karena melakukan eksperimen yang memaksa dia berhenti berpikir sementara, maka kemungkinan dia akan hancur jiwa raga karena terlalu memaksakan diri untuk berpikir.

Newton menunjukkan keuletan yang mengejutkan orang, bertahan dalam menghadapi segala kesulitan. Demi memahami geometri matematika dari Descartes, satu-satunya cara adalah berusaha terus mencoba. Dia mengandalkan membaca sendiri buku itu, walaupun setiap kali hanya bisa mengerti 2-3 halaman saja, dengan tanpa putus asa dia terus mempelajari dua tiga halaman itu secara intensif sampai menjumpai kegagalan. Kemudian dia memulai lagi, maju setapak demi setapak. Terus-menerus tanpa kendur hingga mahir dan menguasai seluruh isi buku

Kami melalui buku-buku menemukan, Acapkali seorang yang berbakat itu karena memusatkan segenap perhatian, mereka biasanya akan mengetahui dengan tajam arah mereka sendiri, melangkah maju ke arah itu dengan satu hati dan satu niatan, terhadap masalah lain sama sekali tak diperhatikan.

Selain itu, ia gemar dengan cara hidup yang tenang dan menyendiri, dengan Darwin sebagai contoh, dia dipandang sebagai seorang ilmuwan yang tertutup, selalu kuatir dengan kesehatan tubuhnya sendiri, hampir tak pernah keluar rumah, selama 40 tahun. Selain itu, dia mendirikan tembok rumah yang tinggi, untuk menutupi pandangan gang kecil yang berjarak kira-kira 150 meter dari rumahnya, demi melindungi privasinya.

Selain memiliki kecerdasan super, keputusan yang perkasa serta memusatkan segenap perhatian seperti orang berbakat lainnya, jika bukan karena dia memiliki cara bergaul yang menakjubkan, memiliki keberanian dan teknik yang tinggi untuk menghadapi orang lain, maka dipastikan tidak akan meraih keberhasilan.

Sebenarnya orang yang berbakat itu sama dengan orang biasa, seperti proses pada umumnya, orang memupuk kemampuan dan ketrampilan, kecakapan dari seorang yang berbakat semakin luar biasa, semakin harus dipupuk kebiasaan melangkah satu tapak demi satu tapak dengan teratur. Ini membuktikan apa yang dikatakan oleh Goethe.

Norbert Wiener meraih gelar Doktor saat berusia 18 tahun, pernah berkelana mencari pengalaman di luar negeri, termasuk sebagai murid Russell dalam jangka waktu tertentu. Pada 1919, Wiener yang telah berusia 25 tahun merasa persiapannya cukup matang, lantas mengukuhkan reputasinya sebagai ahli matematika, mendapatkan jabatan mengajar di Institut Teknologi Massachusetts, benar-benar menjadi seorang ahli matematika yang top.

“Keberhasilan Wiener terutama datang dari masa remajanya yang sangat menyenangkan. Ibunya sering bercerita dan membacakan buku untuknya, di rumahnya memiliki koleksi buku-buku yang banyak, dia selalu melihat ada orang yang menggunakan serta menikmati buku-buku itu, karena itu dengan sangat cepat dia menghayati kegembiraan membaca.

Dalam usahanya belajar membaca, dia mendapatkan banyak sekali dorongan. Ayah dan ibunya selalu menyediakan buku-buku yang bisa memupuk daya imajinasi seorang anak, membiarkannya memiliki daya imajinasi yang sangat luas, tidak salah jika Einstein mengatakan petuah cerdas yang indah seperti ini: “Daya imajinasi lebih penting dari pengetahuan, yang terpenting adalah tidak boleh berhenti untuk berprasangka!”

Bukankah begitu? Guru besar Hushi juga mengatakan: “Mempelajari ilmu pengetahuan harus ada keraguan diluar ketidak-raguan.” Selain itu dia juga menekankan “Harus berani berasumsi, dibuktikan secara teliti.”

Sepertinya jika ingin menjadi satu kehidupan yang super, menjadi seorang berbakat yang tiada tara dalam mencapai sebuah prestasi di suatu bidang ilmiah, maka bakat, keberanian, pengetahuan serta kekuatan yang terkumpulkan merupakan poin-poin penting yang sangat dibutuhkan.

Waite memiliki kesan yang mendalam terhadap rasa ingin tahu dan semangat belajar anak-anak. Dia mengatakan: “Jika setiap kali berbincang dengan anak atau ketika sedang berada di tempat, mengajarkan satu hal kepada anak itu, maka hal-hal yang bisa didapatkan oleh anak itu sungguh-sungguh tidak terbatas!”

Pada 1800, ketika anak Waite baru lahir, tersirat dibenaknya ingin memupuk putranya menjadi “setingkat lebih atas dari orang lain”. Dia bersama istrinya berusaha keras, akhirnya mencapai keberhasilan. Putranya berhasil menjadi pakar yang meneliti penyair Italia, Dante, sangat berbobot di bidang sastra.

Setiap pikiran membawa energi untuk menciptakan. Bakat itu dikatakan sebagai bakat, seharusnya karena sikapnya yang sangat terikat pada hal-hal yang dia rasa menarik. Dalam konsep sebagai orang yang berbakat, Hushi menekankan “Harus berani berasumsi, dibuktikan secara teliti.” Sepertinya ini penjelasan yang paling baik, dalam eksplorasi bakat seseorang, masalah pemikiran beraneka ragam. Dalam eksplorasi, orang berbakat itu menyendiri tetapi dia tidak sendirian.

Hal krusial yang membedakan seorang bakat dan orang pada umumnya adalah, Seorang berbakat jika ingin mengembangkan keluar, maka akan ada pengembangan luar yang tidak terbatas terbentang didepannya. Jika dia ingin mencari kedalam, maka akan ada pengembangan ke dalam yang tidak terbatas terpampang di depan mata.

Apalagi masalah yang menghadang di depan sangat banyak sekali, masalah yang dijumpai selalu banyak dan rumit, orang pada umumnya akan mundur dan menjadi putus asa, sia-sia di tengah perjalanan. Tetapi seorang yang berbakat tahu bagaimana untuk dipertahankan terus, dengan teliti dan saksama mencari cara untuk menanggulangi permasalahan, pekerjaan dikelola sekuat tenaga pasti ada sukacita.

Keberhasilan seorang berbakat bukan hanya sinonim dari kecerdasan pembawaan, upaya mereka untuk berusaha biasanya melebihi orang-orang pada umumnya, kita tidak seharusnya hanya melihat tampak luar dari keberhasilan yang mereka raih, pengorbanan dari keberhasilan yang mereka capai seharusnya adalah hasil dari kerajinan mereka untuk berusaha keras dari tahun ke tahun.

Rahasia bakat sebenarnya berada dalam hati setiap orang, berkembang dalam otak Anda. Shichida seorang pendidik ternama dari Jepang mengatakan, “Setiap orang ketika lahir sudah berbakat.”

Mengapa berangsur-angsur menjadi biasa setelah dia dididik! Terus terang saja, karena dia masih belum menemukan kemampuan terpendam yang dia bawa sejak lahir, tunggu dia sudah menemukan dan menyadari bakat terpendamnya sendiri, ketika usia dia sudah memasuki tengah baya, sudah diluar kemampuannya untuk melakukan !

Rahasia bakat, rahasia ini berada dalam hati Anda, sudahkah Anda menemukan? Sudahkah Anda mempergunakannya?  Salam kebajikan (Wu Shiji)

Tidak ada komentar:
Write komentar