|
Welcome To My Website Kebajikan (De 德)......KEBAJIKAN ( De 德 ) Mengucapkan Xin Nian Kuai Le (新年快乐) 2571 / 2020...Xīnnián kuàilè, zhù nǐ jiànkāng chángshòu, zhù nǐ hǎo yùn..Mohon Maaf Blog ini masih dalam perbaikan....Dalam era kebebasan informasi sekarang, hendaknya kita dapat lebih bijak memilah, mencerna dan memilih informasi yang akurat. Kami menempatkan kepentingan pembaca sebagai prioritas utama. Semangat kami adalah memberikan kontribusi bagi pembaca agar dapat meningkatkan Etika dan Moral dalam kehidupan serta meningkatkan Cinta kasih tanpa pamrih pada sesama baik dalam lingkup lingkungan sekitar maupun lingkup dunia dan menyajikan keberagaman pandangan kehidupan demi meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap kehidupan. Tanpa dukungan Anda kami bukan siapa-siapa, Terima Kasih atas kunjungan Anda

Kamis, 29 Oktober 2015

Mungkin Aku Egois, Tapi Kubiarkan Putriku Memilih Terbang ke Surga

 

 

KEBAJIKAN ( De 德 ) -  Hati orang tua mana yang tidak sedih dan hancur ketika melihat anaknya menderita penyakit parah. Setiap orang tua pasti ingin anaknya bisa selalu hidup sehat dan bahagia.

Michelle Moon pernah bertanya pada Julianna Snow yang baru berusia 4 tahun, apakah Julianna mau dirawat di rumah sakit atau memilih meninggal di rumah kalau jatuh sakit lagi. Dan ternyata jawaban Julianna sungguh mengharukan. Dilansir dari dailymail.co.uk, Michelle mengatakan kalau putrinya memilih untuk pergi ke surga saja daripada ke rumah sakit untuk dirawat.


Julianna bersama ibunya
"Julianna, kalau kamu sakit lagi, kamu mau pergi ke rumah sakit atau tetap di rumah saja?" tanya Michelle.

"Jangan ke rumah sakit," jawab Julianna.

"Meskipun itu artinya kamu akan pergi ke surga kalau tetap tinggal di rumah?" Michelle memperjelas.

Juliannna menjawab, "Ya."

"Dan kamu tahu kan kalau Mommy dan Daddy tak bisa langsung menemanimu di surga? Kamu akan duluan pergi sendirian."

"Jangan cemas. Tuhan akan menjagaku," jawaban Julianna sungguh menggetarkan hati.

Michelle sebagai ibu pun menyimpan kesedihannya sendiri, "Tapi kalau kamu pergi ke rumah sakit, kamu bisa lebih cepat sembuh dan pulang lagi ke rumah menghabiskan waktu lebih banyak bersama. Mommy ingin kamu tahu hal itu. Rumah sakit bisa memberimu waktu lebih banyak tinggal bersama Mommy dan Daddy."

"Aku tahu," kata Julianna lagi.

Michelle pun menangis, "Maaf, Juliana. Mommy tahu kamu tak suka melihat Mommy menangis. Hanya saja Mommy akan sangat merindukanmu."

Dan jawaban Julianna sungguh membuat hati siapa saja tersentuh, "Tidak apa-apa. Tuhan akan menjagaku. Dia ada di dalam hatiku."

Julianna, di usianya yang masih belia itu menderita penyakit parah, Charcot-Marie-Tooth Disease. Penyakit yang awalnya menyerang lengan dan kakinya itu kini mulai menggerogoti saraf pernapasan dan otot-ototnya.

Charcot-Marie-Tooth Disease, yang juga dikenal sebagai neuropati motorik dan sensorik herediter, adalah sekumpulan kondisi medis yang ditandai dengan rusaknya atau hancurnya selaput pelindung (selubung mielin) yang mengelilingi serabut saraf atau sel saraf itu sendiri. Charcot-Marie-Tooth Disease tidak dapat disembuhkan dan sifatnya progresif, menyebabkan mati rasa dan kelemahan yang menyebar luas, yang nantinya berakhir dengan kecacatan. (sumber: persify.com)

Meski kondisi Julianna saat ini sudah agak stabil, tapi dokter mengatakan Julianna bisa jatuh sakit lagi karena penyakit yang sebenarnya tak seperti flu, dia pun berisiko meninggal karena pneumonia.
Julianna sudah menunjukkan gejala penyakitnya saat berusia 1 tahun
Julianna tak mau pergi ke rumah sakit karena membenci prosedur naso-tracheal suction (NT). Selama prosedur yang berlangsung 4 jam tersebut, perawat akan memasukkan selang ke hidung dan tenggorokan Julianna, kemudian mendorongkan selang masuk melewati refleks muntah (gag reflex)hingga ke paru-parunya, kemudian menghisap lendir keluar dari lubang-lubang kecil jalur pernapasannya.

Meski orang tua Julianna mendapat kritik karena begitu saja menuruti permintaan putrinya yang tak mau dibawa ke rumah sakit, tapi keputusan orang tua Julianna sudah bulat. Mereka tetap menuruti dan mengabulkan keinginan Julianna yang hanya mau tetap tinggal di rumah dan tak dirawat di rumah sakit.

Michelle kemudian mengobrol lagi dengan Julianna tentang bagaimana nanti ketika mereka bertemu kembali di surga. "Kamu ingin Mommy berdiri di depan rumah, di hadapan semua orang sehingga kamu bisa melihat Mommy terlebih dahulu?" tanya Michelle pada putrinya. 

"Iya. Aku pasti akan sangat bahagia melihat Mommy," jawab Julianna.

Tak mau dirawat di rumah sakit, lebih memilih pergi ke surga
"Apakah kamu mau berlari memelukku?" tanya Michelle lagi.

"Iya. Dan aku yakin Mommy akan berlari memelukku juga," kata Julianna. "Aku akan lari cepat," imbuhnya.

"Iya, Mommy yakin kamu akan lari cepat sekali," ujar Michelle.

Apapun yang terjadi kemudian pada akhirnya, kita doakan yang terbaik untuk Julianna, ya Sobat. Semoga perjuangannya melawan penyakit itu tak sia-sia. Salam kebajikan (Sumber)

Tidak ada komentar:
Write komentar